hujan hanya rekan bagi kenangan
hati larut di setiap rintik demi rintik
logika pasrah tak berdaya
tubuh hanya siap kembali terluka
dingin ini merindukan hangatnya
telinga merindukan celotehnya
air mata media kerinduannya
cipratan media penyaruannya
sangat malang sosok wanita disana
berdiri di bawah halte dalam ramai
walau yang lain saling berbagi hangat
kau membeku terselimut kenangan
