❝ I know I'd go back to you ❞
He's back. After all the things that he did to me. Of course it's hard for me to forget him, like what do you expect? But you know what? He's back with a smile on his face??? WTF.
I'll hate myself if I love him again.
�...
❝You're stuck in my head and I can't get you out of it.❞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"CHEERS!!!"
Makan malam hari ini berjalan cukup lancar. Semuanya terlihat bahagia. Apalagi Park Sungjin, dia yang paling antusias dalam acara perjodohan anaknya ini.
"Jadi kapan kita menentukan tanggal pernikahan anak-anak kita, besanku?" ucapnya terbahak-bahak, mungkin efek dari minuman angguryang diminumnya.
"Kau terlihat mabuk Sungjin-ah!" lalu menambahkan, "Bagaimana kalau bulan depan saja?" ucapnya disertai kedipan menggoda. Keduanya sama-sama mabuk ternyata.
"Aishhh, dari dulu kalian tidak pernah serius," ucap Nyonya Park.
Suara tawa bahagia mereka—Jeong Hun, Tuan dan Nyonya Park, dan Yura sangat meramaikan suasana, tidak terlihat canggung sama sekali.
Sudah kubilang semuanya terlihat bahagia, kecuali satu orang, Lee Soo Jin. Gadis itu terus melamun, seperti sedang memikirkan sesuatu. Ketika yang lain berbincang-bincang, ia tidak minat untuk berbaur.
Jeong Hun yang melihat keanehan dari diri anaknya langsung menyenggol lengan Soo Jin, "Yak! Ayah! Jangan mengejutkanku!" mendengar penuturan Soo Jin membuat ia terkekeh pelan, "Kau galak sekali."
"Soo Jin-ah. Kau terlihat murung, ada masalah apa, nak?" ucap Young Mi.
"Eum, a-aku hanya sedikit tidak enak badan," ringisnya.
"Hmm, tidak biasanya seperti ini," ucap Jeong Hun mengetuk-ngetukkan jarinya ke dagu. "Atau kau sedang gugup melihat calon suamimu yang sangat tampan itu?" godanya.
Chanyeol yang disebut namanya langsung menoleh dan terkekeh ke arah Soo Jin. Sedangkan Soo Jin membalasnya dengan tatapan mematikan.
"Baiklah, sepertinya kita harus berikan malam ini untuk mereka berdua dulu."
"Aku tidak mengerti."
"Kita akan meninggalkan kalian berdua disini, babe,"ucapnya gemas. "Bicarakan tentang banyak hal dengan calon suamimu, kami akan pergi dulu," ucapnya lalu mulai beranjak pergi.
Tersisa Soo Jin dan Chanyeol disini, ditemani dengan semilir angin malam yang menyelimuti mereka.
Keduanya masih berada di alam pikir masing-masing, belum ada yang memulai pembicaraan. Sampai akhirnya Chanyeol mulai membuka suara.
"Long time no see, bagaimana kabarmu?"
"Not bad," Soo Jin lantas berusaha tersenyum.
Chanyeol menatapnya dalam, membalas senyuman itu, setelahnya ia menuangkan wine di dalam gelas Soo Jin dengan sangat hati-hati.
