Happy Readin' !
.
Setelah kejadian tadi pagi, entah apa yang menggerogoti jiwa Caca sampai - sampai ia tak ingin berpapasan dengan Zaki. Seharian ia berusaha mencari kesibukan sendiri, mulai dari menata isi laci-nya yang entah berapa kali ia rapikan, kemudian mengajak andine untuk bersembunyi ke toilet sekolah ataupun merengek pada naura agar mau menemaninya ke taman sekolah. Apapun itu yang penting tidak bertemu dengan zaki. Dia sedang tak ingin hati nya berantakan dulu saat ini.
"Caaa... Sebenarnya lo ngapain sih, ga biasa banget di jam istirahat ngajakin nau berjemur di taman. Kaya bukan lo yang biasanya" protes naura, meminta hutang penjelasan pada caca.
"Gaada. Pengen cari angin aja, sesak kalo di kelas mulu" balas caca singkat padahal itu bukan alasan yang sebenarnya sih kenapa caca meminta naura menemaninya ke taman. Karena jika ia berkeliaran di dekat kelasnya ataupun kantin, sudah dipastikan ia akan bertemu dengan zaki. Zaki sih sepertinya biasa biasa saja, toh masalah tadi pagi tidak terlalu ia bawa serius. Caca nya saja yang masih merasa tidak enak hati. Sebegitu pemerhati-nya caca pada oranglain.
"e-ehh duduk di tribun lapangan basket yok, lama lama capek juga jalan kaki. Kaki naura pegel nih" lalu tanpa seizin caca, naura langsung menarik caca ke arah lapangan basket sekolah.
"lo ga laper apa ca?" tanya naura kemudian setelah mereka sampai di tribun penonton mengarah ke lapangan basket, ya memang kebetulan wilayah ini lumayan sepi kecuali di jam pulang.
"sebenarnya iya, tapi nanti aja deh. Mau hemat dulu" jawab caca bimbang. Sebenarnya dia lapar, tapi dia memang tidak ingin ke kantin.
"Lah, naura dengar-dengar tadi caca berangkat sama teman sekelas deh. Siapa sih itu namanya, rizqi apa zaki ya??" lagi-lagi ada saja yang mengungkit kejadian tadi pagi. Memang, gosip lebih cepat tersebar di sekolah ini. Percuma saja caca kabur dan menghindar yang penting tidak mengingatkan caca pada apa saja yang terjadi tadi pagi.
"zaki, kalo rizqi itu anak yang bau sabun, temennya zaki" bahkan caca bingung kenapa dia harus memperkenalkan dua oknum itu(?).
"Zaki itu yang mana dah? Tumben loh ca, lo berangkat sama anak kelas. Setahu naura caca dekat sama andin doang. Apa nih yang belum naura tau dari caca?? Ayo ceritaaa!!!!!!!" paksa naura meminta penjelasan lebih dari caca.
Caca menghela nafas berat, caca sedikit pusing karena-nya.
"Zaki itu yang kulit gelap, Zaki esa abimayu nama panjangnya. Jadi asal usul kenapa caca bisa bareng sama dia, karena kemaren caca dapat tugas kelompok snb buat nyanyi duet. Caca dapat giliran sama dia, padahal biasanya cuma sama teman sebangku. Ini malah dapat zaki." jelas caca.
"berarti kemarin lo balik bareng si zaki zaki itu ya?? Ih masih gatau yang mana si zaki itu. Ganteng gak sih anaknya???" sahut naura semakin antusias.
"zaki itu yang temennya Pandu! Kan mereka berenam trus. Nah liat aja tu dari yang berenam mana yang punya kulit gelap, suaranya di akui bagus." balas caca tiba tiba teringat lagi ketika zaki bernyanyi dirumahnya kemarin. Serasa lagu itu dinyanyikan memang untuk caca.
Tapi masa iya sih, padahal caca baru akrab dengan zaki itu ya kemarin. Selama caca sekolah, gapernah namanya akrab sama anak kelas yang cowo. Bahkan caca cuma dekat dengan teman-temannya zaki daripada zaki sendiri. Kelihatannya sih zaki emang humble orangnya, tapi dia lebih attractive dan sibuk bergaul dengan teman-temannya sendiri daripada oranglain. Makanya caca ngerasa aneh kalo dekat zaki. Soalnya caca bukan termasuk orang-orang yang sering zaki bawa interaksi tiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love U
FanfictionDear Zaki, "Gue gatau apa terlalu sabar dan terlalu bodoh itu beda tipis. Tapi kenyataannya cara gue ya gini," Dear Caca, "Gue gatau apa jadi brengsek ke caca itu bener apa salah, bego kan gue?"