G.I.N.O -02-

10 3 0
                                    

Selamat Membaca 💌
.
.

"Hah..hah..ah.. gu..gue dimana.." Dengan nafas Terengah Siel bangkit. Mencoba mengedarkan pandangannya.

Dimana ini?

"Astaga, ternyata ada orang juga!" Pria eum, Remaja itu mendekat kearah Siel.

"Yaiyalah, gw orang masa Siluman!" Balas Siel seraya berdiri dan membetulkan Kacamatanya, Sedikit menepuk celananya untuk menghilangkan debu yang menempel.

"Euhh, Gw tadi lagi ngopi trus nyobain Game boy gratisan bekas pameran kemaren. Tau-tau gw disedot sama alat yg mirip sedot wc." Remaja itu menjelaskan panjang lebar pada Siel.

"Siapa?" Tanya Siel.

"Gw lah.." jawab si Remaja.

"Yang nanya" Siel tak peduli, yang Siel pedulikan hanya 'gimana caranya balik anjir'

"Emm, lo dapet Game Boy itu dari pameran ye? Dikasi gratis sama kakek-kakek kan?" Siel Kepo.

"Lo juga ya?! Iya biadab emg tuh kakek bau tanah. "

"Gw Siel Anggara, Lo?" Siel mencoba mengenalkan diri.

"Ahk, iya gw Randy Mahessa." Mereka berjabat tangan.

"alah eta, encok atuh yeu!"

"Bacot lu serbet warteg!."

"Ran, kek nya itu ada orang lagi deh." Siel segera beranjak menuju sumber suara.

"Kalian.."

....

Hampir saja Siel tersedak sedotan teh kotak yang ia bawa dari rumah -gabut memang-. Iya, Siel bertemu 'dia'

"Jadi gara-gara Kakek tua encok itu kita Kesedot disini?!" Wendy -perempuan yang jatuh ke semak-semak tadi- Menggerutu.

"Salah lo! Kakek tua bau tanah!" Randy Nyolot.

"Kakek tua Encok!"

"Bau Tanah!"

"Encok!"

"Sok-sok garelut ku abdi ditungguan" (silahkan pada ribut sama saya ditungguin)  Andra Berujar.

"Kalian jangan bacot lah ya. Kita lagi disituasi genting. Terlebih 'Mimi' gw tinggalin di rumah sendiri! " Oca berusaha melerai.

"Mimi saha? (Siapa?) Andra bertanya.

"Kecoak gw anjir, lagi gw mandiin. Lupa gw bedakin. Babi emg tu Game jadul." Oca sebal. Siel tersenyum tipis.

Dah lama ya.

"Welcome to ONg. Kalian orang-orang yang berutung. Hahahaha.." wanita tua dengan dandanan terlalu Nyentrik tepat berada dibelakang Oca.

"Kemarin kakek bau tanah, sekarang nenek-nenek bau minyak nyong-nyong." Gumam Randy.

"12 hari kalian disini, Pergi ke A.r.k.G Park. Temukan Pria tua berdasi hijau dan mintalah 'petunjuk'. Semoga berhasil. Hahahhaha.." wanita tua itu menghilang bagai ditelan bumi.

"Dia ngomong apa barusan, gw ga nyimak?" Wendy berujar.

...

"Ok seperti kata Pepatah 'Tak kenal maka tak sayang, udah kenal kok gak jadian?'
Jadi kita kenalan dulu." Randy berucap.

"Dimulai dari gw, Randy Mahessa. Cogan terkece sepanjang peradaban manusia." Randy berbangga diri.

"Kalo Halu tuh jan ketinggian, Pas jatuh sakit nya gak ditanggung BPJS." Wendy berucap dengan nada tak suka.

"Jan gelud, mending gw dulu. Gw Siel Anggara, Bisa dipanggil sayang." Ucap Siel.

"Eh, Abdi teh Andra Stepen Jansen. Dipanggil na Asep." (Nama saya Andra Steven Johnson, bisa dipanggil Asep) Andra mengenalkan dirinya.

"Lo bisa gak sih gapake bahasa aneh lo? Ulang!" Perintah Randy.

"Bahasa Sunda itu Ran" Ralat Siel

"Abdi eh Saya teh namanya Andra Steven Johnson, Boleh Dipanggil Asep." Susah payah Andra mengeja namanya.

"Nah gitu aja susah" Randy berkata.

"Gue, Oca Anandara. Panggil Oca aja." Simpel, padat dan tidak Bacot.

"Oke jadi kita harus pergi kemana tadi? Dan gaada petunjuk sama sekali." Wendy berucap.

"Lebih tepat nya gaada Konsumsi disini." Randy mulai lapar.

"Kita ke A.r.k.G Park. Nyari kakek-kakek  kolor ijo trs minta Bantuan." Siel Mencoba mengingat.

"Dasi ijo pe'a" Ralat Oca.

"Masalah nya Aerkaji parek nya dimana ini?  Andra dan yang lainnya tampak berpikir.

"Aku bisa bantu."

...

"Amis" (manis)  -Batin Andra.

"Nama lo siapa tadi?" Tanya Oca.

"Elle, Elle Violétta" Gadis manis berusia sekitar 17 tahun itu tersenyum manis sambil membetulkan kan kepangannya.

"Ok..ok, Elle sekarang kita harus kemana dan gimana? Lo tau kan kita ini lagi di tempat antah berantah?" Randy mencoba mengajukan pertanyaan.

"Kita Teleport." Elle tersenyum lagi dan lagi.

"Canda lu" Wendy menganggap enteng.

3 detik kemudian mereka kembali masuk ke dalam Lubang litam.

5 detik

7 detik

Brughh..

Mereka berlima terjatuh tepat didepan Gerbang A.r.k.G Park.

"Sialan perut gw kayak diaduk-aduk rasanya." Mereka ingat, Ini sama persis saat disedot oleh Game sialan itu.

"Hueeekk...Nyesel gw remehin tu bocah." Wendy hampir muntah.

"A.r.k.G Park." Gumam Siel.

"Gak sia-sia kita mual gini. Lihat nih kita sampe di depan ni tempat!" Siel mengalihkan pandangannya pada teman-teman barunya.

"Trs si Neng Elle nya mana?" Tanya Andra.

"Lo naksir ya? Gw daritadi liatin lo keknya tertarik sama ntu bocah. Parah.." Randy mencoba menggoda Andra.

"Engg..enggak kok Abdi gak naksir. Enggak.." Andra gugup.

"Parah sih lo, inget umur napa. Tu bocah keknya umur 17 an. Lah elu? Umur 22. Sebenarnya udh gapantes nyandang gelar sebagai 'Remaja' tapi ya gimana, Authornya bilang 'suka-suka gw lah' " Wendy Ikut menggoda Andra.

"Udah-udah. Daripada ghibahin si Elle yang tampak nya kek siluman tukang ngilang pas lagi sayang-sayangnya, kita langsung aja mulai misinya. Gw mau cepet-cepet balik. Udh gatel mau mandi." Siel segera bergegas meninggalkan teman-temannya yang banyak omong.

...

TBC





Game is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang