CIKa Part 4

3.5K 258 126
                                    


"Hanum, tolong antar aku ke dokter, kaki aku digigit anjing gila."

Hanum dan Cika saling melempar pandang dengan mulut menganga melihat laki-laki berwujud menjijikan dan berbau busuk yang berdiri di hadapan mereka.

"Cika, bobo dulu di kamar ya, nanti Bunda ke kamar Cika bawain bubur buat makan Cika."

"Iya Bunda."

Cika pergi ke kamarnya, ujung mata Cika melirik ke arah ayahnya yang kotor dan bau busuk.

"Ayo antar aku ke dokter." Pinta Yuza lagi, Hanum masih duduk di sofa, belum beranjak.

"Kok bisa sampai digigit anjing gila gitu? Itu baju Mas Yuza kenapa juga sampai kotor dan bau seperti itu?"

"Kamu mau bantu aku gak sih?" Yuza mulai meninggikan suara namun tidak menjawab pertanyaan Hanum. Yuza kesal dengan Hanum yang masih saja cuek.

"Mau ke dokter dalam keadaan kotor dan bau busuk seperti itu?"

Yuza baru menyadari kalau kondisinya sangat mengenaskan.

"Siapkan baju dan handuk, aku mau mandi."

Yuza berlalu menuju kamar mandi, Hanum menyiapkan handuk dan baju untuk suaminya lalu ke dapur untuk menghangatkan bubur yang ia buat tadi pagi. Cika lebih memerlukan Hanum saat ini dari pada Yuza.

"Bunda, jangan antar Ayah ke dokter." Ucap Cika saat Hanum membawa semangkok bubur ke kamar Cika.

"Cika makan buburnya ya sayang terus bobo, ayo Bunda suapin."

Baru saja Hanum akan memasukkan suapan bubur pertama ke mulut Cika terdengar teriakan Yuza dari luar.

"Hanum ....!"

"Jangan pergi Bunda, jangan tinggalin Cika."

Cika memegang tangan bunda erat.

"Hanum ...!" Panggil Yuza lagi.

"Sebentar ya Cika, Bunda bicara dulu sama Ayah."

Hanum bangkit dari duduknya, namun secepat kilat Cika meloncat dari tempat tidur lalu berdiri di pintu, menghalangi Hanum yang akan keluar.

"Jangan pergi Bunda, jangan tinggalin Cika."

Cika mulai menangis, tangannya terbentang menghalangi pintu.
Hanum menghampiri Cika, lalu merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan Cika.

"Cika, Ayah sedang sakit, Bunda mau obatin Ayah dulu sebentar, boleh?"

Cika menggeleng kuat.

"Aku juga lagi sakit, Bunda gak boleh pergi, Bunda gak boleh bantu Ayah."

Tangis Cika semakin kencang.

"Hanuuumm ..., buka pintunya."

Terdengar gedoran di pintu kamar, Cika menutup kedua telinganya.

Jika Yuza sudah memanggil Hanum dengan namanya, bukan dengan panggilan Bunda itu tandanya Yuza sedang marah.

"Ayo cepat buka pintunya? Kalian sedang apa di kamar? Sengaja mengabaikan aku biar aku mati?"

Hati Cika terasa teriris, kenapa ayahnya berubah secepat ini? Yuza yang Cika kenal selama ini sebagai ayah yang baik, penyayang, perhatian, lemah lembut dan selalu melindungi Cika, tapi semua itu sekarang seperti ditelan bumi, Yuza seperti bereinkarnasi menjadi sosok jahat yang menakutkan bagi Cika.

Cika menggeser posisi berdirinya, seolah memberi jalan pada Hanum untuk keluar.

"Sebentar ya Cika, Bunda mau bicara dulu sama Ayah."

CIKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang