dua

366 40 2
                                    

Chapter II
Konsultasi



Siang hari ini nampaknya setelah menyebut-nyebut nama ketosnya Clara mendapatkan kesialan ketiganya.

"Buset dah berat banget ini kardus, isinya udah kaya dosa-dosanya Cherry aja" Clara mendengus dan mengomel sepanjang koridor sambil membawa sendiri sekardus buku bahan pelajaran yang diminta oleh Mr. Yu wali kelas super tampan tapi mageran itu.

"Waw kayanyanya bawaan lo berat banget" ucap seseorang dari arah belakang Clara

"Iyalah berat kaga ada niatan ngebantuin apa ni orang?🙄" Batin Clara

"Ehhhhh Cakra" ucap Clara sedikit terkejut

"ternyata mas crush kalau ginikan ga jadi marah 🥰"

"Sini gue bantu bawain". ucap Cakra. sepersekian detik kotak itu sudah berpindah tangan.

Clara membeku ditempatnya, masih  mencoba mencerna apa yang terjadi "ini beneran mas crush gue bantuin, aaaaaa seneng banget 😭"

"Clara, kenapa masih disitu sini" panggil Cakra saat menyadari Clara tidak ada disampingnya.

"Woy beneran itu mas crush nyebut nama gue 😍"

"Clara"

"ohh...iya" Clara berlari mendekati Cakra.

"Ini beneran nih gue jalan seblahan sama mas crush" Clara terus berpikir semuanya ini hanya mimpi tidak mungkin pangeran pujaannnya itu sekarang berada dihadapannya.

"Padahal kayanya kotak seukuran gini nih gak kelihatan berat" ucap Cakra membuka pembicaraan berharap mengisi keheningan yang tercipta diantara mereka.

"Ahhh.... ohhhh.... ehhhh...." Clara hanya menatap Cakra dengan tatapan yang sulit diartikan

"Makasih Cakra udah bantuin " ucap Clara

"Iya sama-sama" ucap Cakra sambil tersenyuman manis.

Tolong pegangi Clara rasanya ia bisa terbang ke langit 28 saat ini berkat senyuman Cakra.


Tolong pegangi Clara rasanya ia bisa terbang ke langit 28 saat ini berkat senyuman Cakra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara Mahawira Jatmika


Perkenalkan namaku Clara Mahawira Jatmika panggil saja Clara, seperti yang kalian semua tau gue naksir berat sama manusia bernama Cakrawala Ardion Bagaskara. Sepertinya semesta sedang mendukung aaa... senangnya kami jadi sering berbicara akhir-akhir ini

"Cla, Hari ini Mr. Jackson masuk?"

"Kayanya sih enggak, soalnya bapaknya masih pulang kampung"

"Oh... ok thanks ya"

dari yang awalnya hanya seputar pelajaran dan kerja kelompok sampai akhir-akhir ini kami membicarakan hal yang tidak penting.


walaupun aku cuma satu dari sekian banyak anak perempuan yang dekat dengannya 😞karena selalu memperhatikannya aku jadi menyadari sesuatu, perasaan yang selama ini mungkin telah ia sembunyikan. tatapan penuh cinta sampai terkadang menampakkan semburat merah dipipinya namun sayangnya tatapan itu bukan ditujukan untukku namun untuk anak kelas sebelah. seperti yang terjadi saat ini.


 seperti yang terjadi saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakrawala Ardion Bratajaya



"Cakra, lo suka sama Aleta ya?"

"eh?" Cakra mulai terlihat panik

"kenapa tiba-tiba bilang begitu? mana mungkin..." ucap Cakra berusaha mengelak

"mana mungkin apanya?" Clara kembali meminum milk tea kesukaannya.

"merah gitu mukanya" goda Clara

"iya... gue suka..." Cakra masih malu-malu berusaha menutupi semburat merah dipipinya dengan kedua tangannya.

"tapi... kok lo bisa tau?"

"soalnya gue suka merhatiin lo"
"Tau aja" ucap Clara dengan senyum yang dipaksakan, berharap aktingnya tidak kentara sehingga Cakra tidak menyadari gelagat anehnya.

Rasanya Clara ingin berteriak saat ini
" gue tuh selalu merhatiin lo, soalnya gue suka sama lo. Lo ga taukan dada gue sesek banget tiap liat lo kaya gini, merhatiin Aleta ga bisa apa lo tuh ngeliat ke gue aja" Clara mencengkram erat ujung roknya berharap bisa mengurangi sedikit rasa sakit hatinya

"kalau begitu mulai sekarang gue bisa dong konsultasi masalah cinta sama lo" Cakra berbalik menghadap Clara yang sedikit terkejut dari lamunannya

"emmm...." Clara hanya bisa membalas dengan anggukan kecil

"Sungguh bodoh kau Clara Mahawira Jatmika, benar-benar seharusnya aku tidak usah jatuh cinta"

Cakrawala - Sinb Moonbin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang