"Selamat pagi cinta" Ucap daffa dengan wajah tampannya
Jelas, rara kaget dengan ucapan yang keluar dari mulut daffa. Tapi, rasa itu ia tanam dalam hati, takut jika harus terjatuh dalam lubang yang sama lagi.
Rara tak menjawab ucapan daffa ia hanya menampakkan mukanya lebih datar lagi.
"Jalan yu? " Ajak daffa
"Kemana? "
"Keliling aja"
"Gue Ga Mau"
"Gue ga terima penolakan! "
Dengan sangat terpaksa rara mengikuti kemauan daffa, bukan tanpa alasan, ia malas berdebat dengan manusia bawel seperti daffa.
Mata sipit rara, mengamati vespa yang akan di naikinya, sepertinya ia mulai menyukai 'benda antik ini'.
"Mau ke mana? " Ucap rara yang semakin bingung dengan arah jalanan yang di lewati daffa.
"Ga usah kepo! "
Mendengar jawaban dari daffa, rara cemberut.
Tercetak sebuah senyum manis di balik helm daffa. "Gue janji ra, gue bakal ngubah lo jadi rara yang dulu! " Ucap daffa dalam hati.
Sesampainya di tujuan. Rara di buat terkagum-kagum dengan pemandangan taman pinggir kota yang ia pijaki ini.
"Makannya jangan di rumah mulu! " Ledek daffa
"Ra? "
"Heem? " Rara mendongakkan wajahnya di depan wajah daffa
Daffa menepis rambut-rambut yang menutup wajah Putih rara.
"Rambut lo bagus, tapi lebih bagus kalo di tutup pake kerudung"
"Kerudung? "
"Iya, kaya umi sama mbak anisa"daffa menyebut ibunya Dan kaka perempuannya.
Rara memincingkan matanya,ada setumpuk pertanyaan dari benaknya, " Benarkah ia akan terlihat lebih cantik jika memakai kerudung? "
"Daf, abis ini anterin gue ke toko kerudung ya? "
"Gue Mau ke? "
Baru saja daffa ingin melanjutkan ucapannya rara menutup mulutnya.
"Gue ga terima penolakan! "
Akhirnya daffa mengantar rara ke toko kerudung yang tidak Jauh dari komplek rumahnya.di perjalanan,daffa tak sengaja meng rem dadakan yang membuat wajah rara terpental ke bahu daffa. "Bukan cuma sikap, gue juga suka wangi maskulin lo daf" Ucap rara dalam hati, terdapat senyum manis yang tercetak dari wajah putihnya. Daffa yang mengamati dari kaca spion ikut tersenyum"gitu dong ra, jangan cemberut mulu! "Ucap daffa menggoda. Rara tak membalas ucapan daffa ia menutup matanya rapat-rapat merasakan hembusan angin sore yang menyegarkan. "Sore ini gue berharap agar tuhan segera menyatukan kita dalam sebuah ikatan daf! "
Bahkan sebuah gunung es yang telah di bangun rara pun bisa runtuh, karna daffa yang memancarkan kehangatan setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VESPA ANTIK!
Ficção Adolescente"vespa" apa yang pertama kali terlintas ketika mendengar nama diatas? "Antik kah? " Tua kah"Aneh"Atau hal lain yang memenuhi otak.yang jelas,Aku menyukainya bukan tanpa alasan, ada beribu-ribu alasan yang ku pendam sendiri.salah satunya, Aku menyuk...