Kisah Masa Lalu

4 1 0
                                    

Mengingat hari itu, 5 hari lagi usiaku akan beranjak 17 tahun. Aku pun telah tinggal di rumah setelah 10 tahun tinggal di ruang bawah tanah bersama para bunga. Namun, para bunga tetap tinggal disana aku takut sesuatu hal akan terjadi pada mereka jika mereka kembali ke toko bunga. Karena terkadang, ada baiknya keindahan untuk disimpan tanpa harus ditunjukkan.

“Apakah sekarang aku telah cukup dewasa untuk menjemput bahagia?” (pertanyaan yang selalu hadir setiap aku akan berulang tahun).
Nampaknya, aku harus segera bertemu para bunga untuk menanyakan masa lalu yang belum aku mengerti pada saat itu. Aku harus segera menjemputnya, menunggu sampai dewasa sedang aku tidak mengerti apa itu dewasa tidak akan aku temukan jawabannya jika aku selalu takut untuk melakukannya. Baiklah, hari ini aku akan ke ruang bawah sekalian menjenguk mereka.
Semenjak kembali ke rumah, bumi terlihat baik-baik saja. Semua makhluk hidup dengan semestinya langit pun hanya sesekali bersedih. Para kumbang, dikabarkan telah dipenjara seumur hidup mereka karena telah membuat kerusakan dan mengganggu makhluk lain yang ada di bumi. Sayangnya, tentang ayah dan ibuku tidak ada kabar sama sekali. Mungkinkah mereka dilupakan oleh sejarah? Ah, malang sekali ayah dan ibuku.
Aku telah sampai di depan toko bunga, bangunannya masih kokoh desainnya begitu indah. Terkadang, aku berharap suatu hari toko ini akan buka kembali dan semua makhluk penyayang bunga bisa menemukan kembali bunga yang disukainya. Aku masuk ke ruang bawah tanah, aroma yang sama begitu pertama kali aku datang kesini.
“Maliqa, aku tahu kau akan datang.” Bunga Tulip dan bunga yang lain menyambutku.
“Berikan aku kebahagiaan.” aku pun menunjukkan liontin yang diberikan ayah dan ibu.
Para bunga menghembuskan napas begitu panjang, kemudian ada setitik binar kebahagiaan dari mereka. Bunga tulip pun menceritakan kisah awal mula mereka bertemu ayah dan ibu.
***

Pada suatu masa, bangsa kami hidup damai berdampingan dengan makhluk lain yang ada di bumi. Sampai di suatu hari, ada seorang lelaki dari bangsa manusia dengan sekawanan kumbang datang menyerang bangsa kami. Mereka melecehkan kehormatan kami, kemudian mereka mengambil liontin milik bangsa kami.

Saat itulah, bangsa bunga menjadi bangsa yang hancur dan kami sangat benci pada laki-laki dan kumbang.

Namun, beberapa bulan setelah kejadian itu ada seorang perempuan cantik jelita datang ke tempat kami, ia begitu baik dan merawat dan menjaga kami yang membuat kami tumbuh menjadi bunga yang hebat kembali. Perempuan itu bernama Dahlia, pantas saja namanya persis seperti bangsa kami.

Satu tahun kemudian, Dahlia bercerita bahwa ada laki-laki yang akan melamarnya. Ia meminta jawaban dari kami, tentu saja kami melarang karena kami begitu benci terhadap laki-laki semenjak kejadian itu. Dahlia pun bingung, kami tahu ia mencintai laki-laki itu namun ia takut.
Kami pun, berpendapat Dahlia boleh menikahi laki-laki itu tapi dengan satu syarat yaitu apakah laki-laki itu mau merawat kami sepanjang hidupnya. Laki-laki itu pun menyetujuinya, ia menghadiahkan toko bunga yang begitu indah yang membuat semua makhluk di bumi menyukainya.
***

MaliqaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang