02

35 2 0
                                    

“Taro di meja saya.Kalian tunggu disini biar saya nilai dulu bukunya.”

Aku meletakan setumpuk buku yang ku bawa bersama si ketua kelas sekaligus ketua osis yang sebentar lagi akan menurunkan jabatannya.Hwang Hyunjin.

“Yuk Ya,duduk dulu.”

Hyunjin mengajaku duduk di kursi tamu menunggu guru kami yang belum selesai menilai buku-buku siswa kelasku.

“Habis ini istirahat.Ngantin bareng yu Ya?”

Aku menoleh ke arah Hyunjin.“Boleh.” jawabku.

Hyunjin itu baik.Dia juga pintar.Tentu saja,makanya dia terpilih menjadi ketua osis.

“Ayo ayo masuk.”

Aku dan Hyunjin menoleh kearah pintu.

Pak Chanyeol baru saja datang dengan lima siswa dibelakangnya.

“Duduk disana.”

Pak Chanyeol menunjuk kursi yang aku dan Hyunjin tempati.

“Tunggu disini.Saya akan panggil orang tua kalian.”

Lima siswa yang isinya laki-laki itu duduk di kursi depan kami sambil menunduk.

Jaemin dan teman-temannya.

Aku memandang laki-laki itu.Penampilannya sangat berantakan.Tidak memakai dasi,bajunya juga dikeluarkan,dan rambut mereka yang tampak acak-acakan.

Sungguh gaya anak sekolahan yang patut ditiru.

Jaemin yang sedari tadi menunduk akhirnya mengangkat kepala.

Pandangannya bertemu denganku.Aku dan dia bertatap cukup lama,sampai akhirnya Jaemin tersenyum padaku lalu kembali menunduk,dengan siku yang bertumpu diatas pahanya.

Aku dan Hyunjin hanya diam memperhatikan.

Tak lama Pak Chanyeol kembali.

“Berdiri semua.” katanya pada Jaemin dan teman-temannya.

Jaemin dan keempat temannya berdiri sambil menunduk.

“Ini ini.Bajunya masukan.”

Pak Chanyeol menarik ujung seragam mereka yang dikeluarkan satu persatu.Setahuku Pak Chanyeol wali kelas mereka.

Aku kembali melihat Jaemin yang diam-diam meliriku sambil menunduk.

Kesalahan apa yang mereka perbuat,sampai mereka dibawa ke ruang guru.Bahkan orang tua mereka pun akan dipanggil.

Sudahlah akupun tidak peduli.

“Hyunjin,Alya.Ini bukunya sudah selesai Ibu nilai.”

Aku dan Hyunjin berdiri menghampiri meja Guru kami.Sebelum itu aku menyempatkan diri melirik Jaemin yang kini tengah memandangku.

“Sini Jin aku bantu.” kataku mengambil sebagian buku yang Hyunjin bawa.

Aku pun keluar bersama Hyunjin bersama buku ditangan masing-masing.


















Seperti yang aku dan Hyunjin rencanakan tadi,kita berdua kini sudah berada dikantin.

Ah,tidak berdua sebenarnya.Somi dan Siyeon temanku juga ikut bergabung,sementara Hyunjin sedang memesan.

Sudah sepuluh menit Hyunjin belum kembali.Maklum saja,kantin sangat penuh hari ini,antriannya pun terlihat sangat panjang.

“Aku nyusul Hyunjin dulu ya,kasian penuh.”

Aku yang tidak tega melihat Hyunjin sesak-sesakan dengan pesanan yang belum didapatkan berinisiatif membantunya.

“Aku aja Ya,sekalian ada yang mau ditambah.”

Somi berdiri hendak menghampiri Hyunjin.

“Yaudah.” kataku.

“Woy,sini sini.”

Tak lama setelah somi pergi,orang-orang yang kutemui di ruang guru berjalan kearah meja yang kini sedang kutempati bersama Siyeon.

Mereka pun duduk ditempat kami.

“Eh,Jen! Jeno,sini lah cupu lo.” teriak Lucas sambil duduk disampingku,saat Jeno temannya justru duduk di meja yang lain.

“Eh Alya,ikut duduk boleh ya.” katanya sambil menaik turunkan alisnya.

Aku memilih tidak menjawab.

Sementara itu kuliht Jaemin tengah memperhatikanku.

“Jen sini dong,ada Siyeon nih.” teriak Mark.

Jeno memang dikabarkan sedang dekat dengan Siyeon,dan mungkin dia malu lalu memilih duduk ditempat lain.

Sementara Siyeon hanya diam sambil menunduk.

Tak lama ku lihat Jaemin berdiri.Dia menepuk bahu Lucas.Dan entah apa yang Jaemin isyaratkan,Lucas beranjak dari sampingku ke kursi yang lain,dan Jaemin duduk disampingku.

“Ada yang mau gass nih.Pindah lah pindah.” ucap Haechan sambil pergi ke meja Jeno,diikuti teman-temannya sambil berteriak tidak jelas.

“Pindah pindah,tidak baik untuk kesehantan jomblo.Eh Yeon,si Jeno tuh ngajak jalan.”

Sebelum ikut pergi ke meja Jeno Lucas menyempatkan diri berbicara pada Siyeon.

“Apaan si Cas.” ucap Siyeon.

Sementara aku hanya diam menunduk dengan Jaemin yang terus memandangku.

BAD • Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang