CIKa part 1

2.7K 180 23
                                    


"Bunda, aku pengen beli ponsel."

"Buat apa? Kamu masih kelas lima SD, belum waktunya memegang smart phone."

"Aku mau beli pakai tabungan aku sendiri, boleh kan, Bun?"

"Belum boleh, untuk seusia kamu, masih berbahaya pegang smart phone tanpa pengawasan, nanti kalau sudah SMP Bunda belikan."

Cika memajukan bibirnya beberapa centi, ia meletakkan kembali celengan yang tadi dipeluknya dan dibawa ke hadapan Bunda.

"Kalau besok aku pinjem ponsel Bunda, boleh gak? Sehari saja Bun."

Cika kembali merengek.

"Buat apa?"

"Cika ada perlu penting, Bun."

Bunda menggeleng.

"Tidak boleh."

"Assalamualaikum, ayah pulang."

Ayah mengecup kening Cika dan kening Bunda bergantian. Cika mengelap kembali bekas kecupan ayah dengan telapak tangannya.

"Ayah lembur lagi?" tanya Cika sambil mendekat pada Ayah. Ada aroma parfum segar yang tercium Cika, aroma bunga.

"Iya sayang, di kantor lagi banyak pekerjaan."

Cika mundur, menjauh dari ayah.

"Bun, aku bobo dulu ya, ngantuk."

"Makan dulu sayang, ayo kita makan sama ayah."

"Aku tidak lapar Bun, aku ngantuk."

Cikas langsung mengunci diri di kamar, memeluk guling, matanya basah.

"Aku benci Ayah."

________________________________

"Sudah sering Bunda bilang, kalau pulang sekolah itu langsung pulang ke rumah. Tidak boleh langsung main."

Bunda menjegal langkah Cika yang baru selangkah masuk rumah. Hari ini Cika pulang terlambat, hampir menjelang Maghrib.

"Maaf Bun."

"Kamu dari mana?"

Cika bungkam, ia hanya menunduk, tidak menjawab pertanyaan Bunda.

"Ayah belum pulang kan, Bun?"

"Ayah itu sering pulang terlambat karena bekerja, lembur. Kalau kamu sekolah tidak ada lembur, jadi harus pulang tepat waktu."

Cika berhambur ke pelukan bunda.

"Cika sayang Bunda."

Tangis gadis kecil kelas lima SD itu pecah di dada bunda. Cika memeluk bunda erat, seolah tidak ingin jauh dari bunda.

"Apa ayah sayang Bunda dan Cika?"

"Tentu sayang, ayah pasti sayang kita. Itu Ayah pulang."

"Ada apa ini? Kok jam segini Cika masih pakai seragam sekolah?"

Cika mendekat pada ayah, mencium tangannya lalu memeluk ayah juga. Cika mencium wangi parfum yang sama seperti aroma yang kemarin dan kemarinnya lagi.

"Ayah besok kerja lembur?" tanya Cika pada ayah.

"Besok ayah ada dinas luar sayang jadi kemungkinan ayah tidak pulang."

"Ke luar kota?"

Ayah mengangguk.

"Iya, Cika mau dibawain oleh-oleh apa?"

Cika menggeleng. Cika tidak ingin apa-apa, Cika hanya ingin ayah, ayah yang seperti dulu, ayah yang tidak sibuk dan tidak sering bekerja lembur. Cika ingin bermain bersama ayah, bukan ingin mainan dari ayah.

CIKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang