|| sekal^2 ||

3.9K 158 17
                                    


Pipi zahra merona setelah membaca sederet judul yang tertera disampul novel tersebut.






"Teng pundi gus"
(Dari mana gus)

Niatnya sih sesudah dari perpus santri putri akan langsung pulang ke ndalem tapi menyadari jika hari ini cuacanya cerah, jadi ia enggan untuk kembali ke ndalem dan memilih berjalan jalan dikawasan santri putra.

"Dari perpus santri putri"

Kerutan di dahi abu muncul apa yang dilakukan gusnya ditempat itu.

"Loh, ngapain gus"

"Ganti buku daftar"

Abu mengangguk seraya ber oh ria dan mulai merebahkan diri digazebo, pecinya ia gunakan untuk menutupi wajahnya.

ashrof ikutan duduk digazebo yang sudah diduduki abu, kemudian mengeluarkan alQur'an kecil dari saku baju kokonya dan mulai menghafal kan ayat ayat alQur'an.

Sebenarnya ia sudah khatam ples hafal tiga puluh jus saat dirinya masih nyantri di kota kairo, mesir.

Namun kata abahnya ada baiknya kalau kita terus menghafal, memahami, dan mendalami makna setiap ayat alQur'an, walaupun dirinya sudah hafal.

"Woy enak bener tiduran gitu kerjaan belum selesai!" semprot aris dari atas tangga tempatnya berdiri dan melempari potongan daun rumbia ke arah abu.

"Aduh. Aduh. Pedes ris" abu meringis mengelus elus pipinya yang kena tampar daun rumbia.

Aris turun dari tangga yang menghubungkan atap gazebo tempatnya ia mengganti daun rumbia yang sudah tak layak.

"Cepet bangun gantian noh. Orang beriman mau istirahat dulu" aris dorong badan abu hingga empunya terbangun.

"Halah orang beriman pala ente! Rukun iman yang ke enam saja ente kagak tau!" ledek abu sembari membenarkan letak pecinya.

"Ana tau he!" sungut aris tidak terima dengan perkataan abu.

"Apa coba apa he"

Aris menggaruk alis tipisnya berulang ulang dengan bola mata yang bergerak hilir keatas, tipikal aris dalam mode berpikir. Dalam hati ia mulai menghafal rukun iman dari yang pertama sampai kelima.

'Kang kaping nenem opo yoh'
(Yang ke enam apa yah)

Aris melirik abu yang kini sudah duduk dikaki tangga lisannya tidak berhenti dari kata opo he opo! Disertai dengan senyuman mengejek.

Aris tersulut emosi hingga ia asala menjawab.
"Imankepadarasul Allah!" jawabnya begitu cepat bak rapper asal padang.

Abu menganga lebar dengan kepala miring menyebabkan pecinya turun menutupi sudut matanya.

"Shokheh kan, jawaban ane"

"Salah!" abu kembali ketampang mengejek.

"Lhoh ko salah. Bener iku nih ya ane ulangi dari setunggal iman kep___

" salah aris. Yang bener itu iman kepada Hari kiamat" potong aris saat abu akan menyebeutkan satu persatu.

"Ngaco kamu! Yang bener jawaban ane"

"Jawaban ente salah! Jawaban ane bener!"

"Jawab___

" hei hei ada apa ini ko malah ribut" ashrof melerai keributan antara abu dan aris. Ia yang tengah menghafal alquran jadi terganggu.

Alrisalah From Sang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang