Dua

2.4K 310 18
                                    

(Namakamu) membuka matanya perlahan, cahaya matahari mulai mengusik tidur nyenyak nya dan terpaksa sekarang ia harus bangun dari tidur nyenyak nya itu

(Namakamu) mengangkat kedua tangannya ke udara bermaksud untuk meregangkan otot-otot nya, setelah itu ia menghela napas

"Astaga, badan gue malah jadi sakit semua." Gumam (namakamu) sambil memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri

"Selamat pagi,"

(Namakamu) terdiam, matanya melebar saat mendengar suara orang disebelahnya. (Namakamu) menelan ludahnya dengan kasar, jantung nya berdegup dengan kencang dan sekarang ia sangat takut

(Namakamu) sangat takut dengan hantu

Dengan pelan (namakamu) menengokkan kepalanya ke arah samping, dan disana ia menemukan seorang pria yang berdiri sambil tersenyum manis

"Hai!"

"LO SIAPA?!" Pekik (namakamu)

Pria itu tersentak kemudian kembali tersenyum, "aku pacar kamu, kamu lupa?"

"HAH?! SINTING LO YA?!" Pekik (namakamu)

Pria itu menggeleng dan berjalan mendekat ke arah (namakamu) namun gadis itu langsung berdiri dari duduk nya dan menjauh

"JANGAN DEKET-DEKET!!"

(Namakamu) dengan cepat mengambil ponsel nya yang ada di atas meja, belum sempat ia mengetikan sesuatu ponselnya sudah lebih dulu di ambil paksa oleh pria itu

"BALIKIN GAK HP GUE!"

"Aku gak suka ya kamu kayak gini, kamu kenapa sih?" Tanya pria itu sambil menatap (namakamu) bingung

(Namakamu) semakin melebarkan matanya saat mendengar ucapan pria itu, "WAAH SINTING LO YA?! LO SIAPA SIH?!"

"Aku. Pacar. Kamu."

Ingin rasanya (namakamu) hilang dari bumi sekarang

(Namakamu) memukul pipi nya kencang dan berharap ini semua adalah mimpi buruk namun pipi nya terasa sakit sekarang. Pria itu langsung memegang tangan (namakamu) yang masih berada di pipi gadis itu sambil menatap (namakamu) khawatir

"Kamu apa-apaan sih?! Ngapain nyakitin diri sendiri?!" Pekik pria itu

(Namakamu) terdiam kemudian dengan cepat menepis tangan pria itu, ia menatap pria itu dengan tatapan takut. Ia ingin merebut ponsel nya yang ada di tangan pria itu namun pria itu malah melempar ponsel (namakamu) ke sembarang arah

"LO GILA YA?!" Pekik (namakamu) sambil menatap ponsel nya yang sudah tidak berbentuk

"Kamu aneh,"

"LO YANG ANEH! NGAPAIN LO ADA DI RUMAH GUE?! LO PENGUNTIT YA?!"

"Udah aku bilang, aku pacar kamu."

(Namakamu) mengepalkan tangannya kemudian menarik tangan pria itu dan membawanya keluar dari kamar, (namakamu) hendak mengusir pria aneh itu dari rumah nya

"Pergi lo!" Usir (namakamu)

"Kamu kenapa sih? Kamu marah sama aku? Jangan kayak gini dong," ucap pria itu

"Gue gak kenal sama lo, dan gue bukan pacar lo. Pergi dari sini sebelum gue laporin lo ke polisi," ucap (namakamu) dingin

Pria itu berdecak kemudian menatap (namakamu) serius, "aku Iqbaal. Pacar kamu."

Iqbaal? (Namakamu) tidak asing dengan nama itu

(Namakamu) melebarkan matanya, kemudian menatap pria itu dengan tatapan sinis. "Mas gini ya, gue tau gue cantik cuma ya jangan kayak gini lah. Gila lo ngaku-ngaku jadi pacar gue? Udah pasti lo tuh penguntit kan? Masuk lewat mana lo?!"

"Ayunda (namakamu) Larasati, 23 tahun berprofesi sebagai model. Kan?" Ucap pria itu dengan senyum tipis

(Namakamu) tertawa kencang beberapa detik kemudian menatap pria yang bernama Iqbaal itu dengan datar. "Lo salah. Gue penulis buku dan bukan model! Pergi!"

Pria itu menunjuk ke arah meja yang ada di dalam apartment (namakamu), dan disana terdapat majalah dan cover majalah tersebut terdapat foto (namakamu). Tidak hanya satu, ada banyak majalah dengan cover foto nya disana

(Namakamu) melebarkan matanya kemudian menatap Iqbaal dengan tatapan tidak percaya, "ini apaansi?!"

Pria bernama Iqbaal itu menghela napas, ia menggandeng tangan (namakamu) untuk masuk kembali ke dalam apartment. Pria itu menutup pintu apartment setelah itu mengunci nya

"Aku tau kamu capek, sekarang istirahat lagi aku temenin kamu." Ucap Iqbaal

(Namakamu) menggeleng, ia melepas tangan Iqbaal dengan kasar kemudian melipat kedua tangannya di depan dada. "Jelasin sama gue ini apa."

"Apa yang harus dijelasin, sayang?"

(Namakamu) bergidik mendengar ucapan pria itu, "jelasin kenapa lo ada disini, dan kenapa gue ada di cover majalah itu?"

"Aku disini karena aku pacar kamu, dan kamu ada di majalah itu karena kamu model." Jelas Iqbaal

(Namakamu) mengusak rambut nya kasar kemudian duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya, Iqbaal yang melihat itu hanya tersenyum kecil

"Kata Bianca hari ini kamu libur, besok kamu ada jadwal pemotretan buat majalah lagi," ucap Iqbaal

(Namakamu) melebarkan matanya dan menatap Iqbaal dengan tatapan berbinar, "Bianca?! Lo kenal Bianca?"

"Ya kenal dong, Bianca kan manager kamu," ucap Iqbaal

(Namakamu) melebarkan mulutnya kaget. Bianca itu teman (namakamu) bukan manager (namakamu)

"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Iqbaal

(Namakamu) menggeleng, "mending lo pulang."

Iqbaal mengehela napas, "aku minta maaf soal kemarin karena gak bisa nepatin janji sama kamu, tapi kamu jangan kayak gini dong? Gimana kalo hari ini kita jalan?"

Ini apaansih?! -(namakamu)

"Aku sekalian ganti hp kamu yang udah rusak tadi," lanjut Iqbaal

"Suruh Bianca kesini, cepet!" Ucap (namakamu)

"Kenapa? Kamu butuh apa emang?" Tanya Iqbaal

"Gak usah banyak tanya! Buruan!" Ucap (namakamu)

Iqbaal menganggukan kepalanya kemudian menghubungi Bianca lewat ponsel nya. Sedangkan (namakamu) kembali mengusak rambutnya dengan kasar

Ini tuh apaansih ?!

𝑀𝑦 𝑃𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠𝑠𝑖𝑣𝑒 𝐵𝑜𝑦𝑓𝑟𝑖𝑒𝑛𝑑 ☽

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang