Ayana Puteri

6 2 0
                                    

"bunda.. Ana ingin selesaikan project ini dulu, selesai project ini pasti Ana akan nurutin semua keinginan bunda, bunda taukan kalau Ana sangat menyayangi bunda???

Terimakasih bunda... Love you...."
Tuttt....

Ana sangat lelah dengan hari ini, ya sangat lelah. Hari ini adalah crosscheck terakhir sebelum launching Hotel baru klien VVIP nya di Lombok.

Ayana Puteri yang biasa dipanggil Ana, tapi ada seseorang yang selalu memanggilnya Aya.. adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kakak yang hanya berbeda 2 tahun darinya Angga Putera yang sekarang sedang sibuk dengan bisnis yang ia bangun bersama teman-temannya. Ya dia sibuk menjual apa yang bisa menjadi uang. Tanaman hias, ikan hias, burung hias.
(Eh maaf bukan burung hias, hahahahahaa. Ketahuan author gak piara burung).

Sedangkan si bontot Arga Tri Putra yang masih menempuh studi S1 yang baru ia lewati sekitar 3 semester ini, most wanted di kampusnya karena bukan hanya ramah ganteng dan pintar, ia juga merupakan asisten dosen termuda yang sangat dikagumi para kaum hawa di kampusnya. Tapi jangan salah para teman pria ya pun sangat senang bergaul dengan Arga karena dia humble dan tidak sombong.

Hidup dengan tiga laki-laki bagaikan hidup dalam sangkar emas. Dimanja, diawasi dan lebih para ketiga lelaki dalam hidupnya ini benar-benar menjadi stalker dalam hidupnya. Ya seperti sekarang, sibuk dengan project besarnya di Lombok sang ayah dan adik-adiknya intens  video call dengannya dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Harus bagaimana lagi menjadi anak perempuan satu-satunya, sangat menyenangkan tapi menjengkelkan.
Ya semenjak kejadian itu aku tidak lebih dari seekor burung dalam sangka emas...
Hahahhahahahaa terlalu hyperbole tapi memang begitu kenyataannya.

Kembali ke kehidupan nyata. Hujan yang mengguyur Lombok sore ini selalu membuatnya tak beranjak,hanya bisa menghela nafas panjang dan berdoa "semoga esok aku akan lebih baik dari hari ini". Masa lalu yang sangat manis tapi banyak menyisakan perih, luka bahkan trauma bagi keluarga Aya.

Di sore itu Aya pulang dengan basah kuyup, hidung merah dan mata bengkak. Semua terkejut bahkan sang bunda memekik keras sehingga membuat seisi rumah kalangkabut. "Aya, kamu kenapa sayang?" peluk hangat sang ayah. Kakaknya berlari mencari handuk, adiknya terperanjat ketika sang bunda menyuruhnya mengambil air hangat.

Ya, hari itu pertama kalinya gadis cantik itu pulang dengan kacau balau. Tapi memang dia Aya, dengan santainya hanya bilang "Aya kecebur kolam depan komplek". Terdengar pekikan tawa semua orang. Ya ana hanya tersenyum sambil menahan perih hatinya. Sekalipun badannya penuh luka, hatinya lah yang lebih terluka.

"Lo itu masih bocah, sekolah aja yang bener. Gak usah kegatelan liat cowo orang", upan Soraya senior disekolahnya yang menyandang atatus pacar Kak Leo. Ya Leo, tetangga komplek yang Aya sukai sejak kecil. Yang membuat Aya sakit hati Leo hanya tersenyum samar kepadanya.

Love Me RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang