Nafas segarku selalu menunggumu
Kehangatanmu selalu kunanti
Bahkan tetes embunmu selalu kuharapSeakan tiada waktu untuk berkedip
Saat kau nampak dengan elokmu
Namun, kadang aku takut saat amarahmu mengasap padaku
Bahkan aku suka menghindar saat kau menumpahkan derai air matamuAh, sungguh munafik sekali
Apa yang sesungguhnya aku inginkan
Dan apa yang seharusnya kau lakukan
Seakan tiada henti untuk mencaci akan ketidak adilan ini
Yang terbaik untukmu dan untukku
Tiada jemari yang mampu merubahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehelai Nafas
Non-FictionAlunan narasi tentang kehidupan dengan penuh rasa dan warna serta lika-liku sepanjang jalan. Tulisan yang dibuat real dengan apa yang sedang dialami bahkan pernah muncul mengalami suatu hal yang sama. Semua akan tertunduk dalam muhasabah dan terbay...