Chapter 4

43 2 0
                                    

______________

"Aku pulang!" Ucap Taehyung ketika memasuki ruang tengah apartementnya, seraya merebut sekantong plastik kripik kentang yang merupakan makanan favourite-nya itu dari Yoongi yang sedang berkutat dengan laptop kesanyangannya itu.

Yoongi yang tidak terima dan merasa terganggu merebut kembali kripik kentang tersebut dari genggaman Taehyung "Yak! Yaak! Apa-apaan kau ini?! Sekalinya datang langsung merebut makananku, Dari mana saja kau?."

"Aku sudah bilang, aku hanya menikmati udara musim dingin di cafe biasa dan-dan..."

"Dan apa huh?! Aku sudah menunggu mu disini sampai bosan."

"Yang penting kau tidak sampai berlumut karna menunggu ku." ketus Taehyung dan setelahnya memamerkan senyuman kotaknya.

"Kau jadi membeli bunga untuk hadiah pernikahan Jungkook?"

"Heuum" jawab Taheyung sambil mengunyah dan terus mengunyah keripik kentang tersebut di dalam mulutnya.

Entah apa yang membuat Yoongi merasa sedikit aneh melihat tingkah Taheyung saat ini. Tahyung terlihat sangat berbeda hari ini.

Apa karna pakaiannya? Ah sepertinya bukan, beberapa jam yang lalu dia melihat Taehyung tapi tidak ada yang berbeda.

Tapi Yoongi saat ini seperti melihat kembali Taehyung yang dulu, Taehyung yang terkesan periang, konyol dan suka menebar cinta, sampai kejadian menyedihkan itu tepatnya enam tahun lalu yang membuat Taehyung yang periang itu seketika berubah menjadi Taehyung yang dingin.

Atau hanya perasaan Yoongi saja?.

"Vi kau harus segera bersiap, kita akan berangkat satu jam lagi."

"Hmm.. baiklah aku akan bersiap nanti, aku tidak akan melewatkan keripik kentang ini, ini sangat enak"

Yoongi hanya membalas dengan anggukan.

Lihat? Apa yang aneh dari Taehyung? Itu hanya sebungkus keripik yang sebenernya tersedia hampir setiap hari di apartementnya.

"Vi, negosiasi saham yang kita lakukan telah disetujui oleh pihak perusahaan Empire State Building, bahkan mereka meminta kita untuk datang kesana besok. Katanya mereka akan menawarkan melakukan kerja sama yang lebih dari sekedar menanamkan saham."

"Itu berita bagus, kau sudah mengurus jadwal penerbanganya kan?"

"Sudah. Vi kau bisa mengecek hasil negosiasi yg kita lakukan, berkas nya sudah ku kirim ke e-mail mu."

"Baiklah aku akan mengeceknya nanti malam setelah acara pernikahan Jungkook."

_

_

_

Malam ini langit tampak indah dihiasi taburan bintang dan bulan yang senantiasa setia menemani langit, menggantikan tugas matahari.

Hari yang ditunggu telah tiba, Pernikahan bukanlah hanya sekedar mengucapkan janji sehidup semati diatas pelaminan. Pernikahan bagaikan kita mengarugi lautan samudra yang luas, bila kita dapat melaluinya dengan baik dan bekerja sama kita akan mencapai kebahagiaan yang utama di dunia ini.

Tapi tentu saja kebahagiaan itu sudah satu paket dengan segala rintangan yang ada, bila kita gagal kita akan tenggelam dan tidak bisa mencapai kebahagiaan tersebut.

Udara dingin yang menerpa tubuh sepertinya menambah kelengkapan kegugupan yang sedang dialami oleh seorang Jeon Jungkook. Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu olehnya hari pernikahan yang akan berlangsung malam ini juga. Setelah perjuangannya selama lima tahun untuk dapat menikah dengan seorang wanita cantik yang bernama Ahn Nara .

Winter [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang