Empat

3 0 0
                                    


Hampir seluruh rombongan dari calon murid baru terlihat sangat antusias dengan tur ini, termasuk Aku. Setiap detail bangunan terlihat menarik, mulai dari dinding yang tembus pandang seperti kaca, atap yang bisa menampilkan cuaca yang berganti-ganti, hingga ruangan yang terus menampilkan suasana malam hari.

Semuanya terlihat aneh dan menarik bagiku. Dan kini tiba saatnya setiap murid mengambil secarik kertas seperti formulir dan masuk ke dalam ruangan.

"Hai apa kau sedikit takut?" seorang gadis menyentuh pundakku.

"hmmm entahlah" jawabku.

"Aku Lucy"

"Ellen"

"Jadi apa kekuaatanmu Ellen?"

"Entahlah"

"Yang benar saja setiap murid yang akan masuk ke dalam Nyx academy telah melatih kekuatannya selama bertahun-tahun, sedangkan kau belum tau kekuatanmu apa?" suara Lucy meninggi.

Beberapa orang menengok ke arah kami dan aku hanya mengangkat bahu untuk merespon pertanyaan Lucy.

"Memang apa kekuatanmu?" tanyaku penasaran.

"Aku bisa membaca masa depan" jelasnya.

"Maksudnya seperti nasibku di masa depan aku akan menjadi apa?"

"Bukan pandangan semuanya secara jelas, aku juga memiliki keterbatasan. Aku hanya bisa melihat pada periode tertentu dan pengelihatan itu terkadang datang secara tiba-tiba. Tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda di tubuhmu" ujarnya.

"well aku sebenarnya memang berbeda" ucapku dalam hati.

Nama kami pun akhirnya dipanggil satu persatu-satu secara berurutan. Kini tiba saatnya namaku di panggil. Aku pun  masuk kedalam sebuah ruangan yang cukup gelap dan besar.  Saat ini ada 2 orang wanita berambut coklat dan pirang didepanku tengah memerhatikan diriku dengan saksama.

"Nama ?"

"Ellena Stone" jawabku.

"Silahkan nikmati waktumu." Ujar wanita berambut coklat.

Aku benar-benar bingung.

"Apa yang harus ku lakukan? Apakah aku harus berpura-pura mempunyai kekuatan? Tidak mereka pasti tahu aku hanya berpura-pura," batinku.

"Apa kau tidak tahu apa kekuatanmu apa? tiba-tiba wanita berambut pirang langsung berada tepat dihadapanku.

 "Wow bagaimana bisa kau berjalan secepat itu" ujarku kaget.

"Kau bukan berasal dari sini ya? Biar ku bantu menemukan kekuatanmu."

Ia berjalan mundur lalu sekejap berubah menjadi makhluk bersayap mengerikan berwarna hitam.  Aku berjalan mundur hingga tiba-tiba ia menyerangku dan aku hanya berteriak dan berusaha menghindar. Setelah aku benar-benar terluka parah, makhluk itu berhenti. Ia kembali berubah menjadi wujud aslinya dan memandangku lekat-lekat. 

"Jika kau manusia biasa kau pasti sudah mati terkena cakaranku, tapi jika kau punya kekuatan harusnya sudah muncul saat aku menjatuhkanmu dari atas, jadi siapa kau sebenarnya?"

"Hey Rossie biar aku ambil bagian untuk yang satu ini."

Wanita berambut coklat mulai mendekatiku sedangkan yang lainnya berjalan mundur.

"Tenang lukamu akan segera sembuh," ujar wanita berambut coklat kepadaku.

ia mengambil tanganku, lalu menggenggamnya dengan erat. Matanya tertutup dan tiba-tiba aku mendapat beberapa penglihatan seperti badai, perang, dan juga kematian.

Saat wanita berambut coklat menarik tanganya dariku pengelihatan itu segara hilang. Ia pingsan dan hidungnya berdarah. Rossie memanggil beberapa temanya untuk membawaku dan wanita di depanku. Pandangku pun mulai berkunang-kunang dan gelap.



Night AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang