"Gapapa, pada dasarnya semua manusia itu memang mengecewakan."
Calvin Regantara
.
.
..
.
.K
emarin, Jelagakarsa benar-benar menyeret paksa Elmira untuk berkunjung kerumah ibunya. Berkat kebohongannya meminta uang kepada Jelagakarsa dengan alasan ibunya sakit, Elmira jadi harus menambah kebohongan lainnya dengan memaksa ibunya berbicara sesuai apa yang ia perintahkan. Durhaka sekali memang ia jadi anak. Ck!
Elmira mengakui jika dirinya memang salah, sejak awal memang ia salah. Berbohong demi kepentingannya sendiri, tapi ia juga tak sepenuhnya berbohong. Uang yang Jelagakarsa kirimkan kemarin memang ia bagi dua dengan ibunya. Elmira lupa memberitahu jika ibunya akan diam kalau-kalau Elmira memberikannya uang.
Elmira, gadis itu sudah terbiasa berbohong dan memaksa orang lain ikut berbohong untuk menutupi kesalahannya. Sehingga, ketika ia sedang melakukan kesalahan, ia akan dengan senang hati mengarang alasan kenapa ia melakukan itu alih-alih seharusnya ia berkata jujur.
Elmira selalu berbohong ketika jujurnya tidak pernah di percayai.
"Lagi mangkal, Neng?"
What the...
"Lo?"
Sore hari ini agak mendung, Dini sudah pulang lebih dulu karena pacar barunya itu on time sekali dalam hal mengantar-jemput jadilah Elmira di tinggal sendiri untuk menunggu angkutan umum. Baik, angkutan umum yang di maksud Elmira adalah taksi. T-A-K-S-I, bukan angkot. Lalu coba lihat cowok yang tidak di harpakan ini datang, menyapanya dengan pertanyaan yang paling menyebalkan.
"Ngapain lo disini, Cal?"
Calvin, cowok itu calvin, adik kandungnya Jelagakarsa Regantara mahasiswa ganteng yang ia jadikan seperti gadun.
"Nyari lo," kemudian Calvin memperjelas maksudnya menemui Elmira, ketika sudah selsai dengan urusannya ia menawarkan untuk mengantar Elmira pulang bersama. Jelas saja gadis itu mengangguk setuju, kapan lagi ia bisa berduaan kembali bersama Calvin, kan?
Mereka sudah saling mengenal cukup lama, lebih lama dari masa ia berteman dengan Dini. Calvin adalah teman masa kecilnya, satu-satunya teman yang ketika sudah ia kecewakan tetapi masih mau memberikan senyuman tulus dan uluran tangan untuk membantunya. Pernah satu waktu ketika Elmira bertanya kenapa ia tidak memukul atau menyumpahinya saja, Calvin malah tertawa lalu berucap, "Gapapa, pada dasarnya semua manusia itu memang mengecewakan."
Elmira itu sumber dari segala macam masalah, setiap harinya yang ia keluhkan hanya uang dan uang. Dia selalu menilai hidupnya tak pernah bahagia, dan ketika ia bertemu Calvin lagi, Elmira lupa caranya berterima kasih, Elmira lupa bahwa ia bisa bertahan di dunia ini, semua itu tidak lepas dari bantuan Calvin Regantara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITAM SENJA
Roman pour AdolescentsGue nggak pernah benar-benar bisa mengenal diri dia sebenarnya seperti apa. Gue hanya tahu kalau Elmira itu bangsat banget jadi cewek! Pesona dia itu kuat, dan gue suka nggak tahan kalau jauh-jauh dari dia. Dia punya pacar, tapi masih butuh duit gue...