*kring kring*
Bel berbunyi yang menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai.
"Sekarang semuanya buka halaman pertama. Di pembelajaran ini kita akan belajar mengenai Determinan."
Jelas Pak Agus kepada murid murid."Baik Pak..." saut murid murid.
*drttt...*
Handphone Pak Agus berbunyi, ternyata Pak Agus di telepon oleh kepala sekolah dan diminta untuk segera pergi ke kantornya.
"Baik Pak." jawab Pak Agus di telepon.
Pak Agus pun memberi tahu murid muridnya bahwa dia dipanggil oleh kepala sekolah dan segera memberikan tugas kepada muridnya.
*tuk*
Pak Agus pun keluar kelas dan murid pun mengerjakan tugas.
"Wei!" panggil Vira kepada teman sebangkunya.
"hm?" saut teman sebangkunya itu.
Muka Vira berubah kaget karena ternyata teman sebangkunya adalah laki laki yang tadi pagi ia tabrak. Sebelumnya Vira tidak menyadari siapa teman sebangkunya karena ia sibuk sendiri.
"Lho!? Lo yang tadi pagi kan?" tanya Vira dengan kaget.
"Ha?" jawab laki laki itu dengan bingung.
"Iya, tadi pagi gue ga sengaja nabrak lo." kata Vira sambil menjelaskan kejadian tadi pagi.
Laki laki itu mencoba mengingat kejadiannya.
"Oh, iya. Kenapa?" jawab laki laki itu dengan muka datar.
Seketika muka Vira berubah menjadi kesal karena laki laki itu merasa seakan akan tidak terjadi apa apa pagi itu.
"Oh ya, gue mau minjem pulpen." kata Vira sambil menjulurkan tangannya.
"Gak, gak mau minjemin gue." jawabnya dan berbalik pandangan ke buku tugas.
Vira pun kesal dan akhirnya dia meminjam pulpen ke teman yang ada di depannya.
*kring kring*
"AKHIRNYAAA ISTIRAHATTT~" teriak Vira dengan lega sambil membereskan barang barangnya.
Teman teman Vira pun mendatangi Vira dan mengajaknya ke kantin.
~di kantin🍛~
Vira dan teman temannya mengantri untuk mendapat giliran mengambil makanan.
"Vir gue duluan ya, gue mau cari tempat duduk dulu." kata Natya sambil membawa makanannya.
Vira mengangguk dan menunggu gilirannya.
*PRANGG!*
Tiba tiba tetjadi keributan di kantin.
"Lo tuh gimana sih!? Jalan yang bener dong! Makanan gue jadi tumpah nih, capek tau gue ngantrinya!" kata perempuan itu dengan kesal.
Perempuan yang menabraknya pun tertunduk diam tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia hanya bisa menahan tangisnya.
"Duh ada ada aja deh." kata Vira dalam hati sambil membawa makanannya.
Vira pun menaruh makanannya di meja temannya dan mendatangi keributan itu.
"Siapa sih lo, sampe segitu beraninya." kata Vira dengan kesal ke perempuan yang membentak bentak.