| 0'3 |

711 87 18
                                    

Setelah melihat Seungmin yang sedikit demam dan juga matanya yang bengkak akibat terlalu banyak menangis, pertemuan perdana antara kedua keluarga itu mereka undur sehari. Sedangkan disisi lain, ayahnya yang sedang berbicara melalui ponsel genggamnya terus saja mengucap kata 'maaf' yang Seungmin yakini sebagai calon mertuanya disebrang sana.

Dan hari ini adalah harinya. Seungmin keluar dari kamarnya dengan keadaan yang mewah, mulai dari kemeja mahal yang membalut tubuhnya sampai benda yang menutup ditelapak kakinya, semuanya ber merk. Jangan lupakan juga parfume beraroma vanilla yang menyeruak dari tubuh Seungmin, wangi yang menenangkan sungguh bisa menarik perhatian siapa saja yang berada disekitarnya.

Melirik sekilas pada jam tangan yang melingkar ditangan kanannya. Melanjutkan langkahnya kelantai bawah, tempat dimana seluruh anggota keluarga sudah berkumpul menunggu sang bintang utama keluar.

"Cantiknya anak eomma" Seungmin yang baru saja menampakkan wujudnya sudah ditarik kedua pipinya oleh sang ibu.

Seungmin melepaskan kedua tangan itu dari pipinya yang sudah memerah. "Ck, tampan eomma!" Protesnya.

¡

Jarak rumah antara dua keluarga itu cukup jauh. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai disana. Suasana jalan yang terlihat begitu ramai sampai antrian di traffic light, berubah seketika disaat mereka melewati pagar dari komplek perumahan mewah.

Seungmin begitu takjub akan pemandangan yang disuguhinya. Rumah-rumah mewah nan modern menghiasi pinggir-pinggir jalan dari sebuah jalan utama, dan sebuah taman besar yang berada di tengah-tengah komplek layaknya hutan buatan.

Setelah mobil mereka berjalan selama lima menit dari gerbang utama pintu masuk komplek tersebut. Mereka sudah sampai pada tujuannya, sebuah keluarga yang akan menjadi bagian dari mereka. Terlihat bangunan baru yang mereka datangi, merupakan rumah terbesar yang berada di sana.

Pintu gerbang rumah terbuka secara otomatis, dan mobil mereka benar-benar sudah sampai pada kediaman keluarga Bang. Ternyata marga calon suaminya sama dengan marga dari pacarnya terdahulu yang menghilang entah kemana. Seungmin jadi sedikit terbawa perasaan setelah mendengar nama 'Bang'.

Mereka keluar secara bersamaan dari mobil. Segera disambut oleh si pemilik rumah dan para maid yang telah berbaris rapih dibelakangnya sambil membungkukan badan.

Tentunya ayah dari Seungmin segera menghampiri rekan bisnisnya itu, memeluknya sebagai basa basi dan suara tertawa yang menggelegar diantara mereka. Tunggu dulu, Seungmin sendiri belum melihat calonnya. Jangan bilang kalau ia dijodohkan dengan rekan ayahnya sendiri. Kalau benar, ingin pergi dari dunia ini saja rasanya.

"Jadi namamu Seungmin?"

Suara berat itu membangunkan Seungmin dari lamunannya. Lalu tangan kanan Seungmin terangkat untuk menjabat pria paruh baya tersebut yang sudah menyodorkan tangannya terlebih dahulu, mereka sudah berada pada ruang tamu.

Obrolan orangtua memang terdengar sangat membosankan. Seungmin saja sudah lelah mendengar ucapan omong kosong yang sudah dilontarkan oleh masing-masing orang tua. Sedangkan Jeongin adiknya malah asyik dengan ponselnya.

Selama pembicaraan yang tak kunjung habisnya, Seungmin yang terduduk disebelah ibunya hanya menundukan kepalanya sambil meremat kedua ibu jarinya. Prasangka buruk sudah berulang-ulang muncul dalam benaknya tapi segera ia tepis jauh-jauh. Penasaran akan seorang yang dijodohkan kepadanya, membuat jantung Seungmin berdegup tidak karuan dan keringat dingin yang hampir membasahi wajah manisnya.

TOMORROW WITH YOU [ChanMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang