Sudah beberapa hari ini aku benar-benar menjaga jarak ku dengan Dio. Aku mencoba untuk tidak terlalu kentara dan terlihat biasa saja, tapi ternyata Dio menyadari nya. Lelaki itu seringkali bertanya ada apa dengan diriku, dan dia selalu mencoba untuk mendekati ku seperti biasa nya dia bersikap, dia selalu memberikan perhatian-perhatian kecil padaku seperti,
"Masih dimana? udah selesai foto studio nya?"
Saat aku terpaksa tidak masuk kelas karena ada acara foto studio bersama team PPM ku. dan
"Kehujanan gak?"
Saat aku pulang dan dia tidak mengantarku seperti biasa.
"Udah sampe?"
Saat dia tau bahwa seharusnya aku sudah sampai di rumah.
"Fia dianter Agi gak? kalo Fia dianter Agi kamu bilang sama aku" Dan perhatian-perhatian kecil lain nya.
Namun respon ku tidak seperti dulu. Aku cenderung biasa saja dengan apapun yang dia lakukan padaku. Ada apa dengan Dio? mengapa dia selalu membuat aku salah paham begini.
Dio
MelMengapa Dio masih sering seperti ini disaat dirinya sudah memiliki pacar.
Iya Dio?Dio
Lagi apa?Lagi gini aja wkwk
Kamu?Dio
Lagi di rumah nya Agi ngerjain tugas writingOhh
Dio
HmmmmKamu lagi badmood ya Dio?
Dio
Ko kamu tau sih?
Aneh aku sama kamuYa ini bukan pertama kalinya aku bisa menebak apa yang terjadi pada Dio. Terutama jika dia sedang badmood. Entah kenapa aku dapat merasakan nya.
Tau dong, kan aku anak indihome wkwk
Dio
Indigo MelaniaIya iya wkwk
Dio
Mel, kamu kenapa sih sebenernya?
Aku ngerasa kamu beda sama aku, kaya jaga jarak banget sekarang.
Kenapa? Aku punya salah sama kamu?Sumpah aku sudah berusaha biasa saja bukan? aku membalas pesannya seperti biasa. Tapi mengapa dia masih bertanya seperti itu?
Apaan sih Dio haha
Emang aku kenapa sih?
Biasa aja ko akuDio
Nggk, Aku ngerasain kamu beda sama aku. Gak kaya biasa.
Kalo aku punya salah aku minta maaf MelApa sih kaya lebaran aja maaf-maafan wkwk
Aku nggk papa juga
Hanya saja aku tahu diri Dio.Dio
Kita harus ngomong deh,
Aku yakin kamu ada apa-apa
Aku yakin aku ada salah sama kamu
Besok kita omongin yahNgomong apa coba wkwk
Dio
Pokonya besok kita harus ngomongin iniDan benar, besok nya Dio mengajak ku bicara.
"Mel ikut bentar" Dio bicara begitu dihadapan teman-teman. Karena kita sedang berkumpul di rumah Rian.
"Wah wah aya naon euy" : "Wah wah ada apa nih" Alif menatap aku dan Dio bergantian.
"Aya piomongeun" : "Ada yang harus di omongin" Jawab Dio.
"Ayo keluar sebentar" Ajaknya lagi,
Aku mengikutinya dari belakang sambil berpikir apa yang harus aku bicarakan sebenarnya? apa aku harus jujur saja bahwa aku memang sengaja menjaga jarak dengan nya karena kini dia sudah memiliki pacar?
"Jadi kamu sebenernya kenapa?" Dio terlihat cukup serius kali ini.
"Kenapa sih, orang aku gak papa juga"
"Aku ngerasa Mel. Aku ngerasa kamu jadi beda sama aku semenjak masuk semester dua. Semenjak aku pulang dari Jawa"
Dio ini sebenarnya memang tidak peka? atau sengaja tidak peka?
"Okey aku bakal ngomong" jawab ku akhirnya.
"Hmm?" laki-laki itu memandangku serius.
"Aku tahu diri Dio. Kamu sekarang punya pacar, jadi aku tahu diri. Aku ngerasa kalo aku perlu jaga jarak sama kamu. Karena sekarang status kamu udah beda" Dio terdiam, dia benar-benar mendengarkan aku tanpa menyela perkataan ku sedikitpun.
"Lagian yah, kamu tuh selalu bilang kalo aku beda sama kamu, aku jadi jauh sama kamu. Kamu nyadar gak sih kalo kamu duluan yang kaya gitu? kamu sadar waktu di Jawa kamu tiba-tiba kaya lupa sama aku? nyadar gak sih? okey aku ngerti mungkin kamu asik sama pacar kamu disana. Lagian kita juga kan cuma temen ya, jadi aku ngerti kalo tiba-tiba kamu berubah ke temen kamu karena kamu udah punya pacar. Emang udah sepantasnya kalo kamu jadi gak kaya biasanya, aku ngerti. Terus setelah aku jaga jarak karena aku tahu diri. Kamu nanya-nanya ke aku kenapa aku berubah, kenapa aku jadi jauh sama kamu. Ya itu jawabanya, karena kamu duluan yang gituin aku, karena kamu sekarang udah gak sendiri lagi Dio"
Dio masih tetap diam, tidak berkata apapun setelah aku berkata panjang lebar seperti itu.
"Udah?" tanya nya padaku. Aku mengangguk meng-iyakan pertanyaan nya. Karena sudah cukup aku menjelaskan. Sekarang aku ingin mendengar apa yang akan dikatan Dio.
"Aku minta maaf. Beneran aku minta maaf. Iyah aku memang gak sadar kalo aku ternyata yang duluan beda, berubah sama kamu. Aku punya pacar memang, aku ngerasa kalo aku ada feel pas aku ketemu dia pertama kali. Dan ternyata dia bilang duluan kalo dia juga ada feel sama aku. Akhirnya aku coba pacaran sama dia. Dan dia juga gak keberatan kalo kita LDR. Kenapa aku kaya lupa sama kamu waktu aku disana, karena aku pengen kasih waktu aku ke dia sepenuh nya, karena kita bakal LDR dan gak tau kapan bakal ketemu lagi. Oke sekarang aku punya pacar tapi aku gak pengen kamu jauhin aku, aku pengen tetep kamu kaya dulu. Aku pengen kamu gak canggung sama aku, aku pengen kita kaya biasa. Bisa kan?"
Sekarang giliran ku yang tidak bisa berkata apapun. Maksud Dio sebenarnya apa? apa dia sekarang sedang mempermainkan dua perempuan sekaligus?
"Lagian, aku kalo disini sepenuh nya buat kamu ko. Kamu itu tetep jadi adik kecil aku"
Dio tiba-tiba mencubit pipiku.
Tunggu, dia bilang apa? Adik kecil? Jadi dimatanya aku hanya sebagai adik kecil nya? Dio tidak memandangku sebagai perempuan nya? Hahahaha lucu sekali. Namun mengapa seperti ada sesuatu yang menekan dadaku?
"Sekali lagi aku minta maaf Mel, kita kaya biasa ya? jangan canggung sama aku? yah?"
"Yaudah iya iyaa"
"Gitu donggg" Dia mencubit pipiku lagi.
Tiba-tiba Alif dan Rian datang dari belakang kami."Beres urusan rumah tangga teh?" : "Beres urusan rumah tangga nya?" tanya Rian.
"Naon sih Rian, gak jelas" Aku mendelik pada Rian. Urusan rumah tangga apanya. Aku hanya adik kecil nya kok.
Tapi baiklah jika begitu katanya, aku akan perlihatkan bagaimana seorang adik kecil itu bersikap.