VII. They say love is pain, well darling let's hurt tonight

896 92 17
                                    

Oh Sehun<chatroom di hp Chanyeol>

(Hun gak usah ngehubungin gua lagi)

(Makasih buat bajunya)

(Makasih juga buat semuanya)


(Chan? Kenapa?)

(Kok tiba-tiba?)

(Sehun bikin Chanyeol kesel?)

(Chan)

(Chanyeol)

Chanyeol mematikan lalu menyimpan handphonenya jauh-jauh.

Ia mengerti perilakunya yang seperti ini bisa dibilang brengsek. Chanyeol juga tidak yakin perkataan Kris kemarin benar. Tapi Chanyeol pikir, Sehun mungkin akan lebih bahagia dengan Kris. Lebih pantas ...

Chanyeol menghela nafasnya dalam. Kris kampret orang Chanyeol merasa lebih ganteng kok dari dia. Tapi dia lebih tajir sih.

Jujur Chanyeol sayang banget sama Sehun. Dalam hidupnya dia gak pernah sebucin ini. Jadi dirinya yang pesimis ini semakin takut untuk patah hati.

Bila kali ini ia patah hati, ia tidak akan tahu lagi bagaimana caranya ia dapat kembali jatuh untuk orang lain. Bila orang seperti Sehun saja tidak dapat dipercaya, ia tidak tahu bagaimana caranya ia dapat percaya kepada orang lain.

Tapi yang paling ia pikirkan, semakin lama ia dan Sehun dekat, lebih jahat lagi kalau Chanyeol sampai meninggalkannnya saat itu.

Sebelum hubungannya lebih jauh ...

Sebelum Sehun jatuh kepadanya mungkin?

Geer sih tapi bisa aja kan?

"Ahh sialaaaaaan jomblo aja gua ampe mampus!"

"Berisik setan mampus aja lu sekarang!" Entah siapa yang pasti teman satu kosannya.

"Jaat huhuu"

.
.
.

☀︎☁︎

Besoknya baru saja ia keluar dari kelas terakhir. Ia berhenti di tengah jalan melihat sosoknya.

"Chanyeol!"

Ternyata Sehun menunggunya di depan kelas. Sehun merengut sambil berjalan ke arahnya.

"Maksudnya apa?!" Teriak Sehun. Padahal mereka berdua sedang berada di koridor yang penuh dengan mahasiswa lain.

"Maksud apa?" Ia memasang wajah datarnya dari awal bahkan saat membalas pertanyaan Sehun. Padahal jantungnya tetap saja berdegup kencang bila bersama Sehun.

Kesal karena Chanyeol terus memasang wajah datarnya Sehun menyerahkan handphonenya yang menampilkan chatroomnya ia dengan Sehun keras ke dada Chanyeol. Chanyeol untungnya menangkap hp Sehun yang ia lepaskan begitu saja.

"Gua salah apa Chanyeol?!"

Chanyeol hampir menyerah saat Sehun berekspresi dan berkata seperti itu.

"Hun ini rame gak usah ribut"

"Cuman itu yang lu peduliin??" Sehun semakin naik darah saat Chanyeol berkata seperti itu.

"Ayo pindah tempat"

☀︎☁︎

Hujan mulai turun. Langit mulai gelap segelap hati keduanya. Mereka sudah pindah ke koridor kosong di bagian belakang gedung.

"Gua kira lu bukan orang kaya gitu Hun"

"Kaya gimana?"

Okay Chanyeol tidak tahu harus memulai bagaimana. Dan sekarang ia terdengar seperti orang bodoh dan jahat menuduh Sehun.

Pesimis Beda Tipis [Remake] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang