BAGIAN (5)

254 8 0
                                    

Kayla dan devan akhirnya berhenti di depan sebuah apotek. menyadari bahwa tangan devan terluka, kayla menyuruh devan berhenti. dengan cepat kayla berlari ke dalam apotek membeli obat sedang devan masih berada di atas motornya. tak lama kayla akhirnya muncul.

" ayo turun sebentar, liat luka di tangan lo harus di obati" seru kayla dengan ekspresi begitu khawatir

" nggak perlu, lo kira gue anak kecil" balas devan dengan nada cueknya

" iya lo emang anak kecil yang paling susah dibilangin, udah cepetan sini"

devan hanya terdiam. tak ada jalan lain, kayla pun dengan cepat menarik lengan devan

" lo mau apa?" tanya devan

" udah buruan "

devan kemudian turun dari motornya dan mengikuti kayla. keduanya duduk di depan apotek tersebut. tampak kayla mengeluarkan sebuah obat merah, kasa steril dan plester. ia kemudian mengobati tangan devan yang terluka

" mana tangan lo, sini gue liat" pinta kayla

" gue bilang nggak perlu"

namun kayla tak mengubris perkataan devan. ia kemudian meraih tangan devan, dan mengobati lukanya. tak ada jalan lain selain menuruti perkataan kayla

sejenak suasana menjadi hening.

" nah udah selesai" seru kayla membuka pembicaraan

devan hanya berdehem. kayla kemudian menatap devan dengan segudang pertanyaan yang ingin dilontarkannya namun ia sangat mengerti sifat devan bagaimana. tiba-tiba devan menuju ke motornya

" eh devan lo mau kemana?"

" lo nggak usah ngikutin gue" seru devan yang langsung membunyikan motornya dan meninggalkan kayla

kayla pun menjadi khawatir. ia kemudian mengingat mamanya. ia khawatir mamanya akan marah karena ia terlambat pulang

" aduh gue mesti bilang apa sama mama?"

ia melihat ponselnya namun ternyata lowbet, ia lupa mengisinya sebelum ke sekolah. ia pun bingung gimana caranya buat pulang

" ih nyebelin banget sih devan, bukannya nganterin gue pulang, malah ninggalin gue, padahal gue udah nolongin dia" kesalnya

ia pun berniat menunggu taksi atau semacamnya, namun saat itu suasana begitu sepi di daerah tersebut. langit pun juga mulai gelap karena mendung, pertanda sepertinya akan turun hujan.

tak berselang lama sebuah motor matic biru berhenti di depan apotek tersebut. kayla sudah familiar betul dengan motor tersebut

" aiman?" teriaknya

" kay, gue kira lo udah di rumah sekarang" tanya aiman

" man aduhh syukur deh lo dateng, gue nggak tau gimana caranya gue bisa pulang"

" ayo buruan gue anter lo pulang sebelum hujan turun"

keduanya pun meninggalkan apotek tersebut

" man lo kok bisa dateng ke apotek itu?" tanyanya saat berada di atas motor

" lo sendiri ngapain di sana sendirian?"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang