Sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar menusuk penglihatan membuat siapapun yang sedang tertidur pulas akan terbangun dengan cepat. Begitu pula dengan gadis cantik berumur 25 tahun yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya. Sesekali dia mengusap mata dan berusaha menormalkan fokus di matanya.
Tangan gadis itu terulur mengambil ponselnya yang terletak di nakas samping tempat tidurnya.
"Ah! Mampus!" gadis itu menepuk jidatnya dan buru-buru bangkit menuju kamar mandi.
Tanpa menghabiskan waktu lama gadis itu sudah keluar dari kamar mandi dan segera memakai pakaiannya.
Sepanjang kegiatannya dari bangun tidur tadi gadis itu tidak berhenti mendumel karena ibunya yang tidak membangunkan dirinya.
Gadis cantik itu menuruni tangga untuk sampai kelantai satu rumahnya. Berjalan menuju ke ruang makan untuk mengambil sarapannya.
"Duduk sayang, sarapan dulu." ucap sang ibu.
Gadis itu melirik ke arloji putih yang melingkar di tangan kirinya, dia sudah hampir telat. Tidak ada waktu untuk memakan sarapan dirumah. Sudahlah, toh dia bisa makan di kantin nanti.
"Ngga sempet Bu. Nanti aku makan di kantin aja ya atau ngga nanti aku delivery. Aku berangkat dulu ya bu." pamit gadis itu tanpa basa-basi dan segera menyambar kunci mobilnya.
Baru saja ia duduk dikursi pengemudi, ibunya datang dengan membawa kotak makan berwarna hijau favoritnya. "Ini kamu bawa aja dek, biar bisa kamu makan di sela-sela kegiatan kamu."
Gadis itu pun tersenyum dan menerima kotak bekal dari ibunya tersebut. Mana tega ia mengecewakan ibunya dengan menolak sarapan yang telah disiapkan.
"Krystal hati-hati ya dek nyetirnya." pesan sang ibu kepada gadis cantik yang tadi dipanggilnya dengan sebutan Krystal.
Iya, namanya Krystal Lindiana Meira. Gadis cantik berumur 25 tahun, yang tengah menempuh kuliah S1 Kedokteran. Krystal cukup pandai dalam mengatur waktu, dan dia anak yang disiplin.
Hari ini dia akan menjalankan koasnya. Sama seperti hari-hari biasanya sejak satu bulan yang lalu, ia hanya disibukkan oleh Pendidikan Profesi atau Koas yang akan membawanya pada Pelantikan atau pengucapan Sumpah Dokter.
Baginya disibukkan dengan aktifitas sebagai mahasiswa Kedokteran itu sangat menyenangkan, berbeda dengan orang kebanyakan yang akan mengeluh ketika menjadi mahasiswa Kedokteran apalagi pada masa Koas. Tapi itu tidak untuk Krystal, karena dengan begini dia akan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman-teman satu perjuangannya. Dia bosan kalau harus terus berada dalam rumah, dan yang pasti dia tidak akan dibolehkan pergi kemana-mana.
Krystal tidak mau itu. Dia tidak mau mendekam didalam kamarnya berjam-jam menghabiskan waktunya sendirian tanpa bertukar pikiran atau sekedar bertukar cerita dengan orang lain. Ayahnya sangat protektif dengan Krystal, karena dia anak perempuan satu-satunya, itu jelas alasan yang kuat. Terlebih ayahnya ini sangat tegas, karakter yang dibentuk semasa beliau masih dilatih di akademi militer hingga sudah menjadi Letnan Jenderal pun juga ikut terbawa kerumah, dan tentu diterapkan untuk menjadi putri semata wayangnya.
Dalam pendidikan profesi yang sedang dijalaninya kini, ia harus melewati beberapa stase yang dicantumkan. Stase di dunia pendidikan kedokteran berarti bagian yang harus dilalui dokter muda dalam masa pendidikan profesinya. Dalam koas biasanya stase dibagi menjadi dua, yaitu stase mayor dan stase minor. Ada lima jenis stase mayor yang meliputi bedah, Interna atau penyakit dalam, obgyn dan anak. Ada juga lima stase minor yang terdapat Radiologi, mata, kulit kelamin, jiwa, anestesi, THT, syaraf, forensik, gigi dan mulut, dan rehabilitasi medik. Karena sudah enam belas bulan sebelumnya Krystal sudah menyelesaikan semua stasenya kecuali stase anak, dua bulan kedepan terhitung dari minggu lalu Krystal ditugaskan untuk bergabung di stase anak. Dan kebetulan, dia dapat bagian pengawasan dokter penanggung jawab ICU.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDALA ・ PUBLISHED
FanfictionKrystal Lindiana Meira. Perempuan cantik yang tengah menempuh pendidikan Kedokteran jenjang S1 di Universitas ini harus mengubur impiannya dalam-dalam, lantaran satu kesalahan yang tidak sengaja ia perbuat. Dia hanya seorang gadis pintar nan lugu y...