10 ~ Berdua

402 40 9
                                    

Setelah menunggu sekian lama satu kabar mengesalkan pun tiba. Kabar tersebut adalah kedua rekan Naruto yang lain pun juga tak bisa datang. Sungguh benar-benar menyebalkan.

Dan sekarang berarti yang tersisa hanyalah Naruto dan Hinata saja yang datang di hari libur ini.

"Hahh.. benar-benar Meraka ini. Lihat saja nanti kalian akan menerima balasannya" ucap Naruto dengan seringaiannya

Hinata yang melihat Naruto kesal pun mencoba menenangkannya.

"Ma-maklumi saja mereka Na-Naruto-kun. Mung-Mungkin mereka sedang sibuk. Ja-jadi, jadi maklumi saja" ucap Hinata

"Hah.. ya baiklah. Tapi aku tak akan mengampuni mereka dengan mudah begitu saja" ujar Naruto yang menggebu-gebu.

Hinata yang melihatnya hanya tersenyum tipis.

usai menerima kabar menyebalkan tersebut Naruto dan Hinata pun akhirnya hanya pergi berduaan saja.

meski ini tidaklah seberapa namun bagi Hinata ini adalah sesuatu hal yang paling berharga bagi dirinya.

Lagi pula kapan lagi bukan ia akan berjalan berduaan dengan orang yang paling kau puja-puja.

Naruto dan Hinata pun akhirnya hanya pergi berduaan saja. 

Meskipun Naruto sangat kesal untuk hari ini namun Naruto juga tidak bisa mengabaikan keberadaan Hinata yang sudah rela meluangkan waktunya untuk pergi bersamanya.

Jadi ya nikmati saja. Lagi pula ini tak akan membuatnya menjadi kakek tua besok karna terlalu banyak marah-marah tak jelas.

"mau pergi sekarang?" ajak Naruto pada Hinata.

Hinata yang diajak pergi pun hanya mengangguk. Dirinya tak sanggup menjawab karna terlalu gugup.

'kalau dipikir-pikir ini memang seperti kencan' batin Naruto

Entah mengapa ketika naruto memikirkan itu wajah Naruto berubah menjadi sedikit bersemu di kedua pipinya. Sementara Hinata yang melihat Naruto yang tiba-tiba memerah wajahnya tentu saja sedikit kaget. Hinata takut pujaannya itu memaksakan dirinya yang sedang kurang enak badan untuk pergi menepati janjinya untuk pergi bersama rekan-rekannya. Yah walau pada akhirnya hanya mereka berdua yang pergi. Namun tetap saja Hinata sedikit khawatir.

"Naruto-kun kau baik-baik saja? wajahmu memerah" ujar Hinata

Naruto yang ditanya seperti itu semakin memerah saja wajahnya.

"a-ah aku baik-baik saja. Jadi jangan khawatirkan itu." sahut Naruto sembari mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahnya.

Entah mengapa pikiran itu tiba-tiba saja datang dengan sendirinya.

Naruto tak mengerti dengan hal  itu. Apakah Naruto mulai menyukai Hinata hingga sampai memikirkan hal seperti itu.

Akan tetapi jika diperhatikan Hinata juga merupakan salah satu gadis cantik idola disekolahnya.

dengan wajah imut bulat itu serta mata berwarna lavender pucat menjadi pelengkap dari keindahan yang telah diciptakan oleh tuhan untuk gadis disampingnya ini.

Akan tetapi jika kalau memang benar Naruto mencintai Hinata dan begitu pun dengan sebaliknya. Maka akankah Naruto bisa melindunginya.

jangankan melindungi orang lain. melindungi diri sendiri saja naruto tak bisa,

Dalam sekejap raut wajah Naruto langsung berubah. Dan hal itu tak luput dari perhatian Hinata.

Ingin rasanya Hinata bertanya. akan tetapi Hinata tak ingin membuat Naruto menjadi merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya. Jadi Hinata lebih memilik untuk diam dan pura-pura tidak tahu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memory In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang