Ashley Pov
Aku yakin dia adalah anak dari pemilik butik baru di pusat kota itu, aku pernah melihat wajahnya terpajang didalam butik itu, dia terpaku menatapku, juga aku yang sedikit terkejut karena baru pertama kali sejak 15 tahun yang lalu tidak ada yang mampir kemari, yang sebaya dengan Greeta. "Mom siapa yang datang?" Greeta datang menghampiriku dan sedikit terkejut.
"aku Amora Styles" dia menunduk seperti merasa bersalah, kupersilahkan dia masuk dan berjalan beriringan bersama dengan Greeta. Tampaknya Greeta sedikit tidak senang dia berkunjung, entahlah mungkin mereka sedang bertengkar.
lama mereka didalam kamar kemudian mereka keluar dari kamar, wajah Greeta sudah tidak tegang seperti awal Amora masuk kedalam rumah ini, kebetulan aku sedang memasak daging babi asap kesukaan Greeta, aku sedang berada didapur ketika Greeta pamit akan keluar bersama Amora "mom, aku akan mencari udara segar sekalian makan bersama Amora" ucap Greeta sinis padaku, aku menatap mata Amora yang tampak enggan menatapku "makan malamlah disini, mom telah membuat daging asap kesukaanmu, bagaimana Amora?" ia tersenyum sambil mengangguk.
Amora Pov.
aku ditarik masuk kedalam kamar Greeta, ia sangat marah terlihat dari tarikan nafasnya yang tidak beraturan, "siapa yang menyuruhmu mengikutiku sampai kemari" dia menatapku intens, seperti pandangannya menusukku dan enggan melepaskanku dari tatapannya yang tajam.
aku hanya tidak habis pikir apa yang salah dengan tempat tinggalnya, kuaiku ibu Greeta memang terlihat cantik bak seorang model, namun apa salahnya jika dia jujur saja padaku? "apa kau senang melihat keadaanku seperti ini?" dia memecahkan keheningan kemudian kembali membuka suara, aku hanya terdiam, meresapi setiap kata-katanya dan berusaha untuk berbicara tanpa menyakiti perasaannya "apa yang salah Greeta?" kemudian kami saling menjelaskan tentang kehidupan kami, tentang teman-temanku yang mendekatiku hanya karena uang, dan teman-temannya yang mendekatinya hanya karena kebohongan Greeta yang mengatakan jika ibunya adalah seorang model terkenal. Kami saling terbuka dan kurasa Greeta akan menjadi teman baikku.
"kau temanku yang pertama menginjakkan kaki disini, mari kutraktir minum kopi" aku tersenyum lebar menerima tawarannya. Kami keluar dari kamar ketika ibunya Greeta sedang masak didapur, kemudian aroma daging asap menyeruak masuk kedalam indera penciumanku, kau sebenarnya suka sekali dengan aroma masakan seperti ini, namun mom tidak pernah membiarkanku makan sembarang makanan, alasannya adalah untuk menjaga bentuk tubuhku.
tidak disangka ibunya menawarkan kami makanan, walaupun tampaknya Greeta tidak senang namun aku mengiyakan saja, hitung-hitung untuk menjaga tabungannya. Dari awal sampai sekarang sebenarnya aku tidak nyaman dengan tatapan ibunya Greeta, dia tampak seperti menakutiku dengan matanya, entahlah mungkin hanya perasaanku saja, tapi matanya benar-benar sinis.
kami bertiga makan diruang makan, aku yang tadinya takut dengan Aunty Ashley sekarang sudah tidak lagi, kami memiliki banyak selera fashion yang sama itu membuatku nyambung saat berbicara dengannya, dia persis seperti Greeta. Kami saking asiknya berbicara, aku sampai lupa supirku masih menunggu didepan caffe dan aku tidak memberitahu kemana aku pergi "dia pasti sangat khawatir jika dad menelfonnya" batinku. Tidak lama handphoneku berbunyi menampilkan My Beautifull Mommy disana aku segera mengangkatnya