#3

8.3K 135 2
                                    

Enjoy
👣👣👣

Rasanya dara ingin terus berlibur saja, tiga hari hanya seperti mimpi baginya. Mereka sudah di pesawat menuju Jakarta dan sebentar lagi akan landing.

Tepat pukul 12 siang mereka sampai di apartemen dara dan bi narti langsung menyambut kedatangan mereka.

Bukannya senang setelah berlibur, Dara sangat kesal dengan ponselnya yang terus-menerus berdering. Dara sudah ijin untuk tidak masuk kerja hari ini tetapi anak pak irawan terus bertanya mengapa hari ini ia tidak masuk kerja. tadi dara sudah mengangkat panggilan pertama darinya dan ia mengatakan ada berkas yang harus diselesaikan hari ini, karena dara masih dalam perjalanan ia akan kekantor siang hari namun bos barunya tidak berhenti menelpon nya.

Dara tidak sempat berganti baju, jadi ia langsung pergi ke kantor dengan dres selutut tanpa lengan. Tidak pernah sekalipun dara memakai pakaian seperti ini ke kantor, sangat memalukan. ia segera melihat berkas apa yang membuat bos baru itu harus menelpon nya berkali kali. Awas saja jika tidak penting

Betapa kesalnya dara saat melihat berkas yang ada di mejanya saat ini adalah berkas tahun 2010 dan bosnya itu meminta perbaikan. Untuk apa diperbaiki saat ini? Sudah 10 tahun berlalu dan dara juga belum menjadi pegawai kantor perusahaan ini.

Dengan mata yang tinggal 5 Watt dara tetap mengerjakan perbaikan berkas tersebut dan jam sudah menunjukkan waktu pulang.

"Istirahat aja dulu"

Seorang pria merengkuh pingga dara ringan.

"Bentar lagi kelar nih jo"

Deg. Dara baru sadar seperti nya itu bukan suara Jojo teman laki laki di kantornya. Dara melihat wajah laki laki berkacamata hitam yang sedang memeluknya dari belakang.

"Jo itu selingkuhan kamu atau suami kamu?"

Dara semakin mengerutkan keningnya dan berusaha melepas kan pelukan di perutnya yang semakin erat. Laki laki tersebut bersikeras tangannya untuk tetap di perutnya dan akhirnya dara menghentakkan tangan laki laki itu dengan kasar.

"Apa apaan sih Lo!"

Dara berpindah tempat sedikit jauh dari laki laki itu meletakkan sejenak berkas ditangan nya dengan kesal dan menatap laki laki itu dengan tidak suka. Laki laki itu melepas kacamatanya dengan gaya cool yang membuat dara semakin muak dengan nya.

"Galak banget sih"

"Lo anaknya pak Irawan?"

dara menunjuk dengan jari telunjuknya yang tepat mengarah ke kepala laki-laki itu. Dan yang ditunjuk hanya tersenyum manis namun menurut dara itu menjijikkan.

"Kok kamu nggak sopan sih sama bos!!"

"Lo yang kurang ajar!Nih berkasnya!!"

Dara segera meninggalkan bos nya setelah ia melempar berkas yang telah ia selesaikan. Mood nya semakin jelek dengan kejadian tadi dan saat keluar dari ruangan ia menjadi perhatian dari para pegawai karena pakaian nya yang terbuka. Menurunkan image nya yang biasanya dingin.

Dara sampai di apartemen pukul 8 malam dan anak anak sudah tertidur di kamar mungkin karena lelah setelah perjalanan dan sibuk dengan mainan barunya. Bi narti juga sudah selesai dengan pekerjaan nya tinggal bersantai di kamar. Dara langsung menidurkan tubuhnya di kasur tepat di sebelah bela yang tengah bermain handphone, mungkin malam ini dara tidak mandi karena malas dan ia sudah sangat mengantuk.

"Ra, gua besok balik"

"Kok cepet banget, si kembar masih kangen sama lu"

"Si kembar tu kangen nya sama lo, kapan Lo ada waktu buat mereka?"

"Hmm"

"Ra. Lo mau ngurus si kembar sampe mereka gede?

"Iyalah pasti"

"Kan masih ada bapak nya Ra"

"Kasian ka riski, pasti dia sibuk ngurus perusahaan papa"

"Tapi kan ka riski orang tua mereka. Dan empat tahun Lu masih dengan alasan yang sama. Nggak ngerti lagi gua Ra "

"Hehehe, gua masih nggak tega aja sama ka Riski. Apa bisa dia ngerawat si kembar tanpa seorang istri?"

"Suruh cari istri sana"

"Masih ngga bisa move on katanya, udah tau di selingkuhan masih aja cinta. Heran gua"

"Lama lama lu dikira janda Ama orang orang"

"Lucu lu bel. Pengen nyubit jadinya"

Dara menyubit lengan bela yang tak jauh dari jangkauan nya. Dan terlelap.

Dev tidak mengerti dengan dara yang terlihat santai menatapnya tadi sore. Apakah dara tidak terkejut dengan kehadirannya atau dara sudah lupa dengannya. Sangat menyedihkan jika dara melupakan dev, mantannya yang sangat tampan dan rupawan ini.

"Dev"

"Dev"

"Devan"

Mendengar namanya dipanggil Dev menengok ke arah suara.

"Haa.. apa pah?"

"Dari tadi papa manggilin kamu Devan"

"Maaf pa"

"Apa pekerjaan di kantor terlalu berat?? Kamu kelihatan lelah"

"Enggak kok pa"

"Jika kamu mau kembali ke Singapura, papa ngga masalah. Papa ngga maksa kamu untuk mengurus perusahaan di Jakarta."

"Di Jakarta enak kok pa"

"Jika kamu ingin kembali kesana. Papa akan suruh dara menggantikanmu"

"Dara pa??"

"Iya, siapa lagi?"

"Yasudah papa ingin ke kamar dulu"

"Selamat tidur pa"

Dev sedang bersantai dikamar namun fikiran nya sedang tidak santai. Dev masih terus berfikir mengapa dara bisa terlihat biasa saja saat bertemu dengan nya. Harusnya dara terkejut karena yang memeluknya tadi adalah Dev. Mantan pacarnya saat SMA.

Benar benar menyebalkan, bukan ekspresi marah yang Dev inginkan saat bertemu dara namun ekspresi salah tingkah dara yang membuat Dev tersenyum.

Arrrggg

Apa karena dara sudah memiliki suami dan melupakan kisah cintanya bersama Dev saat SMA. Mood Dev akan sangat  hancur jika mengetahui dara sudah menikah, ia terlalu mencintai dara.

Cinta pertama Dev dan juga cinta pertama bagi dara. Kenangan yang indah. Sayang jika dilupakan begitu saja.

Sepertinya Dev akan meggunakan beberapa cara agar dara jatuh cinta kembali padanya

Dev tertidur dengan wajah tersenyum, lagi lagi ia sedang membayangkan dara. Sangat tampan

Emosi dara sudah membaik ketika sampai di rumah, apalagi saat makan malam bersama si kembar dan juga mandi 7 kali berulang yang terakhir menggunakan tanah. Entah mengapa dara sangat tidak suka dengan sikap anak pak Irawan yang dengan lancang memeluknya. Semoga besok ia tidak membuat masalah lagi dengan dara.







Enjoy
👣👣👣


















To Be CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang