Prolog

6.7K 168 18
                                    

Minggu pertama di musim semi, gadis cantik bersurai raven itu nampak duduk manis di bawah naungan pohon sakura yang berguguran, menikmati cakrawala senja seraya sesekali mengingat kembali kenangan masa kecilnya dulu.

"Hanya melamun, tak bisakah kau melakukannya di rumah -dattebasa," ucap pria bersurai kuning yang sedari tadi berdiri dibelakangnya,

Gadis itu berbalik kebelakang, "Hmm, ternyata kau, Boruto," jawab gadis itu yang tak lain ialah Uchiha Sarada,

Boruto pun ikut duduk di samping Sarada, sembari sesekali mencuri pandang wajah sahabat nya yang tampak sedang murung itu,

"Apa yang sedang kau pikirkan -dattebasa. Apakah kau sedang memikirkanku, Nona Uchiha," goda Boruto dengan santai sembari menatap langit senja,

"Hah, kenapa kau bisa berpikir seperti itu?, Tuan Uzumaki Baka!," Tanya Sarada dengan menaikkan sebelah alisnya & menoleh ke arah Boruto,

"Yah, karena aku juga sedang memikirkanmu, atau lebih tepatnya selalu memikirkanmu -dattebasa," jawab Boruto seraya mengalihkan tatapannya ke Sarada,

"Wuuiissshhh," seketika hembusan angin senja menerpa surai kuning & raven mereka.

Sarada pun hanya bisa tertegun disertai wajah yang mulai merona merah setelah mendengar apa yang baru saja sulung Uzumaki itu katakan kepadanya.

"Sarada, wajahmu nampak merah, apa kau sedang sakit -dattebasa?" Tanya Boruto dengan polosnya sembari mendekatkan wajah nya ke Sarada,

"Hah, aku baik² saja, Boruto." Ucap Sarada yang terkejut & dengan seketika langsung memalingkan wajahnya yang memerah itu dari hadapan Boruto.

"Hufftt Sarada, meskipun kau jelek, tapi kau tak perlu memalingkan wajahmu dariku -dattebasa," canda Boruto,

Sontak, Sarada berpaling ketika mendengar ucapan Boruto tersebut & membuat onyx hitam nya itu kini menatap tajam ke biru sapphire nya Boruto, Boruto pun terdiam seketika,

"Berkata seperti itu lagi, kupastikan kau tidak akan pulang dalam keadaan selamat, tuan Uzumaki baka!" Ucap Sarada dengan tatapan tajamnya,

Boruto terperanjat setelah mendengar ancaman itu, "Ma- maaf Sarada, aku hanya bercanda -dattebasa, jangan dianggap serius," ucapnya terbata² sambil menelan ludah,
"Bangunan saja bisa runtuh hanya dengan satu pukulannya apalagi....., Ah sudahlah," Batinnya cemas,

Sarada pun mengikik geli, "Hihi baka!, aku juga hanya bercanda. Tidak mungkin aku setega itu menyakiti sahabatku sendiri, tapi kau lucu juga yah saat ketakutan seperti itu," ucapnya,

Our Destiny - BoruSara Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang