5

123 6 0
                                    

Haloo ~ lama ga ketemu yaa hehehe
Maafkan kemalasanku untuk mengetik ini dan banyak typo

Selamat membaca ~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Nanaa, kamar mandinya udah siap tuh. Cepetan mandi keburu malem!"

"Eh, iya. Aku pi.. pinjam kamar mandinya ya.."
Duhh semenjak pulang dari pantai aku jadi deg-degan terus tiap deket Jeno. Tolong selamatkan kinerja jantungku ya Tuhan.

"Eh, Na, Sini dulu deh. Buruan.."

"Ke.. kenapa Jen?"

"Udahh sini dulu coba"

"Kyaaa..!"
Tiba-tiba tanganku ditarik oleh Jeno dan membuatku hampir jatuh terduduk dipangkuannya. Jeno lagi duduk di sofa dalam keadaan rambut basah dan kelihatan seger banget habis mandi. Haduh mamaa.. Nana mana tahaan

"Ketangkep deh!", ucap Jeno sambil senyum sampai eye-smiled nya keliatan. Haduh senam jantung terus deh.
Jeno menarik pinggangku perlahan, semakin dekat pada tubuhnya. Wajah kami semakin dekat dan sejenak kupikir Jeno akan menciumku lagi.

"Eh eh bentar Jen, disini kita gacuma berdua lho! Malu tauu.."
Aku sampai tidak mampu berbicara dan berakhir mengucapkannya dengan mencicit.

"Kamu mau bikin aku nunggu dan nahan diri lebih lama lagi, Na?"

Huhhh.. Paling gatahan akutuh sama sifat black-prince Jeno. Hobi banget bikin anak perawan belingsatan gini.

Wajah Jeno semakin mendekat, nafasnya mulai bisa kurasakan di sekitar pipiku. Mataku reflek menutup sebagai bentuk persiapan diri.

BRAK!!

"Aku boleh ngomong bentar ga sama kaliaaan..?!"

"Lami-ssi..?!!!"
Tuh kan hampir aja ketahuan. Ihh malu bangeeet. Untung belum ciuman huhuhu

"Kamu mau ngomong apa lagi? Ku kira udah pulang." tanya Jeno dengan tatapan jengkel.

Dia sebel nih gara-gara gajadi ciuman? Hihihi lucu banget sih.

"Ada yang mau kutanyain sama kalian nih. Permintaan sih sebenernya.
Besok malam dirumahku ada welcome party dan aku ingin kalian datang. Sebagai bentuk permintaan maafku tentang hari ini. Kalian mau datang kan?"

"Pesta..?", jujur aku tidak pernah datang ke pesta yang dimaksudkan oleh Lami, jadi aku sedikit penasaran.

"Oh iya, aku sangat mengharapkan Jaemin bisa datang lho..! Jadi kamu datang ya?"

"Ahh.. gitu ya. Aku akan datang kalau Jeno mau hehehe"

"Aku nggak mau datang ke pesta!!"

"Jenoo~! Aku sudah bilang ke ayah kalau kamu datang. Please dateng ya? 
Jeno juga pasti pingin liat Jaemin pake gaun yang cantik kan? Aku punya banyak gaun yang pasti baklan cocok kalau Jaemin yang pake. Nanti kupinjemin deh. Gimana, Na? Mau kan?"

Tatapan Lami padaku sangat tidak bisa ku tolak. Lagipula, Jeno memang belum pernah melihatku memakai gaun sih. "Aku benar boleh pinjam gaunmu..?"

"Tentu sajaa! Jadi kalian datang yaa. Acaranya jam 6 sore, jangan terlambat!", jawab Lami begitu semangat

"Hmm.. Baiklah aku mengerti. Sekarang pergilah dari villa-ku"

Setelah Lami pamit untuk pulang kerumahnya, aku merasakan tatapan Jeno menjadi lebih dingin.

"Cih! Dasar bodoh, aku ini paling benci sama yang namanya pesta tau.."

Astaga, aku malah membuatnya marah. Padahal tadi kami masih mesra.
"Ehh.. Maaf, Jeno-ya. Kutolak sekarang deh.."

"Sudah, enggak usah! Tapi besok kau sama sekali nggak boleh jauh-jauh dariku. Mengerti?"

"Ehh.. Iyaa aku mengerti"

***************************

"Wahhh Luar biasaa!"

Aku tidak menyangka rumah Lami bisa semewah ini. Bahkan ada air mancurnya? benar-benar seperti istana. Aku jadi gugup.

"Ughh.. jadi sakit perut.."

"Na? Gapapa? Kalau sakit ayo kita pulang aja", tatapan Jeno sedikit panik. Hihihi lucunyaa~

"Eh? Enggak papa kok. Pokoknya aku juga mau belajar tentang dunianya Jeno!"

"Duh.. Enggak usah lah. Begini aja udah cukup kok"

"..."

"Jenooo~!"

Lami berjalan sedikit tergesa-gesa menghampiri aku dan Jeno

"Akhirnya kalian sampai juga! Nahh, Jaemin ikut aku yaa. Saatnya ganti bajuu"

Punggungku didorong menuju ke sebuah ruangan. Padahal aku belum berpamitan dengan Jeno. Namun saat kulihat isi ruangannya, aku benar-benar tidak bisa untuk tidak kagum.

"Wuahhh.. Cantiknyaa!"

"Eh? Gi..gitu ya? Makasih lho", jawab Lami sedikit tersipu.

"Aku pernah lihat semua ini di majalah! Semuanya limited edition! Lami-ssi benar-benar seorang nona yaa. Mirip tuan putri!"

"Benar kah? Hihihi aku jadi malu"

Mata ku benar-benar termanjakan dengan melihat keseluruhan ruangan ini. Eh? Diatas meja rias ada foto dua anak kecil laki-laki dan perempuan menggunakan seragam TK, lucu sekali.

"Eh? Ini Jeno dan Lami-ssi? Ternyata Jeno dari kecil sudah kelihatan keren, ya.."

"Hahaha iya bener banget!"

"Sampai sekarang Jeno masih jadi pujaan lho. Habis dia keren banget sih!

"Iya! Dia juga ramah, dewasa, pokoknya luarbiasa! Ngggak ada cowok lain seperti Jeno ya kan..!"

Kami begitu asik mengobrol dan membicarakan tentang Jeni kecil, sampai kami mendengar suara denting jam. "Eh?! Sekarang bukan saatnya membicarakan ini, Jaemin-ah! Ayo cepat pakai gaunmu!"

"Ehh iyaa!" Dengan tergesa-gesa aku menggunakan gaun yang sudah dipilihkan oleh Lami dan mengukuti asistennya untuk merias diri.

.

.

.

"Hari ini adalah kesempatan untuk membuka mata mereka berdua. Dunia mereka tidak akan bisa bersatu"

TBC


Huft akhirnyaa bisa update huhuhu
Maaf ya pendek dulu, see you next time!

jangan lupa mampir ke work sebelah yaa 💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Botsen ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang