NODUS TOLLENS [4]

371 33 22
                                    

Baekhyun terbangun oleh suara keras yang mengagetkannya. Seketika ia beranjak, menemukan sosok tinggi dengan kaos dan celana jeans biru sedang memunggunginya untuk mengamati sesuatu sekilas sebelum pergi dari sana.

Itu bukan Chanyeol. Seketika langkahnya tak bergerak. Tubuhnya memang tinggi menjulang namun tak bisa melebihi Chanyeol karena pubertas belum benar-benar menyelesaikan perannya.

Setelah dari Paris Chanyeol pulang untuk beberapa hari dan sisanya pergi entah kemana. Dia seperti orang bodoh saat ibunya kembali lagi ke apartemen dan menanyakan dimana Chanyeol. Baekhyun tak mau berdosa, tapi ia harus berbohong untuk sebuah pengakuan. Entah kabar buruk atau baik menemukan lelaki lain datang dan berkeliaran di rumah tanpa mengetahui keberadaannya.

Baekhyun mendekat.

Bukan seperti pencuri kalau hanya berlenggang dengan santai dan memilih channel televisi untuk ia tonton. Lalu membanting remote tanpa tahu alasan. Itu cukup membuat Baekhyun tercekat tanpa bisa menyembunyikan perasaannya dan tahu-tahu sebuah tatapan mempengaruhinya.

Akan masuk asal jika ia mendengar pertanyaan, hal lain malah membuatnya lebih terkejut karena mereka hanya saling bertatapan beberapa detik sebelum Baekhyun mendapat ejekan yang tak bisa ia mengerti.

Penampilan bangun tidurnya memang buruk, hanya seseorang yang tak memiliki tata krama yang berani mengejek dengan tatapan seperti itu.

Baekhyun tak mampu berbuat apapun kecuali pikirannya melayang pada sesuatu yang kini menyadarkannya secara perlahan.

"Sudah berapa kali aku bilang jika aku bukan Kang Seulgi." Baekhyun menjaga pintu apartemen dengan suara keras gadis itu. Cantik, menawan, dan suara kerasnya.

"Aku Luhan. Teman dari suamimu." Kalimat terakhirnya itu tak benar-benar ia pertimbangankan sehingga Baekhyun menunjukkan kerutan di dahi untuk membuat Luhan merasa mengatakan hal yang tidak meyakinkan. Sejujurnya ia juga tidak begitu yakin dengan kata teman.

Dia tak pernah memiliki ikatan apapun. Namun di situasi seperti ini akan lebih mudah jika mengatakannya sedemikian rupa.

"Jika kau mencari Chanyeol maka pergilah, dia tak ada di sini." Ternyata tidak cukup dengan Seulgi, Luhan mungkin menjadi korban. Baekhyun menerka mungkin Luhan akan memberitahunya bahwa Chanyeol menghamilinya dan meminta pertanggung jawaban. Dirinya sudah mengira ini mirip seperti sebuah drama.

"Tidak." Luhan menggeleng. "Aku mencarimu, Baekhyun."

"Kau tahu namaku?"

"Siapa yang tidak tahu istri dari Park Chanyeol?" Luhan menghela nafas. Gadis di depannya terkejut dengan hal-hal sepele yang ia lontarkan. Padahal bukan ini inti mengapa ia harus menemui Baekhyun di pagi hari.

"Tapi itu bukan suatu hal yang penting." Luhan berdehem, meminta Baekhyun membuka pintu secara tak langsung tapi Baekhyun tak mengerti dengan isyarat seperti itu.

"Ada yang ingin kukatakan."

"Tentang Park Chanyeol." Tak ragu lagi, Luhan mengangguk. Tapi lebih merajuk pada kilatan semangat di mata Baekhyun.

"Kau kekasihnya?"

Baekhyun tak tahu mengapa ia harus gugup dengan pertanyaan seperti itu. Diam-diam ia mengharapkan gelengan walau bisa saja Luhan berbohong. Apapun bisa terjadi.

"Demi Tuhan bukan!"

Baekhyun cukup percaya walau tak sepenuhnya.

"Aku kemari karena aku tahu kau ada di sini. Aku tak butuh Chanyeol. Aku..." Luhan menggantungkan kalimatnya. Seketika ia ragu. Beberapa pikiran tiba-tiba hinggap di kepalanya yang membuatnya memilih diam sejenak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nodus TollensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang