Bag: 6

9.2K 975 11
                                    

Jaemin mengajak Mirae untuk makan di restoran ramyun yang ada di dekat-dekat rumah sakit. Mirae masih digantungkan pertanyaan oleh Jaemin tadi, seakan Jaemin tak ingin mengungkap segalanya, dan memilih memendamnya sendirian.

Mirae masih menatap penuh tanya kepada Jaemin, meski yang diliatin cuman sok asik membaca menu makanan. Mirae mungkin tau dirinya bukanlah siapa-siapa bagi Jaemin yang harus Jaemin kasih tau tentangnya, tapi kan tetap saja sebentar lagi mereka akan menjadi keluarga, kan?

"Mau pesan apa Agasshi?" tanya pelayan yang menghampiri Mirae dan Jaemin, sambil membawa catatan kecil yang biasa akan diantar untuk yang bekerja di bagian dapur sana.

"Ramyun biasa dua, tapi jangan pake seafood ya, minumnya.....lemon tea satu, milk green tea satu" ucap Mirae, Ramyun di restoran ini memang terkenal dengan kelezatannya dengan campuran seafood, namun Mirae tau cowok yang mengajak makan disini tidak boleh makan semacam itu.

Setelah selesai menyebutkan pesanan, hingga Jaemin menatap tak percaya pada Mirae, rasanya baru sekali ini ada gadis yang tau tepat apa kesukaannya, "masih ingat makanan dan minuman kesukaanku?"

Mirae tersenyum sinis meremehkan, "iyalah, Na. Masalah mengingat memang keahlianku, sesuatu yang kadang aku gak mau ingat, bahkan terus keingat" raut wajah Mirae berubah sedih.

Jaemin menyesal karena telah menyangkut tentang ingatan, tangannya menggenggam tangan Mirae, menenangkan gadis itu. Jaemin tau, Mirae pasti masih sangat ingat ketika di hadapan matanya, ayahnya banyak berdarah dan juga ingat bagaimana garis lurus itu akhirnya terpampang di mesin elektrokardiograf.

Jaemin tau, karena Jaemin juga melihatnya. Itu tepat tiga tahun setelah ibu Mirae memutuskan bekerja di rumahnya, ayah Mirae yang hanya seorang office boy di perusahaan Jongsuk, ia memang sedang kurang sehat saat berangkat kerja, namun karena paksaan ekonomi yang melunjak, akhirnya Ayah Mirae mengalami kecelakaan kerja karena kecerobohannya sendiri.

"Mmm....kalau misalnya orang tuanya menikah, terus anak yang dibawa masing-masing pasangan itu boleh menikah gak?" Jaemin bertanya pertanyaan aneh itu, hanya untuk sekedar mengalihkan perhatian, hatinya ikut rapuh saat melihat wajah muram Mirae.

Mirae terkekeh sedikit, "terus, kamu mau nikah sama aku gitu?" Gadis itu menggeleng aneh menanggapi pertanyaan yang tak kalah aneh dari Jaemin.

Jaemin ikut terkekeh saat Mirae mulai tersenyum lagi saat wajah muram itu menyelimuti, "kalo mau mah ayok aja"

Mirae menggeleng tak percaya, "gini, aku pernah baca salah satu buku, katanya boleh-boleh aja, syaratnya....kamu gak disusuin sama Eomma-ku kan?"

Jaemin ikut tertawa dengan perkataan Mirae, cukup menghiburnya dari ketakutan penyakit yang telah didiagnosis Woobin tadi. "Rae"

Mirae yang tadinya tertawa malu, sampai tak kuat menatap manisnya Jaemin tertawa, akhirnya mengalahkan rasa itu dan menanggapi Jaemin meski hanya deheman.

"Kamu suka sama Kak Renjun?"

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect [Na Jaemin] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang