Chapter 4

4.6K 181 93
                                    

Beberapa tahun telah berlalu, para shinobi muda konoha telah berkembang pesat, jounin² baru telah lahir, tak terkecuali putri tunggal Uchiha, di usianya yang masih belia, kunoichi muda itu mampu mewarisi keahlian sang Mama & menjadi salah satu ninja medis yang hebat di Konoha.

"Sakura-san, sepertinya putrimu itu akan melampauimu," ucap seorang wanita tua yang baru saja mereka obati,

Sakura & Sarada hanya tersenyum menanggapi perkataan wanita tua itu,

"Sayang, sepertinya apa yang dikatakan oleh orang tadi sudah menjadi kenyataan, bukan lagi akan menjadi kenyataan," ucap Sakura yang memulai pembicaraan,

Sarada pun sontak menatap sang Mama, "Bukankah itulah yang papa & mama harapkan bukan, lagipula aku harus menjadi lebih kuat lagi agar aku bisa seperti Nanadaime-sama," ujarnya,

Senyuman tersirat di wajah Sakura setelah mendengar apa yang dikatakan oleh putrinya itu,
"Sepertinya pria ceroboh itu sangat menginspirasi putriku," batinnya seraya menatap sang putri tercinta,

"Kalau begitu aku keluar makan siang dulu Ma," pamit Sarada sembari beranjak dari ruangan sang Mama,

Sakura pun mengangguk pertanda mengiyakan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tap, tap, tap," tiap jengkal langkah kaki gadis Uchiha itu terus menuntunnya menyusuri jalanan Konoha,

"Satu porsi ramen seperti biasa, -dattebayo," pinta sang Nanadaime Hokage itu,
Tiba² pandangan sang Hokage itu teralih ketika menampak putri sahabat karibnya lewat di depan kedai Ichiraku, "Sarada," panggilnya,

Sontak mendengar panggilan itu, Sarada pun menoleh, "Nanadaime-sama," gumamnya, ia pun mengangguk & menghampiri Naruto,

"Duduklah -dattebayo," ajak Naruto & mempersilahkan Sarada duduk disebelahnya,
"Uhmm," angguk Sarada & ia pun duduk disebelah Naruto,
"Kau pasti belum makan siang kan?" Tanya Naruto,
Sarada pun merespon dengan anggukan kecilnya disertai rona merah diwajahnya,

"Kenapa wajahmu memerah seperti itu Sarada, kau tak perlu malu," ucap Naruto disertai cengiran khasnya,
Ia pun memesan seporsi lagi ramen untuk Sarada, "Minta 1 porsi lagi -dattebayo," pintanya ke pelayan kedai,

Sarada pun hanya tersenyum menahan malu,
"Ayah & anak sama saja," batinnya menggerutu,

Tak lama berselang, 2 porsi ramen tersaji di hadapan mereka & tanpa pikir panjang merekapun lekas menyantapnya.

Selesai santap siang itu, Naruto & Sarada pun rehat sejenak sembari sedikit bercengkerama ringan,

Naruto pun memancing Sarada, "Bagaimana dengan hubunganmu dengan Boruto, apakah baik² saja," Tanyanya,
"Hah," respon Sarada yang merasa bingung,

Our Destiny - BoruSara Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang