3

62 10 8
                                    

"Mik, gue pamit ya udah mau sore. Inget mik ga boleh sedih lagi oke." Pamit alin yang hendak memakai helmnya.

"Keep strong mik." Ucap jerry sambil membentukan tangannya seperti memamerkan ototnya.

Sebelum mereka pergi, alin dan jerry melambaikan tangan yang di balas oleh mika. Lantas pergi dengan motor nya masing-masing.

Di persimpangan jalan, alin berpisah dengan jerry.
Mereka saling meng-klakson tanda berpamitan.

Paling enak tuh bawa motor sambil nyanyi, apalagi kalo jalanan lagi sepi.

"Pas banget nih lagi senja, khem-khem ya pemirsa saya akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul diambang pilu." Ucap nya sendiri seperti seorang penyiar.

"Bertegur sapa di kala senja
Memerah meredam nyala surya
Dengan dia yang mencuat dibatas kalbu
Memeluk hatiku yang dibelai rindu." Ia memulai mengalunkan lagu dari Danilla.

"Ah udah ah macam nak indie sekali gue."

###

Tibalah ia dirumah.

"Mam-mii." Panggil anya yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Woah anjir sokap u." Kaget nya saat melihat laki-laki ber-hoodie hitam  duduk di sofa ruang tamu nya.

"Tadaaaa." Laki-laki tersebut balik badan.
"Ini gue mamat yang super tampan." Ucapnya dengan ketawa khasnya.

"Matt!! Gua kira siapa." untunglah itu hanya mamat. alin berjalan mendekati mamat lantas duduk di sampingnya.
"btw, ngapain lo kesini abang gue belom pulang."

"engga, gue ga nyari bang rei. tapi ada sesuatu yang gue mau tanyain ke lo." nada bicara mamat mulai serius.

drett!! drett!!

bunyi getar handpone menghentikan mamat yang hendak bertanya serius.

"hp lo mat." ucap alin saat ia rasa handpone nya tidak ada panggilan masuk.

"oiya, bentar." ia mengangkat telfon nya namun beberapa detik kemudian raut wajahnya berubah drastis, seperti terkejut akan suatu hal. lantas ia meneruakan telfon nya di teras luar rumah alin.

setelah menerima telefon tersebut mamat tak melanjutkan pertanyaan yang sempat hendak ia lontarkan kepada alin.

"mat lo gapapa? kenapa si?." tanya alin penasaran.

"gapapa lin santai, tadi cuma ada pasien gue." ucapnya seperti semula.
"yaudah ya gue cabut dulu, mau nemuin pasien nya."

"beneran gapapa?." tanya alin sambil teriak saat tau mamat sudah berada di garasi untuk mengeluarkan motor nya.

"yoi santai, thank you lin." ucap mamat seraya menutup pintu gerbang.


Alin menggeleng pelan sambil tersenyum tipis. ada aja kelakuan aneh mamat.

malamnya, saat di meja makan. mami alin, bang rei, dan alin berkumpul dimeja makan untuk menyantap makanan malam ini.

"lin, besok ikut mama yu ke Bali." ajak bang rei.

"mauu!!" jawab alin antusias.

"rei!"
"ini bukan liburan sayang, mami sama abang harus kerja, nanti ya liburan nya ya alin sayang." ucap mama yang merubah raut wajah alin.

Please, stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang