Langitku

22 3 0
                                    

Nafas segarku selalu menunggumu
Kehangatanmu selalu kunanti
Bahkan tetes embunmu selalu kuharap

Seakan tiada waktu untuk berkedip
Saat kau nampak dengan elokmu
Namun, kadang aku takut saat amarahmu mengasap padaku
Bahkan aku suka menghindar saat kau menumpahkan derai air matamu

Ah, sungguh munafik sekali
Apa yang sesungguhnya aku inginkan
Dan apa yang seharusnya kau lakukan
Seakan tiada henti untuk mencaci akan ketidak adilan ini
Yang terbaik untukmu dan untukku
Tiada jemari yang mampu merubahnya.

Sehelai NafasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang