37. PERTEMUAN DAN PENYELESAIAN

19.2K 612 31
                                    

Follow ig:
@_katafuka

**********

Di sebuah restoran mewah yang terkenal di Jakarta, menjadi saksi akan pertemuan dua keluarga yang seringkali menjadi buah bibir karena usaha yang digelutinya. Keluarga Fanya dan Arjuna.

Makan malam dadakan. Fanya sendiri nampak tidak terkejut, sedangkan Arjuna yang sedang duduk di hadapannya nampak berekspresi penuh pertanyaan dan dingin.

"Kesibukan kita semua akhirnya terselesaikan di malam ini." Papanya Fanya memecah obrolan membuat suasana menjadi tidak diselimuti keterdiaman.

Rendra Ayah Arjuna tersenyum. "Namanya juga sedang berusaha untuk menghidupi anak-anak kita. Jadi wajar untuk bertemu seperti sekarang pasti susah."

Papanya Fanya dan Rendra saling tertawa, lalu mereka menyadari bahwa ada kecanggungan antara Arjuna dan Fanya.

"Ekhem, jadi gimana hubungan kalian di sekolah?" Papanya Fanya bertanya sambil melihat keduanya secara bergantian.

Arjuna menoleh, dan tersenyum tipis. "Baik-baik aja, Om."

"Bagus dong kalau gitu, semakin membaik hubungan kalian maka enggak ada yang harus dikhawatirkan bukan?" Papanya Fanya meneguk minumannya. "Jadi ulangtahun Arjuna mau dirayakan di mana?"

"Mending di hotel aja. Biar gak ribet-ribet," lanjutnya.

Rendra mengangguk. "Memang saya sudah kepikiran kayak gitu, dan tempatnya udah dapat juga. Tinggal sebar undangan aja ke teman-temannya Arjuna. Dan terlebih lagi yang penting ruangan itu luas, karena Arjuna jangan sampai merasa kesulitan di kerumunan orang-orang."

Papa Fanya mengangguk paham sebab dia juga tahu soal penyakit yang di derita Arjuna.

"Fanya, kok diem aja. Ada masalah, Nak?" tanya Rendra.

Fanya mengerjap dan menggeleng pelan. "Enggak kok Om."

"Terus kenapa diem aja?"

"Ehmmm...." Fanya menggigit bibir bawahnya, dengan tangan yang mencengkeram erat dress yang dia gunakan. Dirinya mencoba menetralisir rasa gugup, sebab sejak tadi sebenarnya dia ingin membicarakan sesuatu.

"Selain kita bahas soal Arjuna, Fanya juga mau ngomong sesuatu," kata Fanya deg-degan.

Arjuna menatap Fanya penasaran.

"Kamu mau ngomong apa?" Papanya Fanya menatap serius, Fanya jadi makin deg-degan.

"Enghh, jadi gini. " Satu tarikan napas sedikit membuatnya merasa agak rileks. "Jadi Fanya mau, ikatan pertunangan ini berakhir sampai di sini."

"Apa?!" ucap Papa Fanya dan Rendra secara spontan.

"Jadi kalian berdua lagi berantem?" Papa Fanya langsung berubah ekspresi wajahnya.

Fanya menggeleng. "Enggak, cuman Fanya pikir enggak usah terikat dengan status yang hanya ada batasannya mending lebih baik kita akhirin aja. Biarkan kita berdua jalanin hidup dengan bebas, kita bisa saling temenan tanpa harus terikat kayak gini. Jujur aja Fanya enggak nyaman."

Rendra sedikit berdeham, kemudian menyenggol Arjuna untuk memberikan penjelasan juga.

"Ini permintaan Fanya," lanjut Fanya. "Arjuna sama sekali enggak pernah nyuruh Fanya buat bilang akhirin pertunangan ini, cuman Fanya enggak mau merasa kesiksa aja sama hubungan yang enggak jelas dan semata-mata cuman untuk bisnis. Fanya punya hati."

"Papa kecewa Fanya," potong Papanya Fanya. "Untuk apa kamu bilang kayak gitu? Kamu mau malu-maluin Papa di depan Om Rendra? Iya?"

Fanya menggeleng kuat. "Enggak Pa, sama sekali enggak. Fanya cuman capek, Fanya direndahin teman-teman sekolah yang benci sama Fanya dan bilang kalau Fanya itu manfaatin kehidupan yang sekarang ini. Manfaatin Arjuna, dan lain-lain."

365 Days with Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang