kembalikan senyumku Ayah/ lima belas

256 27 2
                                    

"Gimana sekolah kamu sayang?" tanya Ghea lembut.

"Baik kok mi," jawab Yura tersenyum manis, Yura sangat senang hari ini, Yura dapat bagaimana kasih sayang ibu yang sudah lama hilang.

"Kalau ngomong sama mami aja senyum, kalau sama gua dingin terus," sahut Elang yang tiba tiba nimbrung ke pembicaraan itu.

Yura yang mendengan ucapan Elang barusan hanya mendengus kesal.

"Ya dong Yura kan anak mami, kalau ngomong sama mami itu harus lembut dan sopan santun nggak seperti kamu," jawab Ghea tajam setajam silet.

"Yang sebenar nya anak mami ini siapa sih Elang atau Yura?" Tanya Elang sok dramatis.

"Ya kamu, tapi mami lebih milih Yura deh sebagai anak mami. kalau bisa mami pinta Yura sebagai anak mami dah dari dulu mami ambil Yura, udah cantik sopan lagi, nggak kayak kamu udah nakal, suka buat mami naik darah lagi," jawab Ghea membeda kan antara Elang dan Yura.

Yura yang melihat pertengkaran anak dengan ibu itu tersenyum tipis sehingga orang tak menngetahui Yura sedang tersenyum.

"Yang terpenting ganteng kan Elang, mami nggak nyesal kan dapat anak seganteng  Elang Dirgantara," ucap Elang tak mau kalah berdebat dengan Ghea.

"Ye siapa sebut sebut nama saya tadi tu," sahut pak Dirga papi nya Elang Dirgantara.

"ASSALAMU'ALAIKUM dulu pi," tekan Ghea mami nya Elang.

"Oh ya papi lupa sayang," jawab pak Dirga cengengesan.

"Sayang sayang palalu peang, udah tua jangan sok sok mesra mesraan deh di depan Elang," sindir Elang tajam.

"ASSALAMU'ALAIKUM," ucap pak dirga.

"WALLAIKUM'SALLAM,"  serempak semua orang yang berada di ruang tamu.

"Ye siapa suruh jomblo, udah jomblo karatan hidup lagi," sindir pak Dirga halus tetapi menusuk, Seketika bola mata Elang membulat.

"Ye siapa juga yang jomblo Elang aja dah punya pacar," jawab Elang tersenyum bangga.

"Siapa?" tanya Buk Ghea dan Pak Dirga kepo.

"Yura," jawab Elang dengan wajah watedos.

Sontak Yura terkejut bukan main karna Elang menyebut nama nya sebagai pacar Elang di depan kedua orang tua Elang.

"Siapa Yura? mana mau dia sama kamu," ujar pak Dirga tajam.

"Itu di samping mami." tunjuk Elang menggunakan dagu nya untuk menujuk Yura.

Secara bersamaan pak Elang langsung melihat di mana arah dagu Elang yang menunjuk Yura, pak Dirga terkejut melihat betapa cantik nya Yura dengan postur tubuh tinggi, bola mata hazel, dan mempunyai wajah sangat cantik.

Pak Dirga langsung menghampiri Yura yang lagi duduk di samping istri nya tercinta, pak Dirga langsung menyapa Yura.

"Kamu Yura?" tanyak Pak Dirga.

"Iya om saya yang namanya Yura," jawab Yura sambil mengulur kan tangan nya untuk menyalami Pak Dirga selaku papi nya Elang.

"Nggak usah panggil om, panggil aja papi sama seperti Elang," jawab pak Dirga sambil menerima uluran tangan Yura untuk menyalami nya.

"Iya pi," jawab Yura canggung sudah lama Yura tidak memakakai nama itu, semenjak ayah nya meninggal.

"Kok kamu mau sih pacaran sama Elang?" tanya pak Dirga.

"Nggak kok pi Yura sama Elang cuma temanan," jawab Yura sambil tersenyum.

"Hahaha ternyata kamu sama Yura nggak pacaran, papi udah duga mana mau Yura sama kamu jelek seperti itu," ujar pak Dirga tertawa kencang.

Kembalikan Senyumku AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang