1 •

6 1 0
                                    

Jika lagu adalah sebuah sarana untuk menyampaikan dan menyatakan perasaan, maka aku akan membuat dan menyanyikan berjuta-juta lagu agar kau tahu betapa rindunya aku padamu.

31 desember 2019

Aku luna, aku akan menceritakan sedikit kisahku. Kisah tentang Bayu ku yang selalu membuatku cemburu akan tingkah nya.

Aku akan menceritakan bahwa disini, jakarta merindukan bandung. Luna merindukan bayu nya ! sangat, SANGAT.

1 November 2018

Hari ini tepat dimana aku pindah ke Bandung setelah kematian orang tuaku beberapa minggu yang lalu. Aku merasa sedih, namun aku juga merasa senang karena aku bisa jalan-jalan terus disini. karena ada tante ku yang banyak uang disini hehe, jadi aku tidak perlu repot-repot untuk mengeluarkan uang recehku untuk jalan-jalan disini.

Karena sekarang hari sabtu, aku tidak sekolah dulu, aku sekolah hari senin saja. Aku juga merasa lelah setelah beberapa jam perjalanan.

Aku menghempaskan badanku ke ranjang empuk milik tante ku. Aku di kamar tanteku dahulu karena kamarku belum dibersihkan.

"Huh, lelah sekali. Apakah Bandung sudah menjauh dari jakarta sehingga aku merasa lelah sekali?" aku membalikan badanku dan mengelus punggungku, terasa lelah karena terlalu lama duduk di kursi bus. Padahal mah cuma berapa jam...

"Loh luna, kamu nggak mandi dulu?" tanya tanteku yang masuk ke kamar tiba-tiba.

"Ah iya tante, nanti aja aku capek banget." tante duduk disebelahku dan mengusap kepalaku dengan lembut.

"Yasudah, setelah kamu bersih-bersih nanti tante akan kenalkan kamu sama anak tante."

"Iya tante." aku tersenyum dan tante pergi keluar kamar.

Aku pun bergegas mandi dan akan segera turun ke bawah menemui keluarga tante ku.

Ohiya perlu kalian tau, aku ke Bandung sendirian, dan sebelumnya aku belum pernah kesini(rumah tanteku), jadi aku belum mengenal keluarganya, hanya mengenal tanteku saja.

: : : : : :

"Tante." panggil ku dari belakang.

"Ah kamu Luna, sudah selesai mandi nya?" aku mengangguk dan tersenyum,"Oh iya kenalkan ini anak tante, namanya Bayu. Apa kamu ingat dulu kamu pernah bertemu dengan nya sekali? Saat tante datang ke rumah mu. Ah mungkin kamu tidak ingat, karena waktu itu Bayu juga masih sangat kecil hehe. Lihat sekarang dia sudah setinggi pohon pisang." tante tertawa kecil dan aku ikut tertawa mendengar perkataan nya.

Bayu yang sedari tadi dibicarakan hanya diam menatapku seperti kesal kepadaku. Haha dia lucu sekali.

"Heh kamu, ayo kenalan sama Luna. Sudah lama tidak bertemu kan?" kata tante ku kepada Bayu.

"Lun, aku Bayu." Bayu mengulurkan tangan nya padaku.

"Aku Luna." aku tersenyum padanya.

"Haha iya, aku tau namamu Luna. Aku juga tau kalau kamu suka dengan eskrim vanila." Bayu tersenyum meyakinkanku bahwa dia tau mengenai diriku.

"Tau darimana kamu? Kamu fans ku ya?" aku terkekeh.

"Haha tidak, aku seorang cenayang." Bayu ikut tertawa bersamaku.

"Yasudah kalian mengobrol dulu saja. Lun, tante mau membereskan kamarmu dulu. Kamu disini saja bersama Bayu."

"Loh tante nggak usah, nanti aku bi-"

"Heh, udah kamu disini aja sama Bayu. Bayu, ajak Luna keliling daerah sini biar dia nggak bosen ngeliatin dinding² putih dirumah ini."

"Okesiap ma." Bayu mengangkat ibu jari nya dan menutup sebelah mata nya. Sungguh, dia lucu. Batinku.

•••••

"Luna, ini rumah pak Arya. Dia tetanggaku yang baik, namun tidak dengan kucingnya." kata Bayu padaku.

"Loh, memangnya kenapa dengan kucing nya? Apa dia mencakarmu?"

"Tidak, kucing pak Arya sering membisu ketika ku ajak bicara. Kesal aku jadinya."

"Haha ada-ada saja kamu ini." aku tertawa mendengar ucapan Bayu. Bayu melihat ku dengan tersenyum.

"Baguslah kalau kamu bisa tertawa denganku. Bisakah jika lain kali kau menangis bersamaku?" tanya Bayu padaku.

"Memangnya kenapa kita harus menangis bersama?"

"Karena kamu akan menjadi teman hidupku, seperti kucing pak Arya, dia sudah menjadi temanku selama ini,walaupun dia tidak tau apa yang kubicarakan hehe."

"Begitukah? Baiklah !" aku tersenyum.

"Namun, meski kamu akan menggantikan posisi kucing pak Arya,Tapi jangan membisu ketika aku berbicara denganmu, atau aku akan mengatakan pada bunda kalau kamu adalah 28/4, copas terbaik dari kucing pak Arya, haha."

"Tidak, aku akan menjawab jika kau berbicara kepada ku dan akan terus menjadi teman mu."

"Janji?" Bayu mengacungkan kelingkingnya.

"Iya, janji." aku tersenyum dan menautkan kelingkingku dengan kelingking Bayu.

Sungguh, ini awal yang sangat menyenangkan:)

Tbc~

08'11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang