jam empat pagi yeonjun terbangun. dadanya naik turun, keringat muncul di pelipis. bola matanya bergerak tak tentu arah.
lagi-lagi mimpi buruk.
bayangan ayahnya yang terus memintanya menjadi yang terbaik muncul di mimpinya. ibunya yang tak banyak membantu juga muncul.
orang-orang yang yeonjun harap bisa memberi kebahagiaan, nyatanya malah sebaliknya.
dalam gelapnya kamar, yeonjun meraba kasur sebelahnya. kosong.
tidak ada lagi soobin yang ikut terbangun.
soobin akan menarik kepalanya dalam pelukan, membiarkan kepalanya bersandar pada dadanya. mendengar detak jantung soobin yang teratur.
hal sesederhana seperti itu selalu berhasil membuat yeonjun tenang.
ketika yeonjun tidak lagi bisa membendung tangisnya, soobin selalu membiarkan tangan yeonjun untuk menarik pinggangnya mendekat. merengkuhnya semakin erat. tangan soobin terus mengelus surai yeonjun.
"berat banget ya, jun? nangis aja, aku di sini."
yeonjun meremas rambutnya. kepalanya ditundukkan lalu mengusap wajahnya "yeonjun ayo sadar," gumamnya.
"jun butuh susu hangat?"
"yeonjun, bobo lagi yuk. besok kelas loh,"
"mau peluk!"
yeonjun tidak bisa lari. dia terus berputar di sana bersama soobin dalam bayangan.
tangannya gemetar meraih hapenya. menekan angka satu sebagai dial speed. jantungnya berdebar mendengar dering telpon. lalu berhenti ketika dering itu mati.
"halo, yeonjun?"
dadanya lega. senyum sedikit tersungging di bibirnya, "soobin?" []
![](https://img.wattpad.com/cover/209761488-288-k718072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
mantan , yeonbin
Fanfiction❝ 𝗳𝗿𝗼𝗺, making beautiful memories with each other. 𝘁𝗼, hoping that we would have never met. ❞ © 2019, fairyren