Happy Reading:v"Han, kenapa kamu menangis ketikaku membaca puisi karyamu sendiri?"Bren penasaran hingga membuatnya bertanya.
"Maaf Brend sebelumnya, aku dulu mempunyai sahabat namun sahabatku itu mempunyai rasa padaku seperti sahabat jadi cinta gitu"Hanna menjelaskan pada Bren tanpa berhenti sampai Bren mengerti tentangnya.
Beberapa menit berlalu HANNA langsung menawarkan kepada BREN untuk menjadi sahabatnya.
"Ekhem....Bren maukah kamu menjadi sahabatku, tetapi jika kau mau menjadi sahabatku maka ada sebuah syarat yang harus kamu lakukan"Hanna menawarkan kepada BREN
BREN menunggu lama sambil berpikir tentang syaratnya.
"Terus apa?, Hanna lama banget sih nunggu syaratnya"Bren terus kebingungan.
Sebelum Hanna memberi syaratnya namun ia langsung pulang tanpa satu kata pun yang ia sebutkan.
"Han, kamu mau kemana?"Bren bertanya pada Hanna ketika perempuan tersebut melangkahkan kakinya.
"Pulang"jawab Hanna tanpa menoleh kebelakang.
"Yahh Hanna, syaratnya tuh gimana?"Bren berharap pada Hanna.
Sebelum melangkah Hanna pun langsung mengatakan syaratnya dengan singkat.
"Gak boleh ada rasa dan gak boleh meninggalkan satu sama lain, itu doang kok!"Hanna mengatakan sejujurnya agar Bren tak sakit hati pada dirinya.
Bren langsung terdiam dan Setelah Hanna mengatakan syarat tersebut, ia pun langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari dimana ia berada namun lagi lagi langkah nya terhentikan oleh Bren.
"Hanna........tunggu bentar!"teriakan Bren pada Hanna.
"Ada apa lagi Bren?"Hanna mundur satu langkahnya ketika Bren memanggilnya.
"Kamu besok ada di rumah, nggak?"Bren bertanya pada ia.
"Nggak ada, ngapain emangnya?"Hanna berbohong pada Bren.
"Mau ngajak kamu ke toko buku"Bren menawarkan sebuah ajakan pada Hanna namun Hanna menolaknya.
"Yah...maaf, besok aku ada kerjaan"Hanna berbohong demi keselamatan dirinya.
Setelah itu Hanna pun langsung meninggalkan Bren sendirian disana.
Ketika berada di toko buku lagi-lagi Hanna melihat sosok wanita yang bersama ayahnya, akan tetapi Hanna bingung. Setelah ayahnya pergi bersama wanita tersebut Hanna langsung memilih dan membayar buku yang ia beli.
"Siapakah orang tadi ya?"pikir Hanna sambil mengingat wajah wanita yang sedang bersama ayahnya tadi.
Setelah ia mulai bertanya tanya pada dirinya sendiri, dan ia langsung keluar dari toko buku tersebut serta ia sempat melihat ayahnya memasuki mobil.
"Aduhhh....gimana kalau itu ibu tirinya Brento, yang ingin ayah jadikan ibu tiriku juga"ucap Hanna merasa sangat khawatir dan takut
Setelah Hanna berpikir sejenak, akhirnya Hanna mengikuti dari belakang mobil yang telah ayahnya masuki.
"Ehhh....kenapa mobilnya berhenti tepatnya di depan rumah Brento?" Dengan wajah kaget Hanna bertanya di dalam hati.
Rasa penasaran pun hilang ketika ada seorang yang mengejutkan Hanna.
"Dooorr...."Bren mengagetkan Hanna sambil tertawa dengan wajah cerianya.
"Eh-eh ada Brento rupanya"wanita itu langsung salah tingkah.
"Hanna, kenapa kamu didepan rumahku?"cowok itu kebingungan dengan melihat ekspresi wajah seorang wanita yang dihadapannya.
"Ehh nggak kok, tadi itu aku nyariin sendal aku dibawa anjing dan anjingnya berlari menuju rumahmu"tiba-tiba Hanna beralih kepada kebohongan.
"Anjingnya yang mengejar atau kamu nya yang mengejar aku?"Bren pun bercanda kepada Hanna.
Hanna pun terdiam secara tiba-tiba sambil menatap pandangan Brento.
"Hello...hello"ucap Brento sambil melambaikan tangannya ke arah wajah Hanna.
"Eh iya bren kenapa?"Hanna pun salah tingkah pada Bren.
"Lah kamu nya yang kenapa?"Bren langsung mengeluarkan suara kerasnya.
"Maaf Bren, aku pulang dulu ya"ucap Hanna tanpa menoleh ke segala arah.
Ketika sepanjang jalan ia berjalan Hanna pun sambil berbicara yang tak jelas pada dirinya.
"Aku yakin itu pasti ibu tirinya Bren, bagaimana kalau ibu tirinya itu menjadi ibuku juga, bisa-bisa lama kelamaan aku di goreng seperti chicken gitu, what?"Hanna berceloteh yang tak jelas.
Setelah lamanya perjalanan, akhirnya Hanna tiba di rumahnya, namun di depan rumahnya sudah bertulis sebuah kata"RUMAH INI TELAH DIJUAL !!".
Hanna pun menangis, setelah melihat tulisan tersebut dan ia berpikir bahwa ayahnya lah yang telah menjualnya.
* lima menit Berlalu*"Dimana aku tinggal"berpikir setelah ia menangis.
"Oh iya aku ingat, di dekat rumah Bren kan ada bik ima yang selalu tau tentang semua informasi"ucapnya sambil menuju rumah bik ima yang tak jauh dari rumahnya.
TobeContinue:v
JANGAN LUPA VOMENT GUYS:v
