15

107 11 0
                                    

Semua orang mempunyai rahasianya masing-masing. -Angkasa Mahendra

Angkasa pulang kerumahnya saat jam sudah menunjukkan pukul 6 malam, karena ia baru saja mengantarkan raya pulang kerumahnya. Angkasa langsung disambut dengan Haris, papanya, diruang tamu.

Haris menatap anaknya yang terlihat sudah lusuh saat pulang kerumah.

"habis darimana kamu? Jam segini baru pulang" Ucap haris dengan nada menyelidik

Angkasa menatap papanya malas, "main"

"jangan kurang ajar kamu angkasa! Kamu itu bisa sekolah karena papa, jadi jangan macam-macam dan sekolah dengan baik."

Selalu. Selalu saja itu yang diucapkan haris saat angkasa melawan perkataannya. Angkasa bisa saja membantah, tetapi ia selalu teringat dengan almarhumah mamanya yang selalu berpesan untuk selalu sopan kepada ayahnya.

Angkasa hanya mengangguk lalu langsung naik keatas menuju kamarnya.

Raga Daniel : "nanti malam jadi ikut kan?"

Angkasa membaca pesan itu dan meletakkannya di atas nakas tanpa berniat untuk membalasnya, setelah itu angkasa terlelap.

***

Angkasa terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia segera mengumpulkan kesadaran, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu bersiap-siap.

Angkasa sudah sampai di jalanan sepi yang sekarang telihat ramai akibat banyak anak-anak muda yang berkumpul disana, lalu seorang lelaki dengan perawakan tinggi besar berjalan kearahnya.

"gue kira lo gak datang" kata lelaki bernama Daniel itu seraya menepuk pundak angkasa dua kali

Angkasa menatap sekitarnya, "mana yang lain? Gue mau langsung aja"

Daniel tersenyum lalu memanggil seseorang yang akan menjadi lawan angkasa balap mobil malam ini. Tidak banyak orang tau bahwa angkasa mengikuti balap mobil illegal setiap malam, bahkan deva juga tidak tau jika angkasa mengikuti kegiatan berbahaya seperti itu.

Angkasa tidak tau apa motif sebenarnya ia mengikuti balap mobil seperti ini, yang angkasa tau, ia bahagia jika mobilnya melaju dengan kencang, rasanya seperti semua beban yang berada ditubuhnya terangkat.

Angkasa sudah berada didalam mobil dan siap untuk melaju, tetapi ponselnya tiba-tiba bordering, membuat angkasa langung me -reject panggilan itu tanpa melihat siapa pemanggilnya.

Mobil angkasa sudah melaju kencang ditengah jalanan kota Jakarta yang sepi, ia tidak terlalu peduli dengan mobil yang sekarang sedang gencar untuk mendahuluinya. 15 menit berlalu, angkasa sudah sampa digaris final dengan ia sebagai pemenangnya.

"gue gak nyangka sa, ini udah kelimakalinya lo megang predikat pemenang tetap." Kata Daniel bangga saat angkasa sudah keluar dari dalam mobil

Angkasa hanya tersenyum sedikit lalu menghampiri lawannya tadi yang sudah memasang wajah kesal dan marah. "lo ambil aja uangnya"

Lelaki itu menoleh dan menatap angkasa meremehkan, "gue gak butuh uang pemberian lo! lihat aja, gue bakalan kalahin lo dipertandingan selanjutnya"

Angkasa tidak peduli, ia hanya menatap lelaki itu sebentar lalu berlalu pergi. Lelaki itu bernama vino, seorang pembalap mobil yang sudah berkali-kali kalah melawan angkasa. Vino sudah sering kali mengancam dan meremehkan angkasa, tetapi pada akhirnya, selalu saja vino yang kalah. Lelaki itu tidak pernah menang melawan angkasa.

Drrt..drrtt..

Suara dering telepon angkasa kembali berbunyi entah untuk yang keberapa kalinya, membuat angkasa mendengus kesal lalu mengangkat panggilan itu.

Angkasa & RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang