prolog(2)

20 3 0
                                    

Di pagi yang cerah,aku mulai melangkah menuju sekolahku dengan mengendong sebuah tas yang berisi buku buku pelajaran,suara murid murid sekolah mulai menghantuiku. membuatku mengencangkan volume hedseat yang ku pakai.senyum ramah tidak lagi terlihat di wajah putihku bahkan hampir hilang,aku hanya menatap orang dengan tatapan datar dan sinis.tak kala menghajar orang yang coba menganggu kenyamananku.sebab itulah tak ada yang berani berteman denganku bahkan untuk hanya sekedar menyapa pun tak ada yang berani.aku mulai mencepatkan langkahku saat bel tanda masuk berbunyi,brukk!!aku menghantam buku yang di bawa oleh kk kelasku badanku pun ikut terjatuh dilantai sekolah, kepalaku menghantam tajam buku tebal yg terjatuh dliantai,kepalaku seperti berputar putar pandanganku tiba tiba buram dan semuannya menjadi gelap!
Mataku mulai meneliti ruangan yang aku tempati ini, bau obat tercium di indra penciumanku. Aku memegang kepalaku yang terasa sakit, terdapat perban disana. Sepertinya kepalaku sempat berdarah tadi.
"Gausah banyak gerak, badan lo masih Lemes! "
Aku menatapnya datar. Daffa yang di tatap tersenyum manis.
"Tadi kepala lo nabrak buku yang gue bawa terus lu pingsan, jadinya lo gue bawa ke sini"
"Gue mau pulang! " Ucap rara
"Gue Anterin! "
"Gue bisa sendiri! "
"Keras kepala! "
"Titik, gue Anterin! " Balas daffa
      Sesampainya di parkiran, daffa mulai menyalakan vespa yang di kendarainya. Suara nyaring serta deruan asap mulai menghantam wajah Dan pendengaran rara.
"Ni pake" Daffa menyodorkan helm.
Tangan rara menyambar helm yang di sodorkan daffa.
Untuk pertama kalinya, rara menaiki vespa Dan untuk pertama kalinya rara merasa sekagum ini akan suatu hal.
"Besok minggu lo ada acara apa? "Tanya daffa
" Ga ada"ucap rara sambil turun dari vespa berwarna biru dongker ke hitam-hitaman yang di kendarai daffa
"Gue maen ya ke rumah lo? "
"Kenapa ga sekarang aja? "
"Gue ada urusan"
"Mau ngapain maen? "
"Ya Mau ngapain lagi, Mau maen lah"
Rara hanya memandang daffa dengan tatapan dingin, sedangkan yang di tatap menarik pipinya membuat senyum manis yang tercetak dari wajah tampannya.
"Makasih, gue masuk dulu" Ucap rara sambil melangkah memasuki rumah. Di dalam rumah,rara segera beranjak menaiki anak tangga pergi ke kamarnya untuk tidur kepalanya terasa sangat pening hari ini.

-besok paginya
"Punya ade cewe satu-satunya kerjaanya makan, tidur, makan, tidur,kapan kamu bisa dewasa de? " Agatha membuka hordeng yang menutup jendela besar di belakangnya. Silau matahari pagi langsung menghantam hebat mata sipit rara. Rara menutup wajahnya dengan telapak tangan mencoba menutup sinar matahari yang menyilaukan mata.agatha saudara laki-laki rara menarik lembut tangannya. "Mandi,terus sarapan, lo udh di tunggu ama daffa di bawah. " Ucap agatha sambil mencium sayang puncak kepalanya
Bukannya kaget, aku malah menatapnya dengan tatapan datar, lalu beranjak menuju kamar Mandi untuk membersihkan badan. Selesai membersihkan badan Dan berhias sedikit di cermin rara beranjak turun kelantai bawah untuk sarapan Dan menemui daffa.

VESPA ANTIK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang