Prologue

1.4K 72 5
                                    

Kulirik jam digital yang terus berkedip tiada henti. Waktu menunjukkan hampir pukul sebelas malam. Biasanya, aku telah memejamkan mata ataupun sekedar bercengkerama dengan Hoon, menemaninya sebelum ia tertidur di sampingku dengan dengkuran kecilnya. Sayangnya, balita yang baru genap berusia tiga tahun pada September lalu itu kini telah tertidur pulas setelah seharian bermain bersama kakek-neneknya.

Kutarik nafas sedalam-dalamnya sambil memperhatikan benda pipih yang mengeluarkan cahaya cukup menyilaukan dari layar utama. Kubaca beberapa kalimat pendek yang terpampang disana, sambil menelaah artinya. Sudah dua- bukan lebih dari itu malah ku membaca berulang, namun tetap ku tak dapat menepis rasa terkejut sekaligus getaran aneh yang menyapa hatiku.

Ia datang lagi ...

Lelaki yang telah kulupakan kehadirannya selama belasan tahun.

Lelaki yang telah menghilang dari pikiran seiring berjalannya waktu.

Lelaki yang sempat mengisi hati, mengisi tempat teristimewa, walau cinta ini tidak mendapat balasan pada waktu itu. Ya, pada waktu itu.

Seketika itu juga, jemariku menekan profil foto yang berada pada pojok kiri atas. Gambar yang semula berukuran mini pun membesar, mempertontonkan wajahnya yang begitu jelas.

Dia tidak berubah.
Hanya sedikit lebih berisi.
Lima belas tahun tidak membuat keindahan parasnya memudar.
Dan senyum itu...

Deg!

Dengan tergesa kutekan tombol mengunci di ponselku.

Tidak, aku tidak boleh begini. Tidak boleh lagi, Eunji  - aku mencoba mengingatkan diriku sendiri. Namun, bayangan wajahnya kembali bermain dalam pikiran. Membawaku kembali pada masa itu. Masa dimana aku bertemu dengannya untuk pertamakali.

[FLASBACK 15 TAHUN LALU]

Ini adalah hari pertamaku menjejakkan kaki di sekolah menengah atas. Seoul High School, sekolah paling bergengsi di negeri ini. Suatu kebanggaan aku bisa melanjutkan sekolah di tempat ini dan aku bersyukur karena dengan kepribadianku yang mudah bergaul, dalam hitungan menit aku sudah mendapatkan teman.

Mereka adalah Jung Haena, teman sebangkuku yang cantik. Kemudian Yoon Bomi dan Lee Jieun yang keduanya duduk diseberang meja kami.

Berempat, kami mulai saling memperkenalkan diri satu sama lain. Dari perkenalan singkat itu, aku bisa menilai kalau Haena adalah teman yang supel, Bomi begitu periang sementara Jieun lebih pendiam.

Di saat kami sedang asyik mengobrol, seseorang tiba-tiba mendekat ke mejaku hingga membuatku menoleh ke arahnya.

"Hai Eunji, senang bertemu lagi denganmu disini,"

Mataku membulat saat mendapati sosok lelaki yang sempat kukenal pada saat mengikuti ujian tes masuk sekolah ini beberapa bulan lalu. Min Yoongi, ya, itu namanya. Pemuda murah senyum yang banyak membantuku saat tes berlangsung.

"Hai Yoongi, syukurlah ternyata kita sekelas," jawabku seraya membalas senyuman mautnya.

Ia mengangguk sebelum akhirnya menunjuk ke arah bangku deretan paling belakang. "Aku duduk disana. Nanti kita mengobrol lagi saat jam istirahat ya?"

Aku pun mengangguk dengan semangat sembari membiarkannya berlalu.

Ternyata, senyum yang sedaritadi kusunggingkan saat bertemu Yoongi belum memudar, dan Haena rupanya melihat.

"Kau menyukainya ya?" Tanyanya tanpa tedeng aling-aling.

"Hah? Siapa? Yoongi?" Aku berpura-pura bingung.

Secret Love Story (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang