❝ I know I'd go back to you ❞
He's back. After all the things that he did to me. Of course it's hard for me to forget him, like what do you expect? But you know what? He's back with a smile on his face??? WTF.
I'll hate myself if I love him again.
�...
❝Whoever you are, thank you for making me happy even for just a day. ❞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhhh."
Soo Jin memijat pelipisnya yang terasa sakit dan berdenyut ketika ia baru saja bangun dari tidurnya.
"Kepalaku pusing sekali..."
Ia berusaha berpikir apa yang terjadi kemarin malam sebelum ia tidur, namun ia tak bisa berpikir dan mengingat-ngingat sekarang, karena ia sangat pusing dan merasa ngantuk.
Tunggu,
"Hei, sekarang jam berapa?" tanyanya pada diri sendiri.
Ia melirik dan mengambil jam beker yang ada di sampingnya, kemudian ia melihat angka dan jarum jam yang menunjukkan:
07. 40
"OMG!" ia refleks menjatuhkan jam bekernya dan langsung rusak pastinya.
Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan, terlihat seperti terkejut dengan apa yang dilakukannya barusan, "Yaampun, apa aku baru saja menjatuhkan jam beker? Aku harus membelinya lagi?" ia geleng-geleng menyalahkan kelakuannya sendiri.
"20 menit lagi aku terlambat!"
Ia langsung berlari keluar dari kamarnya terburu-buru untuk mandi dan siap-siap, kali ini ia tidak akan sarapan.
Namun tampaknya ia tertimpa kesialan lagi hari ini. Berlari tanpa jeda membuatnya menabrak seseorang sehingga ia terjatuh, hampir seperti terpental.
"AYAH!" ucapnya memprotes.
"Apa?" jawabnya santai.
"Aku terlambat."
"Ya, tahu."
"Hanya itu?"
"Lalu harus bagaimana? Kau yang terlambat dan aku yang salah begitu?"
Selalu bertengkar.
"Daripada diam di depan kamarku tak ada kerjaan, lebih baik sekalian membangunkanku!"
"Kau siapaku?"
"AKU ANAKMU KALAU KAU LUPA!"
"Hehehe, santai saja tak usah marah marah. Lebih baik kau cepat mandi, nanti terlambat."
"MEMANG SUDAH TERLAMBAT, gosh," Soo Jin menyerah untuk bertengkar, ayahnya itu memang tak mau mengalah.
Ia melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda, mandi. Tak terhitung mandinya sudah beres secepat kilat, kurang lebih 5 menit, legend.
Namun, ada yang paling memakan waktu, kegiatan yang biasa dilakukan oleh para wanita, "It'stime for make up! Kali ini aku harus cepat, namun terlihat menawan," ia menambahkan cengirannya di akhir kata.
