2 • sekolah bersama Bayu

6 1 0
                                    

Senin, 3 november 2018.

Hari ini adalah hari pertama ku sekolah di sekolah ku yang baru, bersama Bayu.

Aku mengemas buku dan alat belajar ku lainya ke dalam tas.

"Sudah siap?" tanya Bayu yang bersandar di daun pintu kamarku.

"Sudah." aku tersenyum dan berjalan beriringan bersama Bayu menuju mobil yang sudah disediakan oleh tante ku.

Kami berdua pergi ke sekolah. Di perjalanan aku hanya terdiam dengan perasaan sedikit gugup.

"Kenapa mukamu kusam begitu? Lihat, mukamu seperti sepatu nyemplung ke got." tanya Bayu padaku.

"Ah tidak, aku hanya sedikit gugup tentang sekolah baruku." aku tersenyum tipis menjawab Bayu.

"Tenang saja, ada aku. Jika ada yang macam-macam kepadamu katakan saja padaku. Aku sudah menyiapkan beberapa karet untuk menjepret mereka."

aku tertawa mendengarnya," haha baiklah, terima kasih."

"Kembali kasih." Bayu melihat ku kemudian tertawa. Aku sedikit malu dan senang melihat bayu tersenyum dan tertawa.

Setelah sampai di sekolah, kami pun mendatangi kantor kepala sekolah terlebih dahulu untuk mengatur pendaftaran ku.

"Permisi buk, saya ingin bertemu dengan kepala sekolah." kata Bayu kepada salah satu staff yang ada disana.

"Oh, bapak kepala sekolah ada diruangan nya, silahkan masuk." jawab nya.

"Baiklah." Bayu mengangguk dan berbalik menghadap padaku,"tunggu disini." aku mengangguk.

Sudah beberapa menit aku menunggu Bayu di luar kantor kepala sekolah, aku sudah mulai agak bosan,"huft, kenapa lama sekali." aku menghembuskan nafasku dengan kesal.

"Hei, siapa kamu? Murid baru? Aku tidak pernah melihatmu di sekolah ini." kata seseorang tiba-tiba di sampingku.

"Ah iya, aku murid baru disini." aku tersenyum padanya.

"Boleh berkenalan?"

"Tentu saja."

"Aku Althaf, panggil saja Al. Kamu?" Althaf mengulurkan tangan nya padaku.

"Aku Luna, senang bertemu dengan mu."

"Ah jangan formal-formal, kita ini seumuran bukan."

"Iya hehe, kamu tidak masuk kelas?"

"Iya ini mau masuk ke kelas, babaii Lun." Althaf melambaikan tangan nya. Aku hanya tersenyum. Kurasa tidak akan buruk bersekolah disini. Pikirku.

Tak lama setelah Althaf pergi, Bayu pun datang. "Kamu kenal Althaf?" tanya nya.

"Iya, baru saja beberapa menit yang lalu."

"Oh yaudah, ayo kita ke kelas." Bayu menggandeng tanganku.

"kita sekelas?" Bayu mengangguk, Aku merasa lega jika ada Bayu didekatku. Entahlah, baru dua hari aku mengenal nya, namun dia sangat baik kepadaku, aku merasa nyaman bersama nya.

Sebelum bel masuk aku dan Bayu sudah memasuki kelas. Dan kami mengikuti pelajaran hari ini, oh iya, aku duduk sebangku dengan Bayu.

••••••

Bel pulang sekolah sudah berkumandang, semua siswa pergi untuk pulang ke rumah mereka.

Hari pertama sekolah menyenangkan sekali, aku sudah memiliki beberapa teman, ada Althaf, Alea, Shareen, Alvito, Kiya dan Famara. Mereka sangat baik kepadaku. Kiya dan Famara mengajaku berkeliling sekolah tadi. Sedangkan Alea dan shareen mentraktirku di kantin untuk merayakan hari pertamaku. Sedangkan Alvito dan Althaf membuat ku tertawa setiap menitnya. Ekeke berasa orgil.

Tak lupa Bayu, dia sangat baik padaku, dia mengenalkanku kepada teman-teman nya. Aku menyukai orang Bandung, mereka sangat baik.

"Bayu, makasih." kataku.

"Kenapa berterimakasih? untuk apa memang? Aku tidak memberimu apa-apa kan?"

"Tapi kamu sangat baik padaku bay. Padahal kita baru dua hari temenan, tapi kamu udah kayak sahabatku aja."

Bayu tersenyum padaku,"tidak apa, aku baik padamu karena kamu juga baik padaku. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan padaku."

Aku mengangguk dan tersenyum,"okei."

"Apa kamu mau eskrim?" tanya Bayu.

"Memangnya boleh?"

"Tentu saja, aku akan membelikan eskrim sebanyak yang kamu mau."

"Aaa makasih bayu-!"

"Iya, sama-sama. Dan, jangan berterima kasih lagi atau aku akan menutup semua kedai eskrim di Bandung."

"Baiklah, maaf hehe."

"Ayo turun, Kita beli eskrim." aku mengangguk.

Kami masuk ke sebuah kedai eskrim yang katanya lumayan terkenal di Bandung.

"Dua eskrim yang paling enak disini. Yang satu rasa vanila ya." kata Bayu.

"baiklah silahkan menunggu."

Aku dan Bayu duduk di bangku dekat jendela dengan view jalanan kota.

"Ini silahkan menikmati, eskrim ini akan membuat hidup pasangan seperti kalian akan terasa manis seperti eskrim nya." kata sang pelayan.

Aku mendongak dan agak terkejut dengan ucapan nya. Pasangan? Apa maksudnya pacar? Pikirku dalam hati.

"Haha baiklah terimakasih." jawab Bayu kepada pelayan tadi.

Kenapa Bayu mengiyakan ucapan nya? Batinku.

"Heh kamu, kenapa bengong?" Bayu menepuk pundak ku.

"Ah, ti-tidak, aku sedang memikirkan sesuatu. Oh iya Bayu, kenapa kamu bisa tau apapun tentang ku?"

"Soal itu? Oh, aku sudah tau sebelumnya kalau kamu bakal kesini, jadi aku mencari tau semua hal tentangmu agar kamu nyaman disini."

"Huahh, baik sekali. Ter-" aku menutup mulutku reflek, "maaf. Aku tidak akan berterima kasih lagi hehe."

"Bagus haha." Bayu mengacak-acak rambutku dan tertawa, aku sungguh sangat senang saat bersama nya.


                           Tbc~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

08'11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang