Satu

144 4 0
                                    

"GILA! Aku tidak sudi menikah denganmu!" Dengus kesal berirama terdengar jelas dari mulut wanita berpawakan sangat kurus. Tubuhnya terbalut seragam khas tahanan jeruji besi.

"Dengar, Nona Park. Ini adalah kesempatan yang paling menguntungkan bagi dirimu. Perusahaan ayahmu akan aku jaga dan kau akan terbebas dari penjara. " Jaksa Seo masih duduk diam, tenang dengan senyum congaknya.

"Kau yang menjebloskanku ke penjara! Mana sudi aku menikah denganmu! "

Jaksa Seo tersenyum congak sambil mendekat, menatap penuh intimidasi. "Kau sudah berumur 35 tahun, Nona Park. Di umurmu , tidak ada lagi menikah karena hal kekanakan seperti cinta. Kau sudah terlalu tua untuk menjadi tuan putri. Waktunya kau taubat dari tingkah serakahmu. Dan...aku tahu kondisi kesehatanmu. Kau dalam masa kritis. Masa suburmu hampir habis. Apalagi yang kau banggakan? Apalagi yang bisa kau pertahankan? "

Brak! Tangan kurus Chae Rin menggebrak meja dengan kuat. Dia melotot ke arah Jaksa Seo. "Kau lebih muda 6 tahun dariku! Mana mungkin aku menikah denganmu! "

Senyum congak kembali tergurat. "Justru karena aku lebih muda harusnya kau mau menikah denganku. Jika kita menikah sekarang, kau masih bisa memungkinkan untuk hamil. Aku masih sangat 'perkasa' dan...aku sangat sehat. Aku yakin sekali buat, kau akan hamil. Bukankah kau juga butuh penerus? "

Mendengar kata 'perkasa', rona wajah Chae Rin memerah. Entah kenapa tenggorokannya kering dan menelan ludahnya sendiri. Pandangannya langsung tak bisa fokus. 'Perkasa' memang cocok untuk tubuh Jaksa Seo yang sangat seksi. Saat dia mengenakan setelan jas, pantatnya yang sekal kencang selalu terlihat paling berkilau di mata Chae Rin. Chae Rin yakin bagian depan dari pantatnya pasti memang 'perkasa'.

"Kau bisa mempertahankan sahammu, terbebas dari penjara, dan mungkin kau dapat keturunan. Emm, bukan mungkin lagi. PASTI! Kau tidak dirugikan sama sekali bukan? "

"Tapi, kau terlihat sangat muda dibanding dengan diriku. Aku pasti akan dicemooh orang. Kalo aku operasi plastik, orang juga akan mencemoohku. Aku juga rugi kan?!"

"Bukankah kau memang sudah dicemooh dari saat kau diberitakan korupsi? Kalau kau memang tidak mau, baiklah. Aku mungkin akan menikahi Myung Seok. "

Chae Rin langsung terbahak-bahak. Matanya sedikit berair. "Kau lucu! Dan kau gila, hahaha....!"

"Tertawalah sepuasmu. Jadi, apakah kau setuju?"

"Sebelum aku jawab, ada yang ingin aku tanyakan. Kenapa kau terobsesi dengan YQ Group? Kulihat kau tidak terobsesi dengan uang maupun jabatan. "

" Kau pintar juga, Nona Park. Pernahkan kau ingin mencium seseorang ?"

" Kenapa ka...mmmpphh..."

Bibir Jaksa Seo tiba-tiba menempel sempurna di bibir Chae Rin. Pada awalnya hanya menempel, lalu entah siapa yang memulainya kedua bibir orang itu mulai melumat. Tangan Chae Rin dengan beraninya menyingkirkan meja di antara mereka, dan menangkup pantat sekal Jaksa Seo. Saat akan meremasnya, Chae Rin merasa kosong.

"Libidomu masih tinggi juga, Nona Park." Jaksa Seo telah duduk di atas meja yang tadi disingkirkan Chae Rin. Dia membasahi bibirnya dengan sensual. Tubuh Chae Rin meremang, bergeliat.
"Kuanggap kau setuju dengan penawaranku. Besok kau akan bebas dan menikah denganku. "

Jaksa Seo melangkah pergi sambil tersenyum penuh kemenangan. Tubuh Chae Rin menggeliat melihat pantat Jaksa Seo melenggang. Pantat yang baru saja hampir dia remas. Pantat yang akan menjadi miliknya!









Mad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang