Dila sama Raka yang baru sampai di halaman kos-an langsung buru-buru turun dari motor setelah melihat Vero sama Daus yang juga baru sampai dengan keadaan mengenaskan."Astagfirullah! Kalian kenapa?!" Tanya Dila yang belum sempat ngelepas helmnya.
Vero sama Daus langsung duduk ngedeprok di teras setelah turun dari motor, tanpa menjawab pertanyaan Dila . Mukanya pucat pasi dan kelihatan frustasi. Juga luka-luka di beberapa bagian.
"Aida! Ambil air minum!" Teriak Dila sambil berlari masuk ke kamarnya yang ada di lantai dua.
"Buat siapa?!" Tanya Aida balas berteriak dari arah dapur.
Setelah masuk ke kamarnya secepat kilat, Dila kembali turun ke lantai satu.
"Buat Daus sama Vero, Cepet!!" Titah Dila yang udah balik ke teras sambil membawa sebuah kotak P3K.Daus sama Vero masih terduduk lemah di teras ditemenin Raka yang kayaknya lagi berusaha nenangin mereka.
"Yaampun, Sini gue obatin." Dila langsung duduk di depan Vero yang mukanya melas banget kayak abis digebukin ibu tiri.
Pipinya lebam, sudut bibirnya berdarah. Juga tangan kanannya lecet cukup parah.Sedangkan Daus cuma lecet di bagian dahinya.
Tanpa tahu apa yang terjadi dan tanpa persetujuan Vero, Dila langsung bersihin luka di tangan kanan cowok itu pakai Alkohol.
"Aw..shh" ringisnya nahan sakit."Diem!" Ujar Dila garang.
Dan Vero nurut aja daripada diomelin."Astaga! Kalian.. abis ngapain?!" Kaget Aida yang baru aja keluar dari dapur sambil bawa dua buah botol air mineral ditangan nya.
Tanpa menjawab, Daus menyambar salah satu botol air mineral dari tangan Aida, dan menengguknya sampai tandas.
"Mending lo obatin lukanya Daus dulu. Biar nanti aja mereka ceritanya." Kata Raka dan langsung diangguki oleh cewek berdarah bugis itu.
________________Aida's Pov
Daus diem aja waktu gue bersihin lukanya pakai alkohol, padahal gue tahu itu pasti perih. Mungkin karena sesuatu yang baru aja menimpa dia, bikin cowok ini gak mau bersuara. Gue gak tahu jelas apa yang terjadi sama dia dan Vero. Dila tiba-tiba dateng dan teriak nyuruh gue ambilin minum buat dua cowok penghuni kos-an ini.
Dan gue juga gak tahu kenapa mereka berdua bisa babak belur gini..
Mungkin kah berantem sama Tristan? Hmm entahlah.Tapi...
Gue tahu...Jantung gue dag-dig-dug der waktu gak sengaja mata Daus natap mata gue. Ya tuhan! Ini kenapa sih...
Kok gue jadi gugup?! Akh...
Lagian lukanya kenapa harus di dahi sih? Kan posisi ngobatinnya jadi sedekat ini! duh... gue berasa ada di sinetron.Akhirnya gue buru-buru ngalihin pandangan dari mukanya Daus yang super kyudd itu.:)))
Astaga Aida! Gak boleh baper! Lo udah punya pacar! Inget itu!
_______________
Vero dan Daus akhirnya selesai bercerita tentang apa yang baru aja mereka alamain, setelah nenangin diri sekalian nunggu anak-anak yang lain pulang.
Jadi, mereka kejambret. Huftt nasib.
Babak belur yang tercipta diwajah mereka itu, ya akibat mereka berusaha melawan copetnya, tapi.. naas. Gak berhasil.Akhirnya semua isi dompet hilang. Uang,atm,sim dan kartu mahasiswa yang berharga itu bikin mereka frustasi.
Tapi untungnya mereka selamat, gak sampai ditusuk atau apalah. Heh! Amit-amit.Apalagi si Daus, padahal uangnya buat bayar semester tahun ini. Anak-anak yang lain ikut sedih, meraka terdiam mikirin apa yang bisa dilakuin buat ngebantu dua cowok bernasib malang ini.
Tiba-tiba Aida pergi dari teras, kayaknya masuk ke kemar.
"Kemana tuh anak?" Tanya Raka, dan yang lain cuma mengedikan bahu mereka.
"Yaudah Ver, us. Nanti gue bantuin ngurus SIM nya, sekalian juga sama ATM lo.. ada kok temen gue yang bisa bantu." Ujar Amar bikin dua cowok yang disebut namanya itu menoleh ke arah dia.
"Seriusan mar?" Daus memastikan.
Amar mengangguk sambil tersenyum.
"Iya. Udah lo tenang aja, nanti hari sabtu kita mulai ngurus. Soalnya itu kan penting, jadi harus buru-buru di urus.." sahut Amar ngeyakinin Daus sama Vero.Vero bernafas lega.
"Makasih ya mar.." katanya dan dibalas anggukan oleh si cowok sipit itu."Kalau soal KTP gue mungkin bisa bantu, ayahnya temen gue kebetulan pak camat sini, mantap kan.." pada akhirnya Raka berguna. Tapi tetap aja wajah konyolnya gak bisa hilang. Mungkin udah permanen.
Daus sama Vero kembali tersenyum dan berterima kasih. Mereka seneng, ternyata temen-temen satu kos-an ini gak cuma ada disaat seneng aja, tapi disaat susah juga mereka saling ngebantu satu sama lain.
"Us.. Gue ada sedikit, mungkin bisa bantu buat nyicil uang semester lo.." Aida kembali dari kamarnya sambil nyerahin amplop berwarna cokelat muda ke Daus.
Daus terdiam sambil natap Aida.
"Gak usah, makasih da.." tolaknya sopan."Ish! Udah gak apa-apa, lo pasti butuh kan? gantinya bisa kapan-kapan aja kok.." Aida tetap maksa Daus buat nerima uang itu. Karena kampus Daus ini Swasta, kalian bisa tebak berapa uang semester di Univ swasta.
"Terima aja us, Aida kan banyak duit.. warung bapaknya udah buka cabang di Amerika." Si bacot Raka menimpali, bikin yang lain natap dia horor. Bisa-bisanya dia ngebayol dalam keadaan melow gini.
Daus terkekeh pelan.
"Hmm yaudah. Makasih ya da, kalau udah ada nanti langsung gue ganti." dan akhirnya dia nerima amplop itu. Pusing juga kan kalau uang semester belum di bayar."Santai aja us," balas Aida sambil tersenyum manis.
"Makasih banyak ya, gue gak tahu gimana kalau gak ada kalian semua.." ujar Daus sambil natap anak kos lain bergantian.
"Lagian lo juga selalu baik sama kita kan, sering beliin makanan buat kita. Jadi ya anggap aja semua ini balas budi kita ke lo.." balas Dila. Daus cuma senyum aja.
"Gue bakalan pusing banget kalo gak ada kalian..makasih banyak ya semuanya." Vero ikut berterima kasih.
Yang lain cuma ngangguk sambil senyum.
"Lo juga baik, sering minjemin gue motor kan ro.." sahut Raka.
"Ini gunanya punya temen, harus saling ngebantu." Amel yang duduk di pojokan teras akhirnya bersuara bikin semua yang ada disitu natap dia.
"Akhh.. jadi sedih.." kata Aida dramatis.
"Alay lo!" Raka menoyor pelan kepala Aida yang duduk disebelahnya.
"Bodo amat ye!" Balas Aida sengit.
"Udah-udah.. mending sekarang kita makan kuy! Gue tadi abis belanja bahan masakan sama Amel." Ucapan Dinda barusan bikin mata anak-anak kos berbinar.
"Asik makannnn..."
"Cepetan din, masak! Gue laper nih."
"Yang enak ya!"
"Jangan pedes-pedes!"
Kalau soal makanan, mereka selalu gercep sekaligus rusuh.
______________
![](https://img.wattpad.com/cover/210193706-288-k770152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Love story
Randomkisah tentang delapan anak manusia yang menghuni sebuah kosan ditengah padatnya kota jakarta. penuh suka duka hingga akhirnya mereka jatuh cinta.