Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Perasaan itu bukanlah hal yang main-main.
Untuk menjatuhkan diri, mengabdi, dan memuja seseorang itu merupakan penghinaan terbesar seorang manusia. Katsuki sadar akan hal itu, beberapa kali dia memikirkannya---seperti benar-benar memikirkan segalanya. Dia mematri wajah gadis itu di dalam malamnya, lalu mengalunkan tawa yang dia dengar di dalam pikirannya sebagai lagu penghantarnya untuk tidur. Lalu dia akan mengingat setiap sengatan rasa hangat yang menyengat seluruh tubuhnya kala dia melepaskan beban sejenak dan mereka ulang kejadian luarbiasa di hari-harinya.
Yang telah terjadi bersama dengan gadis itu.
Katsuki sadar perasaan itu bukan hal yang main-main. Perasaan itu bukan hal yang dapat dia lepas begitu saja. Bukanlah perasaan sesaat yang hadir, lalu menetap, lantas menguap di telan waktu. Katsuki sadar itu semua.
Perasaan cinta seorang Bakugou Katsuki tidak pernah main-main.
Sampai dia sadar bahwa ketidakmainannya berakhir di dalam keraguan berdarah yang menetap di setiap pembuluh darahnya.
