| 0'4 |

856 69 8
                                    

Canggung. Sangat canggung. Kini keduanya hanya duduk termenenung dan larut dalam pemikirannya masing-masing. Mereka berada di dalam ruangan yang sama, duduk diatas ranjang, dan hanya beberapa jarak jengkal yang memisahkan mereka.

"Kak, biar aku yang tidur diluar" ucap Seungmin memecah keheningan diantara mereka. Seungmin mulai beranjak dari duduknya, namun tangan Chan lebih cepat untuk menggapai pergelangan tangan tersebut.

"Kamu yang disini aja"

Deg

Entah mengapa jantung Seungmin dibuat berdetak dua kali lebih cepat daripada sebelumnya disini. Menatap wajah Bangchan dengan wajah memerah, dan memalingkan wajahnya segera dari pandangan Bangchan untuk menutupi rasa tersipu malunya.

"Tunggu disini, kakak mau mandi dulu" Bangchan menarik Seungmin sampai ia kembali terduduk ditempat semula.

Bangchan mulai bergerak menuju kamar mandi, melepaskan atasan yang ia kenakan dan nampaklah badan putih mulus atletis serta perut kotak-kotak sebagai pelengkapnya. Jangan tanya ekspresi Seungmin sekarang bagaimana.

Kedua manik Seungmin tak lepas dari pemandangan indah dihadapannya. Menatap Bangchan dari ujung kaki sampai ujung rambut, lalu secara tidak sengaja kedua pasang mata itu saling bertemu.

Seungmin segera membuang wajahnya jauh-jauh, menggaruk tengkuknya yang tidak sama sekali gatal sambil merutuki dirinya sendiri. "Seungmin bodoh!" Makinya dalam hati dengan wajah meringis.

Suara kekehan kecil terdengar dari mulut Bangchan. "Seungmin!"

Seungmin menoleh kearah Bangchan dengan wajah yang masih bersemu merah.

"Bersiaplah" ujar Bangchan seraya menaikkan alisnya sebelah layaknya menantang, lalu selepasnya menghilang ke dalam bilik kamar mandi.

¡

Seungmin mengerjapkan matanya lucu. Cahaya mentari yang tembus dibalik tirai tipis cukup untuk sekedar membangunkannya dari alam mimpi.

"Tunggu sebentar" Seungmin merasa pergerakkannya tertahan disaat ia mencoba meregangkan seluruh otot-ototnya yang kaku.

Begitu ia melihat apa yang menahannya, dan wajar saja terasa berat, karena lengan Chan melingkar apik dipinggangnya. Dan dikala Seungmin mencoba lepas darisana, Chan semakin mempererat pelukannya, hingga wajahnya saja kini sudah menempel dilengan Seungmin.

Awalnya memang tidak ada niatan mereka membagi ranjang. Iya dong, secara mereka itu baru pacaran, belum lebih, gak tau kalau besok. Jadi Bangchan mutusin buat tidur disofa yang terletak diruang tamu. Sebab baru satu kamar ini yang diberesin, dan siap untuk dihuni.

Sedangkan Seungmin yang agak penakut, gak mau ditinggal sendirian ditempat yang menurutnya masih asing. Padahal tadi dengan soknya ia ingin tidur diluar. Nyuruh Chan buat tidur gelaran dilantai Seungmin juga gak tega lihatnya, dan berakhirlah mereka satu ranjang. Cukup bantal sofa menjadi penghalang diantara mereka.

Tetapi tidak tahu gimana ceritanya, mereka berakhir tidur saling menempel satu sama lain. Sebenarnya hanya Bangchan yang memeluknya. Lalu bantal pembatasnya? Sudah berada dilantai semua.

"Kak?" Seungmin menepuk lengan Chan yang masih terletak diatas tubuhnya, sambil sesekali melirik kepada yang lebih tua. Posisi Bangchan yang masih tertidur dengan mulut menganga sedikit, tanpa disadari buat sebuah senyum tercetak jelas diwajah Seungmin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOMORROW WITH YOU [ChanMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang