Chapter 3 : First Day of Work

1K 131 4
                                    

Happy Reading 💖

****

Setelah malam kemarin selesai membersihkan rumah dari debu-debu karena ditinggal pergi selama 1 minggu, baik Sena dan Yoongi langsung tertidur dengan sangat pulas seusai makan malam. Bahkan sinar matahari yang sudah mulai naik 'pun, masih tidak mempan untuk membangunkan dua insan yang terlelap sambil berpelukan satu sama lain itu. Dan, untungnya tak beberapa lama kemudian, Sena mulai menerjabkan mata saat silau matahari yang masuk lewat celah tirai jendela terasa mengusik tidurnya.

Sena menggeliat pelan, dan kemudian meringgis pelan karena badannya terasa sangat berat karena Yoongi tidur dan memeluknya seperti guling. Gerakan Sena yang berusaha membebaskan diri dari pelukan Yoongi, rupanya juga membuat tidur pria itu merasa terganggu, namun ia enggan untuk membuka mata. Dengan suara serak nan beratnya, ia berkata, "kamu sudah bangun?"

Sena mendongak untuk menatap Yoongi, "baru saja. Ayo bangun!" ujarnya.

"Jam berapa ini?"

Sena berusaha untuk bangun, setidaknya untuk melihat jam weker yang terletak di meja nakas belakang Yoongi. "Hampir jam 7. Ayo bangun!"

"Masih hampir jam 7. Aku mau tidur lagi," dan setelah berkata demikian, Yoongi semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Sena.

"Yak, Min Yoongi! Kau berencana untuk membunuhku, ya?" ujar Sena sambil memukul-mukul dada bidang Yoongi yang terpampang di hadapannya. Membuat Yoongi membuka paksa matanya untuk bangun.

"Sakit, sayang. Kau juga berencana untuk melakukan kekerasan dalam rumah tangga, ya?" Yoongi melempar balik pertanyaan sambil melonggarkan pelukannya.

"Itu salahmu sendiri. Badanku sudah kebas semua karena ulahmu," ujar Sena, dan beranjak untuk bangun.

"Mau ke mana?" tanya Yoongi menatap punggung Sena yang duduk membelakanginya.

"Bangun dan masak sarapan."

"Tidak usah masak. Lebih baik temani aku tidur saja," ucap Yoongi, lalu menarik lengan Sena untuk kembali berbaring di sampingnya.

"Astaga, Yoongi. Ayolah, aku harus memasak sarapan untukmu. Kemarin 'kan kau bilang harus ke Itaewon hari ini."

"Memang," jawab Yoongi singkat.

"Jadi, biarkan aku bangun dan memasak sesuatu untukmu, ya," pinta Sena. "Aku tidak mau mengirim suamiku pergi bekerja dengan perut kosong."

"Tanpa perlu kamu masak, aku sudah bisa sarapan sekarang 'kok," ujar Yoongi sambil tersenyum miring.

"Hah? Maksudmu?" tanya Sena heran.

"Aku bisa memakanmu sebagai sarapan jasmaniku," ucap Yoongi, kemudian bergerak menindih tubuh Sena, berikut mencium bibir ranum wanita itu dengan rakusnya. "Tidak ada penolakan!" ucapnya lagi dan bergegas menyelesaikan sarapannya pagi ini.

---

Dan, sebagai akibat dari acara sarapan jasmani ala Min Yoongi, kini Sena sudah sangat sibuk di dapur berkat ulah pria itu. Yoongi seharusnya sudah berada di Itaewon jam 8 pagi untuk persiapan di restorannya itu. Namun, sekarang waktu sudah menunjukkan jam 7.45, dan pria itu masih berada di rumah tercintanya. Padahal jarak tempuh dari rumah menuju ke Itaewon memakan waktu kurang lebih 30 menit.

"Yoon, aku buatkan roti panggang saja ya," ujar Sena sembari memasukkan lagi dua lembar roti tawar ke dalam mesin toaster. "Kau sudah sangat terlambat. Nanti kau bisa memakannya di perjalanan."

"Yes, mam," sahut Yoongi. Pria itu kemudian memeluk Sena dari belakang. "Apapun yang kau buatkan, pasti akan kumakan, sayang," ujarnya sambil mengendus leher jenjang Sena.

The Marriage Diaries [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang