Kembalikan senyumku Ayah/dua belas

282 23 2
                                    

Malam pun sekarang hilang dan datang lah pagi yang menyinari bumi dengan cahaya nya yang terang melibihi apa pun.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.35 Am yang menandakan 15 menit lagi bell sekolah akan berbunyi tetapi bus yang sedari tadi Yura tunggu tidak kunjung datang. Tak lama seorang cowok menggunakan motor CBR nya berhenti tepat di depan Yura dan cowok itu adalah Elang.

"Ayo brangkat bareng," ajak Elang sambil membuka helm nya.

"Gak."

"Yaudah, yakin gak mau ikut sama gue jangan nyesel," ucap Elang sambil tersenyum sinis dan memasang helm nya kembali.

"Kalau gue gak terima ajakan dia gue bisa terlambat nanti 10 menit lagi kan masuk," batin Yura berpikir.

"Tunggu."

"Berubah pikiran?" Tanya Elang.

"Hmm gue ikut."

Elang kembali membuka helm nya dan menatap Yura dengan senyum jailnya.

"Oke, tapi ada syarat nya!"

"Gak iklas? Gak usah!"

"Yaudah padahal tinggal 7 menit lagi bell mau bunyi."

"Kata dia ada benernya juga sih bentar lagi kan mau masuk argh terpaksa deh," batin Yura menimbangkan tawaran Elang barusan.

"Syarat nya apa?" tanya Yura sambil memutar bola matanya malas.

"Syarat nya lo harus ikut gue nanti pulang sekolah gimana?" tawar Elang.

"Ngapain?" tanya Yura datar.

"Udah lo ikut aja sama gue atau lo mau gak gue anter ke sekolah?" ancam Elang.

"Hmm," gumam Yura kesel.

"Yaudah berangkat, pegangan gue mau ngebut nih," ujar Elang setelah Yura duduk di jok belakang nya

"Jangan.modus," Tekan Yura

"Iya iya udah pegangan sama tas gue aja."

"Hmm."

◾◾◾◾◾◾

Sesampai nya mereka di sekolah ternyata pagar sekolah sudah tertutup rapat dan terlihat satpam yang sedang duduk di posko sambil meminum kopi, bapak itu lansung berjalan kearah pagar sekolah saat melihat murid terlambat.

"Uncu buka pintu nya dong," pinta Elang santai.

"Uncu gak bakalan buka kalau kamu gak di izinin masuk sama guru, nanti yang ada Uncu yang kena marah," Tegas satpam itu yang biasa di panggil oleh seentaro dengan panggilan Uncu ya karena bapak itu berasal dari padang.

"Gak mau ya uncu?" tanya Elang lagi.

"Gak."

"Yaudah."

"Kamu gak takut kena marah?" tanya uncu bingung.

"Paan sih lo, gimana cara masuk," celoteh Yura bingung karena sedari tadi Elang hanya santai saja.

"Biasa aja kali kita bisa masuk di pintu lain," bisik Elang sambil mendekatkan bibir nya ke telinga Yura.

"Hah?"

"Udah lo ikut aja apa susah nya sih."

"Kemana?" Tanya Yura datar.

Kembalikan Senyumku AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang