Typo kek paku, bertebaran dimana mana.
Kalau ada typo bantu komen ya!:)
Vote itu gratis kok °_^Tringgg!
Bel istirahat berbunyi, kantin menjadi tempat pertama yang selalu dikunjungi oleh beberapa siswa siswi Sma Kebangsaan, termasuk dengan Alena dan Tira.
"Lo mau beli apa Ra?" tanya Alena ketika mereka sudah sampai di meja kantin.
"Gue mau siomay sama es teh ya Len," jawab Tira. Kebiasaan Tira saat istirahat di kantin adalah menitip makanan kepada Alena, karena ia sibuk dengan ponselnya dan Alena pun tidak merasa keberatan.
Mengantri, Alena harus mengantri untuk membeli makanan di kantin dan karena tubuhnya yang mungil ia selalu terhimpit oleh kakak kakak kelasnya.
Alena sudah membawa makanan beserta minuman di tangannya dan langsung menuju ke meja yang sudah di tempatinya tadi.
"Nih," ujar Alena.
"Hm, wangi banget gila, thank you Alena," ujar Tira sambil tersenyum.
Alena dan Tira sedang fokus dengan makanan mereka masing masing dan di saat Alena ingin minum tiba tiba ia tersenggol dari belakangnya dan alhasil minuman yang di pegang Alena tumpah ke seragam putihnya.
"Aduh," ujar Alena, kaget.
"Eh, sorry gue nggak sengaja," ujar Adra, orang yang menyenggol Alena.
"Perasaan jalan masih banyak yang bisa di lewatin, kenapa harus lewat di belakang gue," ujar Alena pelan sambil mengibaskan tangannya ke seragamnya yang basah.
"Suka suka gue dong mau lewat mana," ujar Adra dengan tampang songongnya.
Adra, kakak kelas yang tebar pesona dan suka sekali mengganggu atau bahkan melabrak adik kelasnya, menurut Alena.
"Ra, lo udah selesai belum makannya?" tanya Alena seakan tidak menyadari bahwa ada Adra serta gengnya.
"Gue udah selesai nih," jawab Tira.
"Ke kelas yuk," ajak Alena dan dibalas anggukkan oleh Tira.
Kepergian Alena dan Tira membuat Adra kesal karena baru kali ini ada adik kelasnya yang berani mengacangkan dirinya.
"Songong banget tuh," ujar Adra.
"Santai dulu Dra, jangan buru buru nanti kita kerjain lagi itu anak," ujar Mitha, salah satu dari empat teman Adra.
"Ke kamar mandi dulu aja Len, tuh lihat seragam lo basah parah," ujar Tira.
Saat ini Alena dan Tira sedang berjalan di lorong menuju ke kelasnya.
"Anterin ya?"
"Yaudah ayok," dan akhirnya Alena dan Tira membelokkan langkahnya menuju kamar mandi.
"Ini gimana nih Ra, basah banget," ujar Alena saat sudah sampai di kamar mandi.
"Lo bawa seragam ganti nggak?" tanya Tira.
"Gue nggak bawa seragam ganti, lagian gue juga nggak tau kalo seragam gue bakal basah begini, dasar mak lampir bisanya ganggu orang aja," ujar Alena.
"Mak lampir, siapa?" tanya Tira.
"Itu yang tadi nyenggol gue," ucap Alena dan Tira langsung terbahak mendegar omongan sahabatnya itu.
"Oh iya Len, gue punya temen kelas dua belas, biasanya dia bawa seragam ganti, gimana kalo lo pinjem punya temen gue aja?" usul Tira.
"Hah, emang lo punya temen yang kelas dua belas?" tanya Alena.
"Tetangga, gue sih nggak begitu deket sama dia." ujar Tira.
"Oh yaudah, tapi lo yang ngomong ya?"
"Iya iya,"
Sekarang Alena dan Tira sedang berada di depan kelas 'XII Ipa 1' dan sepertinya orang yang di maksud Tira tidak ada di kelasnya, karena tadi Tira sudah bertanya kepada orang yang berada di kelas tersebut.
"Ya, gimana dong Ra?" tanya Alena.
"Yaudah kita ke kelas aja, siapa tau nanti ketemu di jalan," ucap Tira.
Saat sedang berjalan tiba tiba Alena menabrak seseorang karena ia sibuk mengibaskan tangan di seragamnya.
"Eh, maaf kak gue nggak sengaja," ujar Alena meminta maaf dan tiba tiba Tira berbicara.
"Nah itu orangnya Len," ujar Tira mengagetkan Alena.
"Maksudnya?" tanya Alena dan Tira tidak menjawab pertanyaannya, ia malah bertanya kepada cowok yang di depannya itu.
"Kak Alvin, gue boleh minta tolong nggak?" tanya Tira.
Alvin hanya mengangkat satu alisnya seolah olah ia mengatakan 'apa'.
"Temen gue seragamnya basah kena tumpahan minuman, lo kan biasanya bawa seragam dua, gue boleh pinjem nggak buat temen gue?" tanya Tira dan Alena hanya diam berdiri karena ia tidak mengenali cowok yang di ajak bicara oleh Tira.
"Ke kelas gue," jawab Alvin sambil berlalu menuju ke kelasnya.
Alena tidak mengerti apa maksudnya sampai Tira bicara baru ia mengerti.
"Ayok, katanya mau pinjem seragam," ucap Tira sambil menarik Alena yang hanya diam.
Saat sudah sampai di kelas Alvin, Alena dan Tira hanya berdiam diri di depan pintu kelas.
"Nih," ucap Alvin dan langsung memberikannya kepada Alena.
"Eh, ma-makasih ya kak, gu-gue pinjem dulu nanti besok di balikkin," ujar Alena gugup.
Note : mengacangkan maksudnya di diemin gitu, tau kannnnn
Yang baca blh kli ngevote, biar smgt aj gt nulisnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Підліткова література[Slow Update] "Maksud lo apa teriak dan bilang kalo gue itu punya lo?" "Lo nggak usah geer, gue cuma disuruh." Semua itu hanya mimpi, harapan, nggak mungkin menjadi kenyataan. Tapi, apa salah jika seseorang berharap mimpinya itu akan menjadi kenyata...