|| Hilang ||

3.8K 178 9
                                    

Hari ini kegiatan santri kembali berlangsung, Setelah melewati hari jum'at atau hari bebasnya santri. Banyak yang mengeluh malas karena merasa hari berganti sangat cepat.

                   

                       Zahra Pov

Kyaaaaaaa...

Kutenggelamkan wajah di bantal, lalu berteriak sekencang mungkin. Kenapa harus buku tasrif milikku!, kenapa bukan buku tasrif  sahabatnya saja yang hilang. aaaaaaa... Hari ini jadwal ku mengajar tashrif di kelas 3 diniyyah. Sementara buku tashrif ku menghilang entah kemana.

Seisi kamar sudah ku ubek ubek namun nihil. Ku cari di lemari ku tidak ada. lemari sahabat ku, kolong tempat tidur,  kamar mandi, juga tidak ada!. Ku coba tanya ustadzah lain juga katanya tidak tau, tidak lihat. Huhu ingin ku menangis sekencang kencang nya.

"Masih belum ketemu?" tanya sahabatku.
Aku menggelengkan kepala.

"Hiks nazah..."
Terdengar helaan nafas dari sahabat ku. "Coba kamu ingat ingat kembali di mana kamu meletakkan bukumu itu."

Aku mencoba mengingat ingat kembali. Seingatku, ustadzah nabila mengembalikkan buku tashrif ku saat di aula, dan kutaruh buku itu di bawah bangku panjang. Setelah ndarus aku langsung pergi___

"___Aula. !!!" teriakku kencang. Sahabatku sampai terlonjak kaget.

"Apa nya yang Aul___ Hei! Mau kemana!" segera ku seret sahabatku intuk ikut ke Aula.
Lari lari tanpa alas kaki menuju Aula. Tidak peduli teriakan protes dari sahabatku dan tidak peduli santri santri yang menatap ku aneh.

Hosh  hosh  hosh

Sampai di aula aku buru buru masuk meninggalkan sahabat ku yang masih mengatur napas di depan.
Kuedarkan pandanganku ke seluruh sudut aula. Namun nihil bersih. Tidak ada buku milik ku. Memeriksa ditumpukan bangku panjang juga tudak ada. aaaaaa.... Aku yakin buku  tasrif ku tertinggal disini.

"Ketemu buku  tasrif  nya?"  nazah ikut mencari ke sudut sudut aula.

Aku menggeleng.
" masih ingat tidak, kemarin malam yang beresin aula siapa yah." aku mencoba mengingat ingat.

"Seingatku kemarin sehabis ndarus santri santri langsung pada bubar deh gak ada yang beresin aula.
Kita coba tanya santri ndalem gimana?" tanya nazah

"Yaudah ayo buru.." jawab ku.

Kami pergi meninggalkan aula menuju ke ndalem. Siapa tahu salah satu dari mereka ada yang beresin aula. Jadi kemungkinan besar mereka yang nemu buku tashrif milik ku.
Saat kami melewati kawasan santri putra, sahabatku tiba tiba berhenti.
"Eh tunggu tunggu. itu ada kang aris sama kang....siapa yah lupa"

"Kang abu" sahut ku.
Disana ada kang aris dan kang abu di gazabo santri putra. yang sepertinya tengah membetulkan letak daun rumbia sebagai atap gazabo.

"Iya itu. Kita tanya saja ke mereka siapa tau mereka yang beresin aula"

"Gak ah, itu kan kawasan santri putra zah. Masa iya mau ke sana sih nanti dikira apa apa terus  ketawan sama pengurus keamanan pondok terus nanti kita dit____mhm" nazah membekap mulutku secara spontan.

"Buku nya mau ketemu tidak" nazah menatap tajam ke arahku. Ku anggukkan kepalaku patah patah. Seram deh kalau sahabat ku ini sudah marah.

Nazah menarik tanganku menyeret nya menuju dua orang di gazebo
"Assalamualaikum kang" sapa nazah.

"Waalaikum salam" yang  jawab kang abu.

"Astagfirullah mbak mbak ngapain ke sini nanti kalau dilihat sama pengurus keamanan bisa berabe mbak. Terus itu kenapa gak pake sandal sama kaos kaki, astagfirullah kaki nya keliatan itu mbak. Aurat mbak ingat"     Tiba tiba kang aris yang berada di atap  gazebo nyerocos panjang lebar melihat dua orang gadis berdiri di samping gazabo.

Alrisalah From Sang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang